Mutasi Polda Kepri, Kompol Andri Kurniawan Bergeser, Ini Sejumlah Kasus Besar Pernah Diungkapnya

Mutasi Polda Kepri kembali terjadi, Telegeram Rahasia (TR) tersebut resmi dikeluarkan oleh Kapolda Kepri Irjen Pol Aris Budiman. Salah satu yang menc

Editor: Eko Setiawan
tribunbatam.id/istimewa
Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol Andri Kurniawan saat menerima penghargaan dari Komnas Perlindungan Anak. Penghargaan diserahkan Kepala Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait di Jakarta 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Mutasi Polda Kepri kembali terjadi, Telegeram Rahasia (TR) tersebut resmi dikeluarkan oleh Kapolda Kepri Irjen Pol Aris Budiman.

Salah satu yang mencuri perhatian yakni nama Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol Andri Kurniawan.

Dia masuk sebagai petugas yang dimutasi dalam TR Kali ini.

Nantinya Jabatan Andri Kurniawan akan di isi oleh Kompol Reza Morandy Tarigan.

Sebelumnya Reza Morandy Tarigan menjabat sebagai Kasubag Munjab Polda Kepri.

Sementara itu, Andri Kurniawan mengisi jabatan baru sebagai Kasubdit 3 Ditreskrimum Polda Kepri.

Diketahui, selama menjabat sebagai Kasat Reskrim Porlesta Barelang, Karir Andri Kurniawan cukup menterng.

Sejumlah kasus besar banyak di tanganinya.

Berikut sejumlah kasus menonjul yang ditangani Andri Kurniawan saat menjabat sebagai kasat Reskrim Polresta Barelang

Buru Pelaku pembunuhan hingga ke Medan

Banyaknya pengungkapan kasus di Polresta Barelang tidak terlepas dari sosok Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol Andri Kurniawan.

Pria asal Pekanbaru yang menamatkan setudi di Akademi Kepolisian (AKPOL) pada tahun 2006 ini mempunyai banyak cara mengungkap kasus di Kota Batam.

Sejumlah kasus pembunuhan berhasil dia ungkap kendati memburu pelaku hingga keluar daerah.

Salah satunya adalah kasus kematian Roni yang dibunuh oleh Marlin Sinambela alias Mabeos.

Perburuan Mabeos hingga ke Kota Medan dan Ibukota Jakarta.

Awalnya kasus ini sempat buntu karena Polisi tidak menemukan petunjuk pasti atas kematian Roni.

Dari hasil pelacakan dan olah TKP akhirnya diketahui sejumlah pelaku masih berada di Batam.

Salah satu otak pelaku pembunuhan yakni Mabeos ternyata sudah melarikan diri ke Medan.

Tim macan barelang yang di pimpin oleh Kasat Reskrim Polresta Barelang berangkat ke Medan menelusuri pelarian Mabeos hingga ke Pelosok Sumatera Utara.

Polisi berhari-hari melakukan pengejaran namun tidak membuahkan hasil.

Akhirnya Andri Kurniawan menarik kembali anggotanya untuk pulang ke Batam.

Namun Sosok Andri yang pantang menyerah kembali memutar otak.

Dengan cepat dia menyuruh anggotanya terbang ke Jakarta karena Andri mengetahui kalau Mabeos berangkat ke Jakarta.

"Kami sudah berada di Bandara Medan untuk kembali ke Batam, kemudian kami langsung censel dan ganti pesawat ke Jakarta," sebut Andri.

Ternyata benar, dari hasil pelacakan Andri mengetahui kalau pelaku berada di Jakarta.

Baru saja mendarat dan belum sempat mencari hotel untuk beristirahat. Mereka langsung menelusuri jejak Mabeos.

Mabeos ditangkap di Ibukota Jakarta ketika dirinya sedang berada di Pinggir jalan. "Itu salah satu peristiwa yang membuat saya senang. Karena pencarian kita berbuah manis," sebut Andri lagi.

Ungkap Pembunuhan dalam hitungan Jam

Selain itu, peristiwa yang menghebohkan Batam lainya yakni pembunuhan anak pemilik Pangkalan Gas di Bengkong bernama Fitri.

Tidak sampi 1x24 Jam satreskrim Polresta Barelang yang dipimpin Andri Kurniawan menangkap pelaku berinisial YL.

Dia adalah orang yang menaruh dendam kepada Fitri.

Ketika itu menurut Andri, pelaku terpaksa di tembak karena melawan petugas.

"Dia dendam karena hubungan percintaannya kandas lantaran ulah dari Korban ini. Makanya dia dendam dan sudah berniat hendak membunuh pelaku sejak lima tahun lalu," sebut Andri ketika itu.

Cerita ini cukup dramatis dan membuat anggota Buser yang di Pimpin Andri kehilangan jejak.

Dengan mengumpulkan sejumlah saksi akrhianya Polisi penyelidikan mengarah ke satu orang.

Dia adalah Yuda Laksmana, Polisi menemukan Yuda sedang bersembunyi di kamarkosnya.

Awalnya Yuda mati-matian tidak mengakui perbuatan tersebut.

"Saya lihat ada bekas darah di tangan kirinya, di sana dia tidak bisa mengelak lagi, akhirnya terbongkar dan kita menemukan baju yang sudah berlumuran darah," sebut Andri.

Menurut Andri, untuk mengungkap kasus tersebut tentunya harus ada kerja sama tim yang bagus.

Dikenal Dekat Dengan Bawahan

Andri diketahui sejak 2017 lalu menjadi Kasat Reskrim di Polresta Barelang.

Menjadi Seorang pemimpin tentunya tidaklah mudah.

Menurut Andri bagaimana dirinya bisa sejauh ini karena komunikasi yang baik dengan semua orang.

Seperti kepada atasannya, dia tidak pernah membantah. Sosok prajurit sejati yang selalu mendengarkan dan tidak pernah melawan kepada atasan.

Andri juga diketahui sangat bersahaja dengan para anggotanya. Bahkan ketika anggotanya berhasil mengungkap kasus, Andri selalu memberikan bonus terbaik kepada setiap anggota.

Tak heran, pengungkapan sering dilakukan oleh anggota reskrim setelah mendengarkan arahan dari Andri Kurniawan.

Tidak hanya itu, Andri juta diketahui sangat dekat dengan intansi lain bahkan dengan awak media di Kota Batam.

Dimanapun Andri menjabat, sosok teman-teman wartawan selalu senang dengannya. Bahkan Andri tak segan-segan makan nasi bungkus bersama para awak media.

"Kita menganggap media itu mitra, tidak perlu di hindari karena kita saling mengerti," sebut Andri.

Tahun depan Andri Kurniawan berencana akan mengikuti seleksi Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi Polri (Sespim). Ini merupakan agenda yang sudah ia persiapkan sejak awal. Menjadi seorang Abdi Negara seolah menjadi candu bagi ayah tiga anak ini.

Sangat terlihat keseriusan Andri Kurniawan untuk mengikuti seleksi tersebut. Seperto menjaga kebugaran dengan cara rajin berolahraga.

Sekolah Sespim tentunya menjadi kebanggaan setiap perwira Polisi. Karirnya dipertaruhkan disana. Setelah lulus Sespim nantinya perwira polisi ini bisa dipercaya menjadi seorang Kapolres. (koe)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved