LINGGA TERKINI
Maling Dua Kali Satroni Warung di Objek Wisata, Pemilik Bingung Barang Masih Utang
Pemilik warung di lokasi objek wisata mengaku sudah melaporkan kejadian ini ke pihak desa.
Penulis: Febriyuanda | Editor: Septyan Mulia Rohman
LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Nasib malang dialami oleh warga Lingga, Provinsi Kepri bernama Ita.
Warung milik warrga Desa Batu Berdaun, Kecamatan Singkep ini dibobol maling pada Senin (27/9) malam.
Kejadian tersebut baru diketahuinya ketika ia mendatangi warungnya yang berada di lokasi tempat wisata Batu Berdaun itu satu hari setelahnya atatu Selasa (28/9).
Kecurigaannya berawal ketika ia melihat lampu penerangan warungnya hilang.
Ita lantas bergegas masuk ke dalam warung.
Baca juga: Polres Lingga Tangkap 6 Warga saat Asyik Berjudi, Terancam 10 Tahun Penjara
Baca juga: Ketua DPRD Lingga: Hampir Setahun Listrik PLN di Daik Sering Padam, Mau Sampai Kapan?
Ia pun terkejut dengan kondisi di dalam warung sudah berantakan, dengan sejumlah barang jualan miliknya ikut hilang.
"Selain makanan dan minuman dicuri, kompor juga diambil," ujar Ita, Rabu (29/9).
Dari peristiwa kejadian tersebut, Ita mengalami kerugian berkisar hingga Rp 800 ribu.
Barang yang hilang itu termasuk makanan ringan dan minuman.
Serta sejumlah barang lainnya yang ia belanjakan untuk berjualan.
Ita mengaku, warungnya sudah dua kali mengalami kemalingan.
"Pertama lewat pintu degan mencongkel paksa hingga rusak gembok.
Yang kedua lewat atas degan memanjat dinding lewat lobang angin," jelasnya.
Ita pun sudah melaporkan ke pihak desa dan pengelola tempat wisata.
Diketahui, Ita sudah berjualan di lokasi wisata unggulan di Lingga sudah hampir berjalan satu tahun.
Baca juga: Bupati dan Mantan Bupati Lingga Diperiksa Bareskrim Polri, Ini Kata Alias Wello
Baca juga: MOBIL Dibobol Maling, Uang Rp 300 Juta Raib, Ketua Dewan Pendidikan Batam Langsung Nge-Drop
Ita mengungkapkan, barang yang telah dicuri itu masih terutang di agen tempat ia berbelanja.
"Tiap bulan bayar sewa sebesar Rp400 ribu.
Setidaknya ada perhatian, baik pengelola maupun pihak desa agar saya apat modal untuk berjualan," harapnya.
Ia pun berharap, kedepannya jangan sampai ada lagi warung atau kios-kios yang kemalingan.
"Bagaimana mau tenang berjualan, kalau sudah merasa tidak nyaman,karna yang jaga di lokasi ini tidak ada," keluhnya. (TribunBatam.id/Febriyuanda)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google
Berita Tentang Lingga