CORONA KEPRI
PPKM Level 3 Batam Tanjungpinang Berakhir Hari Ini, Berikut Arahan Presiden Jokowi
PPKM Level 3 untuk Batam dan Tanjungpinang berakhir hari ini, Senin, 23 September 2021. Apakah PPKM akan diperpanjang atau turun level?
KEPRI, TRIBUNBATAM.id - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM level 3 di Batam dan Tanjungpinang berakhir hari ini, Senin (23/8/2021).
Baik Kota Batam dan Tanjungpinang sebelumnya menerapkan PPKM level 4 sejak Rabu (21/7) serta berakhir pada 31 Juli 2021.
Ini menggantikan PPKM Darurat yang lebih dulu berlaku.
Secara umum, PPKM Darurat dan PPKM level 4 tidak jauh berbeda.
PPKM kemudian berubah nama menjadi PPKM level 4, 3, dan 2, serta diperpanjang lagi sampai 2 Agustus 2021 dan kembali diperpanjang sampai 9 Agustus 2021.
PPKM level 4, 3, dan 2 pun masih belum selesai pada 9 Agustus 2021 dan diperpanjang lagi sampai 16 Agustus 2021.
Pada Konferensi Pers PPKM, 16 Agustus 2021, pemerintah kembali memutuskan bahwa PPKM level 4, 3, dan 2 diperpanjang lagi sampai 23 Agustus 2021.
Perlahan namun pasti dua kota di Provinsi Kepri ini mulai menekan angka kasus baru covid-19.
Termasuk kasus baru meninggal dunia akibat covid-19.
Data Satgas Covid-19 Kepri mencatat, dari 154 total pasien sembuh corona baru, terdapat 37 pasien sembuh corona baru di Batam hingga 22 Agustus 2021.
Sementara pasien sembuh corona baru di Tanjungpinang berjumlah 30 orang.
Kondisi pasien sembuh corona di Kepri bertambah menjadi 48.187 orang.
Adapun tambahan kasus baru di Kepri sebanyak 79 orang.
Dari jumlah itu, Batam hanya menyumbang 23 kasus baru virus corona.
Sementara Tanjungpinang menyumbang 8 kasus baru covid-19.
Serta tambahan pasien meninggal dunia akibat covid-19 sebanyak 8 orang.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo memberikan arahannya terkait hal ini.
Presiden Jokowi mengatakan virus corona sangat sulit diprediksi.
Baca juga: Jadwal 7 Kapal Pelabuhan Sekupang Batam saat PPKM Level 3 Hari Terakhir
Baca juga: Jokowi Perbolehkan Sekolah Tatap Muka di Daerah, Namun Berikan Persyaratan Ini

Karena itu pihaknya meminta semua pihak berhati-hati, meskipun dalam beberapa waktu terakhir terjadi penuruan kasus dan penurunan BOR (bed occupancy rate/keterisian tempat tidur) di sejumlah wilayah.
“Jangan sampai ada varian baru datang karena bermutasi dan kita tidak waspada, tahu-tahu meledak menjadi jumlah yang sangat banyak,” kata Jokowi di Madiun seperti dilansir Kompas.com, Kamis (19/8).
Melansir covid19.go.id pada Minggu (22/8/2021) pukul 11.30 WIB, terkonfirmasi sebanyak 3.967.048 kasus positif, dengan 3.522.048 telah sembuh dan 125.342 meninggal dunia.
Fokus Isolasi Terpusat
Selanjutnya, agar dapat menurunkan penyebaran kasus, Jokowi memerintahkan pemerintah daerah dapat mengurangi tingkat isoman dan fokus menjadi isolasi terpusat (isoter).
Menurut Jokowi, isoter akan sangat mengurangi penyebaran virus. Jokowi meminta agar stok obat-obatan selalu tersedia dan segera diberikan bagi yang membutuhkan.
Isolasi terpusat, tambahnya, menjadi kunci yang baik untuk mengurangi penyebaran dan kematian akibat virus corona.
Vaksinasi
Selain itu, Jokowi juga meminta vaksinasi harus dipercepat dan jangan sampai ada tumpukan stok vaksin.
“Terkait vaksinasi dipercepat, saya minta bupati/walikota kalau vaksin data langsung habiskan secepat-cepatnya, minta lagi,” paparnya.
Jokowi memaparkan, bulan Agustus ini Indonesia akan banyak kedatangan vaksin Covid-19, yang dapat dimanfaatkan untuk menggenjot tingkat vaksinasi.
Baca juga: PPKM Level 3 Berakhir Hari Ini, Pasien Sembuh Corona Batam Tanjungpinang Terus Melesat
Baca juga: Presiden Minta Hasil Tes PCR Paling Lambat Keluar 1x24 Jam, Kadinkes Batam: Kalau Sampel Dikit, Bisa

“Jangan sampai ada stok vaksin di cold storage bapak ibu semuanya, segera dihabiskan,” tutur dia.
Penyebab tingginya angka kematian Jokowi juga menyoroti tingginya kasus kematian yang terjadi di Indonesia.
Pihaknya mengatakan, tingginya kasus kematian di Indonesia disebabkan beberapa hal.
Di antaranya karena keterlambatan membawa pasien Covid-19 ke rumah sakit dan adanya komorbid (penyakit bawaan).
“Penyebab (kematian) menurut saya kemungkinan yang isoman tidak segera masuk ke isoter, sehingga di bawah ke rumah sakit sudah terlambat.
Saturasi sudah turun dibawa ke rumah sakit itu terlambat, juga komorbidnya,” lanjut Jokowi.
Karena itu pihaknya berpesan agar melakukan tiga hal yang dapat membantu meredakan situasi pandemi Covid-19.
Yaitu: Memindahkan pasien positif Covid-19 dari isoman ke isoter Mempercepat proses vaksinasi Obat-obatan yang dibutuhkan segera disalurkan dan jangan sampai terlambat.(TribunBatam.id) (Kompas.com/Mela Arnani)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Corona Kepri