Tips and Trik Digital Branding ala Bernard Huang, Solusi Bisnis di Era Pandemi

Digital branding dapat dipelajari oleh pengusaha, pedagang, pelaku UMKM dan siapa saja yang mau menaikan brand awarness dari produk yang dipasarkan.

istimewa
Tips and Trik Digital Branding ala Bernard Huang, Solusi Bisnis di Era Pandemi 

TRIBUNBATAM.id, BATAM- Pandemi Covid-19 yang terjadi di dunia membuat segala sesuatunya penuh ketidakpastian. Situasi ini bahkan menghantam perekonomian banyak negara, tak terkecuali Indonesia. Ruang gerak masyarakat terpaksa dibatasi dengan adanya pandemi.

Kita tak sebebas dulu lagi dalam melakukan banyak hal. Bekerja, sekolah, bahkan pertemuan dengan keluarga pun kebanyakan dilakukan secara daring memanfaatkan berbagai macam platform media. Tak terkecuali dalam berbisnis.

Manusia dipaksa berubah untuk lebih melek teknologi. Serta mampu menguasai dan memanfaatkan media digital. Bagi para pengusaha, khususnya bidang jual beli, harus mampu melakukan digital branding.

Apalagi saat PPKM yang diterapkan pemerintah. Banyak pengusaha yang tetap berbisnis melalui media digital, lantaran pusat-pusat perbelanjaan banyak yang dipaksa tutup.

Digital branding merupakan identitas merek yang digunakan suatu produk atau perusahaan secara online.

Satu di antara content creator Batam, Bernard Huang pun memberikan tips dan trik bagi pelaku usaha yang mulai belajar digital branding.

Baca juga: Sosok Bernard Huang Content Creator Batam, Bermula Hobi Review Produk kini Hasilkan Pundi-pundi Uang

Baca juga: SIMAK Cara Menjadi Kaya ala Orang Paling Tajir Sedunia Bernard Arnault

Bernard Huang merupakan content creator dan juga food blogger yang kini merambah ke bisnis digital branding consultant.

Ia mengaku pertama kali tertarik dengan usaha jasa digital branding karena belum banyak orang yang menggeluti dan menawarkan jasa tersebut di Batam sampai saat ini.

Selama ini sebagian ilmu didapatkannya melalui pengalaman hidup dan bekerja sebagai Sales Manager di sebuah perusahaan asing.

"Sampai sekarang juga saya masih sering baca dari google dan melihat YouTube," tuturnya.

Menurutnya, di era pandemi saat ini, digital branding sangat penting dipelajari khususnya bagi pengusaha.

"Sangat penting, terutama bagi mereka yang benar-benar mau fokus kembangkan usahanya. Usaha apapun baik produk seperti tas, sepatu, baju atau pun produk makanan minuman. Ini sangat perlu agar barang atau produk mereka diketahui oleh banyak orang, orang tahu kelebihan produk tersebut sehingga dapat diterima di masyarakat," tuturnya.

Digital branding dapat dipelajari oleh para pengusaha, pedagang, para pelaku UMKM dan siapa saja yang mau menaikan brand awarness dari produk yang dipasarkannya.

Dengan digital branding, pengusaha dimungkinkan untuk mengenalkan brand produk yang dijualnya secara online. Sehingga calon pembeli dapat mengetahui manfaat atau keunggulan produk dan mengingat produk tersebut.

"Dengan digital branding, produk atau jasa yang ditawarkan pengusaha ini akan mudah dikenal oleh calon klien. Di sisi lain bisa juga menekan pengeluaran pengusaha atau pedagang dalam mengenalkan produknya, karena memanfaatkan sistem digital yang tak terbatas ruang dan waktu," tuturnya.

Dengan demikian, peluang calon pembeli produk yang dipasarkan juga lebih luas.

"Saya sendiri sudah merasakan manfaat digital branding ini. Saya pribadi sudah mengaplikasikan branding untuk instagram pribadi saya @bernard_huangg dan usaha tahu goreng crispy saya. Untuk Instagram pribadi, karena personal branding jadi endorsement banyak," katanya.

Sementara untuk produk tahu yang dijualnya, dengan digital brand semakin banyak orang yang mengenal merek tahu crispy.

"Manfaatnya, ketika orang sudah kenal mereknya, kemudian mereka mau coba dan beli. Brand awarness ini juga membuat penjualan usaha tahu saya semakin meningkat di platform digital seperti Grabfood dan Gofood," katanya.

Adapun tips dan trik bagi para pemula yang ingin melakukan digital branding yakni pertama harus berani mencoba dan melakukan hal-hal baru.

Kedua, dapat melatih diri untuk membiasakan diri dengan hal-hal berbau digital seperti sosial media, berita online dan sebagainya.

Ketiga, mulailah beralih dari hal-hal konvensional ke arah digital seperti dari jualan di toko menjadi ikut juga menjual produknya secara online.

Mengubah promosi dari brosur menjadi promosi di sosial media seperti Instagram, TikTok dan lainnya.

Menurut Bernard Huang, selama ini cukup banyak pelaku usaha yang belum menyadari pentingnya digital branding. Sehingga mereka masih melakukan upaya promosi secara konvensional yang sudah tidak relevan dengan masa kini.

Menurutnya kebanyakan pelaku usaha tersebut merasa tak perlu dengan digital branding. Bahkan ada yang beralasan keberatan membayar jasa seorang digital branding consultant.(*)

Baca berita terbaru lainnya di Google

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved