Israel Bubarkan Salat Jumat Pakai Granat, Jemaah Tersungkur Ditendang Pasukan Zionis

Tanpa alasan yang jelas pasukan keamanan Israel menggunakan granat kejut membubarkan umat Muslim yang sedang Salat Jumat di area luar Masjid Ibrahim

AP Photo/Majdi Mohammed
Petugas polisi Israel berjaga-jaga saat warga Palestina shalat Jumat (13/8/2021) di Masjid Ibrahim saat memprotes akses konstruksi yang sedang dibangun di sisi Yahudi di Masjid Ibrahimi 

TRIBUNBATAM.id - Ketegangan antara Palestina dan Israel kembali memuncak di Tepi Barat, tepatnya di Hebron.

Pasukan keamanan Israel menggunakan granat kejut membubarkan umat Muslim yang sedang Salat Jumat di luar Masjid Ibrahim.

Satu orang tersungkur di tanah dan ditendang oleh pasukan Israel, dalam insiden yang tak jelas pemicunya itu, Jumat (13/8/2021).

Salat di Masjid Ibrahim diberlakukan pembatasan keamanan yang ketat.

Jemaah harus melewati beberapa penghalang dan gerbang elektronik sebelum mencapai tangga menuju tempat salat.

Baca juga: 12 Tahun Jadi Raja di Israel, Begitu Lengser Benjamin Netanyahu Pidato Kecam Presiden AS Joe Biden

Situs suci itu merupakan situs pemakaman para nabi yang dihormati oleh kaum Yahudi dan Muslim.

Orang Yahudi memujanya sebagai situs Gua Makhpela (Tomb of the Patriarch).

Sementara Muslim menyebutnya Masjid Ibrahim.

Petugas polisi Israel berjaga-jaga saat warga Palestina shalat Jumat (13/8/2021) di Masjid Ibrahim saat memprotes akses konstruksi yang sedang dibangun di sisi Yahudi di Masjid Ibrahimi
Petugas polisi Israel berjaga-jaga saat warga Palestina shalat Jumat (13/8/2021) di Masjid Ibrahim saat memprotes akses konstruksi yang sedang dibangun di sisi Yahudi di Masjid Ibrahimi (AP Photo/Majdi Mohammed)

Situs tersebut telah dibagi menjadi area ibadah Yahudi dan Muslim, tak lama setelah seorang pemukim menembaki jemaah Muslim di situs itu pada 1994, dan menewaskan 29 orang dan melukai lebih dari 100 lainnya.

Hebron sering menjadi titik konflik antara pemukim Israel dan warga Palestina.

Lebih dari 200.000 warga Palestina tinggal di kota itu, bersama dengan beberapa ratus pemukim ultranasionalis Israel yang tinggal di pusat kota di Tepi Barat, yang dijaga ketat dan dilindungi oleh militer.

Israel merebut Tepi Barat dalam perang Timur Tengah 1967 dan telah mendirikan puluhan permukiman ilegal, di mana hampir 500.000 pemukim tinggal.

Sementara, warga Palestina ingin Tepi Barat sebagai bagian dari negaranya di masa depan mereka dan menilai permukiman ilegal sebagai hambatan utama untuk menyelesaikan konflik.

Baca juga: Tahanan Wanita Palestina Disiksa Petugas Penjara Israel, Ditempatkan di Sel Kotor dan Bau Busuk

Sheikh Hefzy Abu Sneina, direktur masjid mengatakan kepada Anadolu bahwa warga Palestina menanggapi undangan Kementerian Wakaf dan Urusan Agama untuk salat di Masjid Ibrahim.

Hal itu berbeda dengan rencana Israel yang akan meneruskan konstruksi untuk mengganti beberapa fitur yang ada di sana.

Pada Senin (9/8/2021), Kementerian Pertahanan Israel mengatakan telah memulai proyek di halaman Masjid Ibrahim untuk membangun rute, yang secara langsung menghubungkan area parkir ke masjid dan memasang lift listrik.

Dikutip dari Kompas.com, orang-orang Palestina melihat pembangunan itu sebagai cara untuk mengambil alih seluruh situs untuk pengunjung Yahudi.

Pada Kamis (12/8/2021), Kementerian Wakaf dan Urusan Agama mengumumkan penutupan semua masjid di Kota Hebron, dan meminta para jemaah untuk melakukan Salat Jumat di Masjid Ibrahim.

Warga Palestina menggelar salat jenazah untuk dua wanita dan delapan anak dari keluarga Abu Hatab di Gaza City, yang tewas setelah serangan udara Israel pada Sabtu (15/5/2021).
Warga Palestina menggelar salat jenazah untuk dua wanita dan delapan anak dari keluarga Abu Hatab di Gaza City, yang tewas setelah serangan udara Israel pada Sabtu (15/5/2021). (AP PHOTO/KHALIL HAMRA)

Abu Sneina mengatakan, ia menerima undangan untuk shalat Jumat di sana untuk "menunjukkan ikatan Muslim dengan Masjid Ibrahim".

Sebelum jemaah masuk halaman masjid, Israel menambahkan pasukan di pintu masuk, menyebar pagar besi di halaman dan memeriksa setiap identitas jemaah serta jurnalis yang masuk.

Seorang saksi mengatakan kepada Anadolu, bahwa pasukan Israel mengizinkan para jemaah untuk memasuki masjid satu per satu, yang mengakibatkan kemacetan di pagar pre-existing menuju masjid.

Baca juga: Tentara Zionis Sulit Terlihat, Israel Kembangkan Teknologi Kamuflase Baru Pertama di Dunia

Baca juga: Trah Yahudi Dikenal Cerdas, Apa Sebenarnya yang Diajarkan Sekolah di Israel?

Baca juga: Raja Baru Israel Tak Cuma Incar Palestina, Naftali Bennett Siapkan Pasukan Gempur Negara Ini

.

.

.

Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google

(*/ TRIBUNBATAM.id)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved