Nasib Dokter Mery usai Bakar Bengkel, Jalani Tes Kejiwaan hingga Terancam Hukuman Mati

Aksi nekat dokter Mery membakar bengkel hingga menewaskan 3 orang membuatnya harus menjalani tes kejiwaan. Dia terancam hukuman mati.

tribun medan
DOKTER BAKAR BENGKEL - Nasib dokter Mery usai bakar bengkel hingga terancam hukuman mati. FOTO: KOLASE 

TRIBUNBATAM.id - Aksi nekat dokter Mery membakar bengkel hingga menewaskan 3 orang membuatnya harus menjalani tes kejiwaan.

Di samping itu, kasus ini masih terus diselidiki pihak kepolisian.

Sebelumnya, dokter Mery ditetapkan sebagai tersangka kasus pembakaran bengkel di Tangerang, Banten.

Dokter Mery melakukan aksi nekat itu karena dendam tak dapat restu dari orangtua sang pacar, padahal tengah hamil.

Kini, dia harus berurusan dengan hukum.

Akibat perbuatannya itu, dia terancam hukuman mati.

Saat kebakaran terjadi, dokter Mery ternyata terlihat di lokasi.

Ia bahkan ingin melihat kondisi kekasihnya yang ada di dalam bengkel tersebut.

“Ada sekitar jam 23.30 WIB. Asing soalnya. Saya juga bingung, kok ada kebakaran. Dia ngaku ceweknya. Sudah ada di TKP,” ujar Ketua RT setempat, Syairun, Rabu (11/8/2021).

Menurut Syairun, pada malam kejadian, dua orang berhasil diselamatkan oleh tim pemadam kebakaran.

Mereka yakni Nando (20) dan Siska (22), anak dari pemilik bengkel yang tewas.

Sempat dipukul Nando

Menurut pengakuan Syairun, Nando sempat memukul dokter Mery satu kali.

Hal itu spontan dilakukannya saat melihat dokter Mery ada di lokasi kejadian.

Nando bahkan menuding dokter MA sebagai pelaku yang membakar bengkel.

“Waktu itu kan anaknya yang dua itu yang masih hidup, turun dari tangga. Yang bantuin kan pemadam pakai tangga. Habis turun, cewek itu ada di depan. Dia (Nando) nonjok, ‘Ini pelakunya yang bakar nih’. Anaknya yang cowok yang nonjok,” tutur Syairun.

Setelah kejadian itu, warga segera melerai.

Nando dan Siska segera dilarikan ke rumah sakit.

Menurutnya, kondisi kedua korban selamat telah drop saat dievakuasi.

“Anak dua-duanya itu, buru-buru dibawa ke rumah sakit karena udah nge-drop,” ucap Syairun.

Dokter Mery ingin masuk ke kobaran api

Anehnya kata Syairun, dokter Mery sempat memberontak dan ingin masuk ke kobaran api untuk memastikan kondisi Lionardi (34) dan kedua orang tuanya yang terjebak di dalam bengkel.

Hanya, warga menahannya karena api berkobar sangat besar.

“Warga amanin si cewek yang berontak pengen ke dalam, akhirnya dibawa menjauh,” katanya.

“Tetap dia pengen tahu cowoknya masih hidup apa nggak. Tapi, karena api gede, ya nggak bisa masuk lah. Sudah banyak petugas juga,” jelasnya

Nasib dokter Mery saat ini

Update terbaru, dokter Mery menjalani tes psikologis di Rumah Sakit Polri Keramat Jati.

Dokter Mery pun terancam hukuman mati atas tindakannya tersebut.

"Ancaman hukuman yang kita terapkan membakar diduga merencanakan untuk mengakibatkan orang meninggal dunia itu pasal 340 KUHP ancaman hukuman mati atau 20 tahun," ujar Kapolsek Jatiuwung, Kompol Zazali Hariyono, dikutip dari Kompas TV, Rabu (12/8/2021).

Kronologi

Melansir TribunJakarta.com dengan judul Hamil di Luar Nikah dan Tak Dapat Restu Jadi Alasan Dokter Muda Bakar Bengkel di Tangerang,

Sebelum kejadian kebakaran, korban tewas Leo sempat bercerita pada saudaranya Nando, kalau pacarnya MA mengancam akan melemparkan plastik berisi bensin ke bengkel, yang sekaligus tempat tinggal korban.

Tak lama setelah itu terdengar suara ledakan dari lantai bawah yang merupakan sebuah bengkel.

"Selanjutnya para saksi korban (Nando) dan korban (Leo) naik ke lantai atas untuk menyelamatkan diri. Tapi hanya dua saksi korban yang selamat, sedangkan kedua orang tua saksi korban dan kakak saksi korban meninggal dunia," papar Rachim.

Dari penyelidikan, polisi menemukan lima liter bensin di dalam mobil milik MA.

Kapolsek Jatiuwung, Kompol Zazali Hariyono mengatakan, ditemukan lima liter bensin yang disimpan dalam lima kantong di dalam mobil MA.

"Jadi mobilnya itu Mitsubishi Expander milik MA didapatkan lima kantong plastik isi bensin," jelas Zazali saat dikonfirmasi, Selasa (10/8/2021).

Dari penyelidikan di lapangan, MA diketahui sempat membeli sembilan liter bensin yang dibungkus dalam plastik.

Namun, dugaan sementara hanya empat liter yang digunakan membakar bengkel tersebut.

"Informasinya dari tukang bensin deket kejadian perkara itu dia (MA) beli 10 liter tapi hanya ada sembilan liter. Nah diduga itu empat liter yang digunakan," jelas Zazali.

Diberitakan sebelumnya, kebakaran besar terjadi disebuah bengkel yang berada di Jalan Cemara Raya, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang pada Sabtu (7/8/2021) dini hari.

Si jago merah pun merenggut nyawa satu keluarga yang tengah tertidur pulas mulai dari ayah, ibu, dan satu orang anaknya.

Pasalnya, api yang membakar bengkel di kawasan Pasar Malabar tersebut berkobar hebat yang disertai ledakan-ledakan.

"Betul api ini bermula dari bengkel yang berada di lantai bawah, kemudian menjalar sampai ke atas lantai tiga," jelas Danru Pemadam Kebakaran BPBD Kota Tangerang, Dicky Kurnain saat dikonfirmasi, Sabtu (7/8/2021).

Nahas, di dalamnya ada satu keluarga yang tinggal di dalam ruko tiga lantai yang dijadikan bengkel motor.

Mereka adalah Edi (63), Lilis (54), Leo (35), Mei (22) dan Nando (21).

"Yang terjebak di atas lantai tiga ada tiga orang. Mereka lansia, korban atas nama Edi dan Lilis, lalu seorang anaknya Leo," jelas Dicky.

Ketiganya meninggal dunia karena keracunan asap dari kebakaran tersebut.

Awalnya, pingsan dan tewas terbakar di lokasi kejadian. Jenazah pun sudah dibawa ke kamar jenazah RSUD Kota Tangerang.

Untungnya, petugas berhasil menyelamatkan dua anggota keluarga lainnya yakni Mei dan Nando yang kini juga dalam perawatan.

(*)

Baca berita terbaru lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved