BOCAH HANYUT DI BATAM
Hilang 2 Hari, Jasad Bocah yang Hanyut Terseret Arus Drainase di Bengkong Ditemukan
Fauzi (9), bocah yang hanyut terseret arus drainase di Bengkong Bengkel Batam ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Sabtu (14/8)
Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Dewi Haryati
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Setelah pencarian panjang, Fauzi (9), bocah yang hanyut terseret arus drainase di Bengkong Bengkel Batam, akhirnya ditemukan.
Bocah kelas 2 SD itu ditemukan di perairan Batu Ampar Batam, Sabtu (14/8/2021) pada pukul 16.00 WIB.
Fauzi pertama kali ditemukan oleh seorang ABK Kapal dalam keadaan telungkup.
Saat itu kondisinya sudah meninggal dunia.
Sebelumnya, Fauzi hanyut saat mandi hujan dengan sejumlah teman sebayanya di area drainase kawasan Bengkong Bengkel, tidak jauh dari rumahnya, Jumat (13/8/2021).
Saat ini Jasad Fauzi sudah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Kepri untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Baca juga: Tim SAR Lanjutkan Operasi Pencarian Fauzi Besok, Bocah Hanyut di Batam Belum Ditemukan
Baca juga: Kronologi Bocah Kelas 2 SD di Batam Hanyut Terseret Arus Drainase
Pantauan Tribun Batam.id di lapangkan, ratusan warga Batam memadati pelabuhan rakyat Pantai Stres di Batu Ampar.
Terlihat beberapa petugas polisi dari Polsek Batu Ampar sedang melakukan pengamanan di sekitar lokasi penemuan jasad Fauzi.
Galang Dana Bantuan
Sebelumnya diberitakan, tim gabungan dan warga setempat hingga siang ini masih terus melakukan pencarian terhadap Fauzi (9), bocah kelas 2 SD, warga Bengkong Bengkel, Batam yang hilang akibat hanyut terseret arus drainase, Jumat (13/8/2021) sore.
Sebelumnya, Fauzi hanyut saat mandi hujan dengan sejumlah teman sebayanya di area drainase kawasan Bengkong Bengkel, tidak jauh dari rumahnya.
Pantauan TRIBUNBATAM.id, Sabtu (14/8/2021) hingga siang ini, sejumlah warga dan pengendara yang melintas di Jalan Yos Sudarso, Batuampar masih melihat proses pencarian korban di area drainase di depan PT Trakindo CAT.

Tampak ada 2 tetangga korban dan juga kerabat yang melakukan penggalangan dana dengan membawa 2 kardus masing-masing bertuliskan 'Mohon Doa dan Bantuan Dana Seikhlasnya Pencarian Anak Yang Hanyut'.
Para pengendara yang melintas tampak mengurangi laju kendaraan mereka lantaran penasaran dengan apa yang terjadi.
Mereka bahkan sempat berhenti karena penasaran melihat sekelompok masyarakat sedang melihat ke arah drainase tersebut.