TRIBUN WIKI

Padahal Dianggap Berkhasiat, Inilah Bahaya Makan Telur Mentah bagi Kesehatan

Telur mentah banyak dikonsumsi lantaran dinilai lebih berkhasiat. Padahal, telur mentah bisa berbahaya bagi kesehatan.

IST
KESEHATAN - Bahaya makan telur mentah. FOTO: ILUSTRASI TELUR 

TRIBUNBATAM.id - Telur mentah banyak dikonsumsi lantaran dinilai lebih berkhasiat.

Banyak yang percaya jika telur mentah mampu menambah stamina.

Faktanya, telur mentah kaya akan protein, lemak sehat, vitamin, mineral hingga anioksidan.

Selain itu, telur mentah juga tinggi lutein dan zeaxanthin, dua antioksidan penting yang melindungi mata serta menurunkan risiko penyakit mata terkait usia.

Sayangnya, meski kaya akan zat gizi penting, telur mentah justru dapat menimbulkan masalah kesehatan.

Lantas, apa saja bahayanya?

1. Menurunkan penyerapan protein

Satu penelitian kecil mengatakan bahwa makan telur mentah dapat menurunkan protein berkualits berupa 9 asam amino esensial.

Studi tersebut membandingkan penyerapan protein dari telur matang dan mentah pada lima orang.

Hasilnya, 90 persen protein dalam telur matang terserap, sedangkan hanya 50 persen protein telur mentah yang diserap.

Masalah penurunan penyerapan protein ini perlu dipertimbangkan jika telur merupakan sumber protein utama.

2. Menghambat penyerapan biotin

Kompas.com, biotin merupakan vitamin B7 yang terlibat dalam produksi glukosa dan asam lemak tubuh.

Nutrisi ini juga penting selama masa kehamilan.

Putih telur mentah mengandung protein avidin yang mengikat biotin di usus kecil sehingga mencegah penyerapannya.

Meski demikin, kemungkinan kekurangan biotin akibat makan telur mentah sangat kecil, kecuali jika rutin dikonsumsi setiap hari.

3. Bisa terkontaminasi bakteri

Telur mentah dan telur setengah matang mungkin mengandung Salmonella, sejenis bakteri yang berbahaya.

Makan telur mentah yang terkontaminasi Salmonella dapat menyebabkan keracunan makanan dengan gejala kram perut, diare, muntah, dan demam.

Gejala-gejala tersebut biasanya muncul enam jam hingga enam hari setelah tertular infeksi dan bisa berlangsung selama empat hingga tujuh hari.

Beberapa orang yang mengalami keracunan makanan Salmonella dapat sembuh dengan cepat, namun ada orang yang berisiko tinggi mengalami gejala yang parah.

Mereka adalah orang lanjut usia (lansia), hamil, memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, dan anak-anak.

Cara mencegah kontaminasi

Melansir Medical News Today, cara untuk mengendalikan atau mencegah Salmonella termasuk pasteurisasi dan iradiasi.

Pasteurisasi melibatkan pemanasan telur dengan air atau udara panas dalam jangka waktu yang sangat spesifik.

Untuk itu, telur direkomendasikan agar dipanaskan pada suhu minimal 60 derajat celcius selama 6,2 menit.

Pasteurisasi secara signifikan mampu mengurangi kontaminasi Salmonella, namun tidak memengaruhi kualitas gizi atau rasa telur.

(*)

Berita lain tentang TRIBUN WIKI
Baca berita terbaru lainnya di Google
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved