BATAM TERKINI
AKHIRNYA Biaya Tes PCR di Batam Turun, Warga : Masih Lebih Mahal Dibanding Harga Tiket Pesawat
Sejumlah rumah sakit dan klinik yang menyediakan layanan tes PCR di Batam sudah menetapkan tarif maksimal Rp 525.000. Ini kata warga Batam.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Harga tes polymerase chain reaction (PCR) saat ini sudah mengalami penurunan, sesuai dengan surat edaran (SE) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).
Per tanggal 17 Agustus 2021 ini, sejumlah rumah sakit dan klinik yang menyediakan layanan tes PCR di Batam sudah menetapkan tarif maksimal Rp 525.000.
Sementara itu, di wilayah Pulau Jawa dan Bali, batasan tertinggi tarif tes PCR mencapai Rp 495.000.
Turunnya harga tes PCR ini menuai beragam respon dari masyarakat Kota Batam.
Salah satunya, Ema, seorang karyawan swasta yang tinggal di kawasan Nongsa, mengakui penurunan harga tes PCR ini cukup meringankan.
Namun, keringanan beban biaya ini relatif bagi beberapa warga dengan kapasitas ekonominya masing-masing.
Ia menyayangkan apabila masih ada warga kurang mampu yang terpaksa harus merogoh kocek setengah juta rupiah dalam sehari hanya untuk keperluan perjalanan atau administrasi.
Baca juga: PASIEN Baru Covid-19 di Batam Tambah 89 Orang, 7 Pasien Meninggal Dunia, 171 Orang Sembuh
"Kalau menurut saya, penurunan harga ini cukup meringankan, karena tarif Rp 500.000 sekali PCR masih bisa saya tanggung. Tetapi, kemampuan ekonomi masyarakat kan beda-beda," ujar Ema, ketika dihubungi pada Selasa (17/8/2021).
Sementara itu, warga lainnya, Andre, yang berasal dari Pekanbaru, mengatakan bahwa harga tes PCR saat ini masih terbilang tinggi meskipun sudah diturunkan hampir lima puluh persen.
Pasalnya, pria yang kerap bolak-balik Batam-Pekanbaru itu menyesalkan harga tes PCR yang harus dijalaninya sebagai syarat penerbangan lebih tinggi dibanding harga tiket pesawatnya.
"Saya biasa ke Pekanbaru paling tiketnya sekitar Rp 200.000-an. Kalau pakai antigen masih mending, tapi Pekanbaru kan masih Level 4 jadi saya harus tes PCR. Masa harga tesnya lebih besar dari harga tiket pesawat," keluh Andre.
Ia berharap, pemerintah turut memperhatikan kemampuan ekonomi masyarakat menengah ke bawah yang hendak bepergian karena keperluan penting.
Dengan adanya pemberlakuan syarat tes PCR yang bertarif cukup tinggi, menurutnya kebijakan ini sangat menyulitkan sebagian besar masyarakat umum.
"Selain itu regulasi syarat penerbangan atau perjalanan juga harus diperjelas. Jangan sampai di sini kita sudah Antigen, eh sampai sana disuruh perlihatkan bukti PCR, padahal di bandara sebelumnya tidak diminta. Masyarakat jadi bingung," tambah Andre. (TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Batam