Pembelajaran Tatap Muka Siswa SMA/SMK di Kepri Digelar Tak Lama Lagi, Ini Kata Kadisdik
Kadisdik Kepri Muhammad Dali menyebut, pembelajaran tatap muka untuk siswa SMA/SMK akan digelar dalam waktu dekat. Tunggu arahan Gubernur Kepri
Penulis: Thom Limahekin | Editor: Dewi Haryati
KEPRI, TRIBUNBATAM.id - Pro dan kontra seputar pembelajaran tatap muka kembali terjadi ketika PPKM di hampir semua wilayah di Provinsi Kepri turun level.
Sebagian besar kalangan orang tua sudah menghendaki kegiatan belajar-mengajar dilakukan secara tatap muka.
Namun sejumlah orang tua masih khawatir kalau anaknya mengikuti kegiatan belajar-mengajar tatap muka pada saat kasus Covid-19 di Kepri masih tergolong tinggi.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, Muhammad Dali mengatakan, pembelajaran tatap muka untuk siswa SMA/SMK sederajat akan digelar dalam waktu dekat.
"Kita tunggu arahan dari Pak Gubernur (H. Ansar Ahmad_red)," ungkap Dali kepada TRIBUNBATAM.id, Selasa (31/8/2021) siang.
Baca juga: Termasuk Kepri, 12 Daerah Ini Masih Larang Sekolah Tatap Muka Meski Sudah Diizinkan Pusat
Baca juga: Pro Kontra Sekolah Tatap Muka saat Pandemi Covid-19 di Kepri
Dali menjelaskan, satu syarat pemberlakuan sekolah tatap muka adalah para siswa dan guru-guru sudah harus menerima vaksinasi.
Saat ini vaksinasi untuk siswa SMA/SMK sederajat dan para guru sudah mencapai 50 persen.
Ada beberapa guru yang tidak bisa divaksin karena ada penyakit bawaan.
Namun dia juga membantah kalau kegiatan belajar-mengajar baru dimulai ketika semua siswa dan guru sudah 100 persen divaksin.
"Tidak perlu harus semua siswa dan guru seluruhnya sudah divaksin baru kita buka kegiatan belajar-mengajar," ungkap Dali.
Syarat lain yang menjadi bahan pertimbangan adalah semua kabupaten dan kota di Kepri sudah berstatus PPKM Level 2.
Sementara saat ini baru Kota Batam dan Kota Tanjungpinang berstatus PPKM Level 3.
"Sedangkan daerah lain masih berstatus oranye," tegas Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri itu.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Natuna dan Pemerintah Kota Tanjungpinang sudah coba memberlakukan sekolah tatap muka.
Namun demikian, kegiatan tersebut akhirnya dibatalkan lagi setelah sepekan berjalan karena larangan Gubernur Kepri.