Varian Mu: Mutasi Terbaru Covid-19, Apa Bedanya dengan Delta? Simak 7 Cara Pencegahan Virus Corona
Belum selesai teror varian Covid-19 Delta dunia kini kembali diteror dengan varian baru bernama Mu yang diklasifikasikan sebagai variant of interest
TRIBUNBATAM.id - Belum selesai teror diakibatkan varian Covid-19 Delta, dunia kini diteror dengan varian baru.
Diberi nama Mu, varian baru Covid-19 ini disebut-sebut berisiko kebal terhadap vaksin Covid-19.
Saat ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memantau varian Mu, setelah terdeteksi di Kolombia.
Varian Mu juga dilaporkan telah terdeteksi di negara-negara seperti Amerika Selatan (AS) dan Eropa.
Semua virus, termasuk SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19, dilaporkan bermutasi dari waktu ke waktu.
Dalam mutasi ini, WHO menemukan beberapa varian dan membedakan klasifikasinya.
WHO membedakan dalam dua kelas klasifikasi, yakni variant of concern dan varian of interest.
Baca juga: Ditemukan Varian Baru Covid-19 di Batam, Wawako Minta Warga Batam Tingkatkan Kewaspadaan
Untuk varian of concern, WHO telah memasukkan empat varian dalam klasifikasinya, yaitu:
1. Varian Alpha
2. Varian Beta
3. Varian Gamma
4. Varian Delta
Varian ini dianggap memiliki dampak signifikan dan keparahan telah diketahui, dengan adanya pasien terinfeksi.
Sementara itu dalam variant of interest ada beberapa varian yang dimasukkan, yaitu:

1. Varian Mu
2. Varian Eta
3. Varian Lopa
4. Varian Kappa
5. Varian Lambda
Varian ini merupakan varian yang sedang dipantau soal keparahan dan dampaknya terhadap manusia.
Secara ilmiah Varian Mu dikenal sebagai B.1.621 dan telah diklasifikasikan sebagai variant of interest oleh WHO.
Mengutip Channel News Asia, WHO menjelaskan varian itu memiliki mutasi yang menunjukkan risiko resistensi terhadap vaksin, dan menekankan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahaminya.
"Varian Mu memiliki konstelasi mutasi yang menunjukkan sifat potensial untuk lolos dari kekebalan," kata WHO, Selasa (31/8/2021) dalam buletin pandemi mingguannya.
Sebelumnya kekhawatiran dalam penanganan pandemi dunia timbul setelah merebaknya varian Delta.
Varian ini lebih menular dan mampu memberikan dampak infeksi yang parah hingga kematian, menghambat keampuhan vaksin.
Baca juga: WASPADA! WHO Sebut Ada Varian Baru Covid-19 yang Lebih Ganas Bakal Muncul
Cara mencegah penularan virus corona varian baru
Jason Tetro, ahli mikrobiologi dan pembawa acara "Super Awesome Science Show," menyatakan bahwa peningkatan kemampuan menular virus corona varian baru sebenarnya sudah diprediksi sebelumnya.
"Ini seharusnya tidak mengejutkan karena virus cenderung bermutasi secara teratur," katanya dilansir dari Health Line melalui Kompas.com.
Menurut Scott Braunstein, Direktur Medis dari Sollis Health di Los Angeles, AS, terus mengurangi peluang terpapar adalah pertahanan terbaik melawan virus corona apa pun variannya.
"Strain baru diperkirakan memiliki protein lonjakan (spike protein) yang 'terbuka' lebih lama dari aslinya.
Memungkinkannya dapat memasuki sel manusia lebih efisien, sehingga lebih mudah menular," jelas dia.
Braunstein mengatakan, munculnya virus corona varian baru ini bisa menjadi alasan orang-orang untuk lebih waspada terhadap infeksi Covid-19.
Baca juga: Waspada Varian Baru Covid-19 di Kepri
Berikut ini adalah beberapa cara mencegah penularan virus corona varian baru yang baik diperhatikan:
1. Ikuti langkah pencegahan
Di masa pandemi Covid-19 sekarang ini, siapa saja, termasuk orang yang sudah mendapatkan dua suntikkan vaksin sebaiknya terus mengikuti langkah-langkah pencegahan penularan virus corona dengan baik.
Jason Tetro mengatakan langkah terbaik guna mencegah varian baru adalah mengikuti upaya ABC pencegahan.
ABC adalah singkatan dari:
- Airway: Lindungi diri dengan menggunakan pelindung seperti masker, face shiled, disenfektan dan lain sebagainya
- Buble (gelembung): memastikan berhubungan hanya dengan orang-orang yang dikenal dan dipercaya
- Contact: Sebaiknya menggunakan aplikasi pelacakan kontak.
Berinteraksi dengan orang dalam gelembung jika ada yang terinfeksi akan mudah melakukan pelacakan

2. Membatasi lingkaran sosial
Mengurangi jumlah orang-orang dalam lingkaran sosial juga baik dilakukan untuk mencegah risiko penularan virus corona apa pun variannya.
Hal ini karena jika gelembung sosial semakin besar, akan semakin menyulitkan pelacakan jika terjadi kondisi salah satu positif.
"Kita adalah makhluk sosial, jadi melakukan isolasi mungkin bukanlah hal yang menyenangkan.
Jika Anda memutuskan untuk keluar, Anda harus bersama beberapa orang yang sangat tepercaya," kata Tetro.
3. Batasi belanja secara langsung
Di tengah situasi pandemi ini, sebaiknya seseorang mempersingkat waktu yang dia habiskan untuk berbelanja.
"Setiap menit yang dihabiskan untuk berbelanja di dalam ruangan meningkatkan risiko Anda," ujar Dr. Scott Braunstein.
Baca juga: Dua Varian Baru Covid-19 Masuk Kepri, Ini Kata BTKLPP Batam
4. Pikirkan kembali pengaturan kerja dan sekolah
Ketika tak memungkinkan melakukan pertemuan secara online dan memerlukan pertemuan secara offline, maka hal yang bisa dilakukan adalah memindahkan pertemuan kerja di luar ruangan.
"Banyak infeksi didapat melalui kontak di tempat kerja (di dalam ruangan), jadi pastikan untuk terus menjaga jarak sosial di tempat kerja, memindahkan rapat atau pertemuan lain di luar, jika memungkinkan, atau virtual," kata Braunstein.
5. Perhatikan penggunaan masker yang benar
Berdasarkan CDC, masker kain mungkin dapat menawarkan perlindungan terhadap virus corona.
Tapi, hal ini sangat bergantung dari jenis kain, jumlah lapisan kain, dan seberapa cocok masker tersebut oleh masing-masing orang.
Sebisa mungkin gunakan masker yang pas dan lebih baik lagi jika Anda memakai masker bedah atau masker N95.
6. Sering-sering mencuci tangan
CDC terus merekomendasi agar mempraktikan kebersihan yang baik dengan sering mencuci tangan dengan sabun setidaknya 20 detik.

Jika tidak, Anda bisa pula memakai hand sanitizer dengan kandungan alkohol setidaknya 60 persen.
"Menginat virus corona varian baru mungkin lebih menular, aktivitas seperti menyentuh kartu kredit atau pegangan pompa bensin menjadi lebih berisiko.
Simpanlah sebotol kecil pembersih agar Anda dapat segera membersihkannya setelah kegiatan ini," saran Braunstein.
7. Vaksinasi
Braunstein mengatakan vaksin mengkodekan sejumlah protein lonjakan, sehingga adanya mutasi seharusnya tidak membatasi efektivitas vaksin.
"Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa salah satu varian lain atau varian baru di masa depan, mungkin memerlukan vaksin baru atau yang diubah," ungkapnya.
Vaksinasi yang pasti sangat penting untuk memperlambat penyebaran virus dan mengurangi keparahan penyakit.
Baca juga: Kasus Kematian Akibat Covid-19 Batam Terus Turun, Pasien Sembuh Corona Karimun Melesat
Baca juga: 802 Warga Batam Meninggal Dunia karena Covid-19, Simak Update Terbaru Kasus Corona di Batam
Baca juga: Batam Bintan Masuk Zona Kuning Covid-19, Risiko Rendah Penyebaran Virus Corona
.
.
.
(TRIBUNBATAM.id)