Politisi Demokrat Ibaratkan Moeldoko Cs Bajak Laut, Partai Asyik Berlayar Tetiba Ketemu Pengganggu
Wakil Ketua MPR RI Fraksi Partai Demokrat mengibaratkan gangguan yang dilakukan Moeldoko sebagai bajak laut yang mcoba merampas kapal milik Demokrat
TRIBUNBATAM.id - Partai Demokrat mengibaratkan Moeldoko Cs sebagai bajak laut yang ingin mengambil kapal besar Demokrat yang sedang berlayar.
Moeldoko merupakan Kepala Staf Kepresidenan (KSP), yang ditunjuk memimpin Demokrat hasil Kongres Luar Biasa (KLB) di Sibolangit.
Adapun yang hadir di KLB Sibolangit, merupakan pecatan Demokrat pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang sah dan diakui pemerintah.
Menurut anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarief Hasan, permasalahan Moeldoko dan KLB-nya lebih cocok disebut gangguan ketimbang konflik di tubuh Demokrat.
Sebab, menurut Syarief, sebutan konflik lebih pas jika permasalahannya berasal dari internal partai.
Sedangkan Moeldoko dan KLB-nya berasal dari luar tubuh partai Demokrat.
"Ada beda antara konflik dengan gangguan.
Kami lihat ini bukan konflik, karena kalau konflik itu internal.
Tapi ini adalah gangguan," kata Syarief dalam diskusi daring Polemik Trijaya, Sabtu (14/8/2021).
Baca juga: Tanggapan Kubu Moeldoko Pemerintah Tolak Hasil KLB Demokrat Sibolangit, Marzuki Alie: Alhamdulillah
Baca juga: Meriah Jhoni Allen di DPR: Ini Asli Ini, Sekjen KLB, Demokrat: Mentang Didukung Oknum Kekuasaan
Baca juga: 4 Nama Mencuat Termsuk Idham Azis Gantikan Posisi Moeldoko sebagai KSP Setelah Kisruh KLB Demokrat
Bahkan Wakil Ketua MPR RI Fraksi Partai Demokrat ini mengibaratkan gangguan yang dilakukan Moeldoko sebagai bajak laut yang mencoba merampas kapal milik Demokrat.
"Ibaratnya kapal kami sedang berlayar tiba - tiba ada bajak laut datang.
Jadi berbeda," ujar dia.

Namun lebih lanjut, Syarief berterima kasih kepada pemerintah termasuk Presiden Joko Widodo karena telah menjaga dengan baik iklim politik di Indonesia.
Ia berharap suasana iklim politik yang kondusif terus terjaga hingga Pemilu 2024.
"Kami berterima kasih kepada pemerintah, saya juga sudah berterima kasih kemarin kepada Presiden bahwa Presiden bisa menjaga iklim politik. Ini kita harapkan bisa berlangsung sampai tahun 2024," pungkas dia.