Joe Biden Sebut Taliban Bantu Evakuasi Warga AS Dari Afghanistan, Tidak Mau Jadi Sasaran ISIS-K

Pernyataan itu muncul setelah Biden mengumumkan "Negeri Uncle Sam" tidak akan memperpanjang tenggat waktu yang berakhir pada 31 Agustus.

Editor: Eko Setiawan
AFP/SAUL LOEB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden 

TRIBUNBATAM.id, WASHINGTON DC - Sejumlah warga Amerika yang berada di Afghanistan dievakuasi.

Evakuasi tersebut ternyata melibatkan kelompik Taliban.

Hal itu disampaikan olej Presiden AS Joe Biden. Dia menerangkan Taliban yang membantu evakuasi warganya.

Pernyataan itu muncul setelah Biden mengumumkan "Negeri Uncle Sam" tidak akan memperpanjang tenggat waktu yang berakhir pada 31 Agustus.

"Semakin cepat kita menyelesaikannya, semakin baik," kata presiden ke-46 AS itu di tengah perteman G-7 Selasa (24/8/2021).

"Setiap hari, operasi yang dijalankan memberikan risiko bagi pasukan kami," kata dia seperti diberitakan AFP.

Seorang pejuang Taliban terlihat bersama penduduk setempat di Pul-e-Khumri pada 11 Agustus 2021 setelah Taliban merebut Pul-e-Khumri, ibu kota provinsi Baghlan sekitar 200 km sebelah utara Kabul.
Seorang pejuang Taliban terlihat bersama penduduk setempat di Pul-e-Khumri pada 11 Agustus 2021 setelah Taliban merebut Pul-e-Khumri, ibu kota provinsi Baghlan sekitar 200 km sebelah utara Kabul. (AFP via tribun pekan baru)

Baca juga: Zarifa Ghafari Wanita Paling Dicari Kelompok Taliban di Afghanistan, Jadi Target Pembunuhan

Baca juga: Cerita Warga Afganistan di Batam : Gara-gara Taliban Kami Kehilangan Semuanya

Biden menjelaskan, semakin lama mereka bertahan, mereka akan menjadi sasaran empuk kelompok teroris bernama ISIS-K.

Kelompok ISIS-Khorasan itu mendeklarasikan diri sebagai pecahan ISIS yang beroperasi di Asia Selatan dan Pusat, meski dibantah oleh ISIS.

"Semakin lama kami di sana, semakin kami berisiko diserang oleh ISIS-K, yang juga adalah musuh besar Taliban," ujar Biden.

Dikutip BBC, Joe Biden menyatakan operasi yang berlarut-larut membuat baik pasukan AS, sekutu, maupun warga sipil dalam bahaya.

"Karena itu, Taliban sudah memutuskan untuk membantu kami supaya bisa mengeluarkan semua warga kami dari sana," paparnya.

Mantan senator Delaware tersebut melanjutkan, pertemuannya dengan G-7 hingga Uni Eropa menghasilkan kesepakatan untuk tetap mengawasi milisi itu.

Biden menuturkan, pemerintahan baru Afghanistan berkewajiban untuk menjaga negara mereka agar tidak dijadikan markas teroris.

Karena itu, AS dan sekutunya sepakat mereka tidak akan pernah menggampangkan setiap kalimat yang diucapkan Taliban.

"Kami akan menilai berdasarkan tindakan mereka. Jadi, kami akan terus mengawasi tindak-tanduk mereka," tegasnya.

Halaman
12
Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved