Fakta Cyclopia atau Manusia Bermata Satu, Sering Dikaitkan Sosok Dajjal atau Legenda Raksasa Perkasa

Raksasa bermata satu hidup dalam imajinasi manusia sejak kemunculan Polyphemus di The Odyssey karya Homer yang dipercaya hidup pada abad ke-7 SM

Mythonesia
Ilustrasi Polyphemus raksasa bermata satu. Fakta Cyclopia atau Manusia Bermata Satu, Sering Dikaitkan Sosok Dajjal atau Legenda Raksasa Perkasa 

TRIBUNBATAM.id - Makhluk raksasa bermata satu telah ada di imajinasi manusia sejak dahulu.

Dalam mitologi Yunani makhluk ini juga banyak dikisahkan, termasuk disebutkan penulis Yunani seperti Hesiod dan Euripedes.

Penulis Latin seperti Virgil dan Pliny juga menyebutkan makhluk ini.

Mereka menyebut sekelompok raksasa berwajah aneh dengan satu mata besar di tengah dahi mereka.

Cyclops atau raksasa bermata satu hidup dalam imajinasi manusia sejak kemunculan Polyphemus di The Odyssey karya Homer, yang dipercaya hidup pada abad ke-7 SM.

Polyphemus digambarkan sebagai raksasa bermata satu perkasa, yang mengancam dan hampir membunuh Odysseus sepulang dari Perang Troya.

Makhluk serupa yang bermata satu juga dikenal dalam eskatologi Islam dan dikenal sebagai Dajjal.

Dajjal diriwayatkan akan muncul pada akhir zaman, sebagai sosok jahat, pembawa fitnah (ujian) terbesar dan tidak ada ujian yang terbesar selain itu.

Baca juga: Viral Dukhan Penanda Dajjal pada 15 Ramadhan Hari Jumat, Simak Kata Ustaz Syafiq Riza Basalamah

Kemudian para nabi sebelum Nabi Muhammad juga sudah menjelaskan tentang Dajjal kepada umatnya.

Hanya saja tidak sedetail penjelasan Muhammad, seperti Dajjal adalah seorang yang pecak (buta) di salah satu matanya.

Berbeda dengan mitologi yang disebutkan di atas, sebenarnya kondisi medis yang cyclopia dapat menjelaskan keadaan ini.

Melansir Forbes.com, penderita cyclopia hanya akan memiliki satu mata yang posisinya di sepanjang garis tengah wajah.

Ilustrasi Polyphemus raksasa bermata satu.
Ilustrasi Polyphemus raksasa bermata satu. (Mythonesia)

Namun, kondisi medis cyclopia adalah kebalikan dari raksasa yang kuat.

Ini adalah versi holoprosencephaly yang langka, di mana otak depan janin tidak berkembang dengan baik sehingga tak menjadi dua belahan.

Kurangnya pembelahan ini terjadi pada awal perkembangan, sekitar 6 pekan dan sebagian besar janin yang terkena kondisi ini meninggal sebelum lahir.

Kasus cyclopia pada manusia cukup langka dan meskipun ada tidak pernah bisa 'akrab' dengan kehidupan, yang artinya tak dapat bertahan hidup lama.

Sebagian besar contoh yang diketahui dalam pengobatan modern adalah janin yang keguguran atau lahir dalam keadaan mati yang disimpan di museum medis.

Baca juga: Viral Foto Dajjal dengan Pesan Menakutkan, Begini Penampakan & Penjelasan Sosok Buta Bermata Satu

Contoh cyclopia baru-baru ini berasal pada tahun 2011, di mana seorang ibu di India melahirkan seorang anak laki-laki yang hidup hanya 24 jam.

Melansir Kompas.com, kasus serupa juga terjadi di Indonesia pada 2018 silam, warga Kelurahan Kayujati, Kecamatan Panyabungan Kota, Kabupaten Mandailing Natal (Madani), Sumatera Utara, melahirkan anak kelimanya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panyabungan.

Namun orangtua si bayi langsung menutup diri gara-gara bayi perempuannya hadir ke dunia dengan kekurangan fisik.

Pasangan suami istri yang bermata pencarian penambang emas ini tak mau memberikan informasi apa pun kepada media.

Mitologi Cyclops yang bermata satu
Mitologi Cyclops yang bermata satu (This City Knows)

Hal itu lantaran kondisi si bayi yang memprihatinkan.

Ia lahir dengan operasi, tanpa hidung dan bermata satu tapi organ tubuh lain lengkap.

Menurut keterangan dokter anak yang menangani, bayi tersebut tak punya harapan hidup yang besar dan meninggal selang 7 jam setelah lahir.

.

.

.

Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google

(*/ TRIBUNBATAM.id)

Sumber: Intisari

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved