SELEB TERKINI
Kondisi Terbaru Tukul Arwana, Tim Dokter Akhirnya Jelaskan Penyakit Sebenarnya Tukul Arwana
Tim dokter Tukul mengungkapkan, sampai saat ini, kondisi pemantauan dari ruang semi intensif, tekanan darah Tukul Arwana terlihat naik turun
TRIBUNBATAM.id - Tim dokter dari rumah sakit Pusat Otak Nasional tempat menjelaskan penyebab sakit Tukul Arwana.
Dokter Sardiana Salim, tim dokter Tukul Arwana mengungkapkan, komedian Tukul saat diterima di rumah sakit dalam kondisi hipertensi tinggi.
Tekanan darah Tukul Arwana sudah sekitar 200.
Kondisi itu membuat Tukul menderita sakit yang tak tertahankan di bagian kepala.
Sardiana Salim mengatakan, pada saat dilakukan pemeriksaan secara lengkap, didapatkan terjadi pendarahan luas.
Sampai saat ini, kondisi pemantauan dari ruang semi intensif, tekanan darah Tukul Arwana terlihat naik turun.
"Jadi kadang-kadang stabil, kadang-kadang tiba-tiba naik,"kata Sardiana Salim dilansir dari Intens Investigasi, Selasa (28/9/2021).
Tim dokter mengungkapkan pihaknya melakukan tindakan operasi beberapa jam setelah tiba di Instalasi Gawat Darurat.
Baca juga: 5 Cara Mencegah Pendarahan Otak yang Menyerang Tukul Arwana
Baca juga: Lesti Kejora Ikut Doakan Kesembuhan Tukul Arwana, Ega Prayudi Ungkap Kondisi Terakhir Ayahnya
Baca juga: Sempat Dikira Istri Baru, Ini Sosok Novita Eka Afriana, Putri Semata Wayang Tukul Arwana
Pasca operasi, tim dokter langsung memaikan ventilator ke Tukul Arwana.
Lantas, sampai kapan Tukul Arwana dirawat agar bisa sembuh dari hipertensi yang dialaminya?
Saat ini, tim dokter tukul Arwana mengatakan kondisinya sang komedian mulai stabil. Tekanan darah mulai terkontrol.
"Jadi Kondisi bapak Tukul sudah sadar baik, sudah bisa menerima instruksi. Cuma memang karena fase-fase akut, saya jelaskan kembali jadi fasenya masih akut, jadi kondisi kurang diminimalkan. Tapi pasiennya bisa dipanggil, bisa mengerti intruksi.
Jadi bisa dikatakan secara alat dia sadar baik, "kata Sardiana Salim.
Dokter Arief Rahman Kemal yang juga tim dokter Tukul Arwana mengungkapkan, secara teoritis, fase akut itu kurang lebih sekitar tiga minggu.

"Tapi untuk penyerapan sempurna dari pecahnya pembuluh darah seperti ini, untuk darah murni diserap seperti itu butuh waktu sekitar 8 sampai 12 minggu, itu secara literatur,"kata dokter Aarief.