Gejala Covid-19 Setelah Divaksin, Tetap Waspada Virus Corona Tetap Mengintai
Mereka yang sudah menerima vaksin Covid-19 bukan berarti tak bisa terjangkit virus corona meski gejalanya tak berat seperti yang belum divaksinasi
Selain itu, vaksin juga bisa mengurangi risiko transmisi virus corona dari satu orang ke orang lain.
Melansir E Times, hal itu terjadi karena vaksin bisa melemahkan dan mengurangi jumlah virus yang menginfeksi tubuh.
Dengan begitu, risiko penularan bisa lebih berkurang.
Meski sudah divaksin, bukan berarti Anda bisa mengabaikan protokol kesehatan.
Selalu jaga jarak dengan orang lain dan hindari tempat umum.

Biasanya, tempat-tempat dengan risiko penularan tinggi ditandai dengan ventilasi udara yang buruk.
Memakai masker yang sesuai dengan standar bisa jadi salah satu cara penting untuk menghindari infeksi virus.
Tidak berhenti sampai di situ, Anda perlu menjaga kebersihan tangan.
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Jika tidak ada, Anda bisa menggunakan hand sanitizer.
Dengan melakukan protokol kesehatan tersebut, tubuh Anda semakin terlindungi dari infeksi Covid-19.
Baca juga: STOK Vaksin Terbatas, Rencana Vaksinasi Dosis II di Batam Mulai Dijadwalkan Ulang
Baca juga: Akses vaksin.kemkes.go.id untuk Cek Ketersediaan Vaksin Covid-19 di Daerah
Baca juga: PENTING Sertifikat Vaksin Covid-19 Tak Muncul di Pedulilindungi.id, Ini Solusi dari Kemenkes
Penelitian soal corona
Dilansir dari Phys, Sabtu (21/8/2021)Ahli kimia biofisik komputasi dari University of California San Diego, Rommie Amaro mengembangkan visualisasi terperinci dari protein spike SARS-CoV-2.
Seperti yang telah diketahui, protein spike virus corona adalah senjata virus saat memasuki dan menginfeksi sel tubuh, yang kemudian menyebabkan penyakit Covid-19.
Studi ini dilakukan Amaro dan tim ilmuwan dari berbagai perguruan tinggi, seperti University of Pittsburgh, University of Texas di Austin, Columbia University dan University of Wisconsin-Milwaukee, Amerika Serikat.
Sekarang, para ilmuwan ini telah menemukan bagaimana glycans, yakni molekul yang membentuk residu glukosa di sekitar tepi protein spike, yang mana molekul ini bertindak sebagai gerbang infeksi virus corona SARS-CoV-2 di dalam sel tubuh.