12 Tahun Jadi 'Raja' di Israel, Begitu Lengser Benjamin Netanyahu Pidato Kecam Presiden AS Joe Biden
Pidato terakhir Benjamin Netanyahu sebagai Perdana Menteri Israel yang memimpin 12 tahun Negara Yahudi malah mengecam kebijakan Presiden AS Joe Biden
TRIBUNBATAM.id - Pidato terakhir Benjamin Netanyahu sebagai Perdana Menteri Israel mengecam Amerika.
Benjamin Netanyahu yang lengser memimpin negara Yahudi, mengeluarkan kalimat perpisahan ke Joe Biden.
Namun, ungkapan perpisahan yang dilontarkan Benjamin Netanyahu justru bentuk kecaman terhadap Biden.
Israel memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Amerika Serikat.
Saking dekatnya, Amerika tak segan memakai hak veto membela Zionis.
Adapun Benjamin Netanyahu memimpin Israel sudah 12 tahun.
Baca juga: Sosok Naftali Bennett, PM Baru Israel Orang Paling Dibenci, Palestina Curiga
Ia akhirnya lengser dan digantikan Naftali Bennett, yang dianggap tak berbeda jauh dari pendahulunya.

Sebelum lengser, Netanyahu memperingatkan kembali ke perjanjian penting yang sebagian ditengahi oleh Barrack Obama akan "mengancam keberadaan Israel".
Menurut Daily Express, pada Senin (14/6/21), Benjamin Netanyahu menyinggung kesepakatan nuklir Iran.
Hal itu membuat Benjamin Netanyahu marah, dan mengecam tindakan Amerika Serikat tersebut.
Netanyahu memberikan pidato yang meriah kepada para politisi yang diperkirakan berlangsung selama 15 menit tetapi berlangsung selama lebih dari satu jam.
Politisi kanan-tengah, yang terkenal dekat dengan mantan Presiden Amerika Donald Trump, juga mengecam ambisi Presiden Biden.
Pada hari Minggu Knesset, parlemen Israel, memilih 60-59 untuk pemerintahan koalisi baru dan Naftali Bennett dilantik sebagai pemimpin negara Yahudi.
Sejak memasuki Ruang Oval pada Januari, Presiden Biden telah menegaskan kembali niatnya untuk membawa AS kembali ke dalam perjanjian internasional.
Baca juga: Dinilai Sokong Hamas, Agen Mossad Israel Beri Sinyal Kasih Pelajaran ke Iran
Pendahulunya menarik negara itu dari pakta pada 2018 dan segera mengembalikan sanksi ekonomi yang melumpuhkan Republik Islam (Iran) atas ambisi nuklirnya.