BATAM TERKINI

Air Bersih hanya Mengalir Beberapa Jam, Warga Tanjunguncang Mengadu ke DPRD

Warga Perumahan Putra Jaya, Tanjunguncang, berbondong-bondong mendatangi DPRD Kota Batam untuk mengadukan sulitnya mendapatkan akses air bersih.

TRIBUNBATAM.id/HENING SEKAR UTAMI
Komisi III DPRD Kota Batam Gelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan warga Tanjunguncang, membahas persoalan air bersih, pada Jumat (1/10/2021). 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Pelayanan air bersih masih menjadi problem bagi masyarakat di beberapa wilayah di Kota Batam

Kali ini, warga Perumahan Putra Jaya, Tanjunguncang, Batuaji, Kota Batam berbondong-bondong mendatangi Komisi III DPRD Kota Batam untuk mengeluhkan terkait pelayanan air di lingkungan perumahannya, Jumat (1/10/2021). 

Melalui Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar di Ruang Rapat Komisi III DPRD Kota Batam ini, warga mengungkapkan kesulitannya memperoleh air bersih.

Seorang warga, bernama Sri Ningsih, mengaku air yang mengalir di rumahnya baru muncul hanya di jam-jam tertentu saja.

"Air di rumah kami hidup cuma malam saja, dari jam 10 malam, kadang malam jam 12 lewat baru hidup. Pagi sama sekali tidak ngalir, padahal banyak kebutuhan, untuk anak sekolah, masak dan lain-lain," ungkap Sri.

Padahal, kawasan industri dan galangan kapal di dekat perumahannya tetap dapat memperoleh air bersih yang mengalir 24 jam.

Sri beserta warga Perumahan Putra Jaya lainnya pun berharap, pengelola SPAM Batam dapat mengatasi persoalan itu dan menyediakan air bersih bagi warga terutama di pagi hari.

Baca juga: SELAMAT! Pemko Batam Terima 2 Penghargaan Sekaligus

Baca juga: JUMLAH Warga Miskin di Batam Naik, 60.100 Warga Diusulkan Terima Bantuan Kemensos

Anggota DPRD Kota Batam, Muhammad Rudi pun menegaskan, keluhan warga Tanjunguncang ini hanya satu dari sekian banyak warga Batam yang merasakan dampak kualitas pelayanan air bersih yang buruk.

Ia berharap ada pemerataan pelayanan air bersih di semua titik wilayah di Batam.

Sebab, menurut informasi, masih ada sekitar 21 wilayah stress area di Batam yang masih kesulitan mendapatkan air bersih.

Hal ini juga dapat berdampak pada kualitas hidup warga Kota Batam yang sangat bergantung pada air bersih.

"Ini adalah masalah yang kita butuh cepat solusinya. Saya harap PT Moya dan SPAM BP Batam bisa langsung menurunkan tenaga teknisinya untuk menyelesaikan permasalahan ini di rumah-rumah warga," tegas Rudi.

Sementara itu, Anggota Komisi III DPRD Kota Batam lainnya, Tumbur Hutasoit, mendorong agar pihak BP Batam dan PT Moya segera menindaklanjuti keluhan warga yang sudah la diutarakan ini.

Menurutnya, warga sudah menunggu terlalu lama realisasi lancarnya penyaluran air bersih yang sudah menjadi haknya sebagai warga negara.

"Sesuai dengan UUD Negera Republik Indonesia 1945 Pasal 33 ayat (3), seharusnya air yang ada di waduk ini dikelola dan dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat, dalam hal ini warga Kota Batam," ujar Tumbur.

Melalui rapat yang dimulai sejak pukul 10:00 WIB pagi ini, Pimpinan Rapat, Arlon Veristo, mendorong pihak pengelola SPAM Batam untuk meningkatkan pelayanannya, salah satunya dengan mengatur taraf air yang ada.

"Intinya untuk SPAM Batam, kami harap dapat meningkatkan kinerja mereka lah. Kalau ada satu titik airnya lancar tapi satu titiknya tidak, maka tidak ada namanya keadilan sosial," rangkum Arlon, ketika diwawancarai usai memimpin rapat.

SPAM Batam Ungkap Kendalanya

Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar oleh Komisi III DPRD Kota Batam, turut dihadiri oleh Badan Pengusahaan Batam selaku pihak yang bertanggungjawab atas pengelolaan SPAM, serta PT Moya yang bertindak selaku operator.

Pihak SPAM Batam menampung keluhan yang dilontarkan oleh beberapa perwakilan warga Perumahan Putra Jaya, Tanjunguncang, Batam, Jumat (1/10/2021) siang itu.

Baca juga: Anak Baru Lahir Wajib Miliki KIA, Ini Manfaatnya

Direktur PT Moya SPAM Batam, Sutedi Raharjo menyampaikan, alasan kurang meratanya penyaluran suplai air bersih di Batam dikarenakan produksi air masih terbatas, sementara permintaan meningkat pesat.

Rencana jangka pendek untuk mengatasi kebutuhan ait dengan meningkatkan kapasitas sudah direncanakan oleh pihak SPAM Batam.

Pihaknya berencana akan membangun water treatment plant (WTP) di wilayah Mukakuning yang dapat menghasilkan sekitar 350 Liter air per detik.

Lelang pembangunan WTP ini akan dimulai pada tahun ini, kemudian berlanjut pengerjaan sampai tahun 2022.

Setelah lelang dan proyek selesai, nantinya penyaluran air tambahan dari Mukakuning dapat dimulai di tahun 2023.

Selain itu, beberapa jaringan perpipaan juga akan mengalami revitalisasi, berupa pelebaran diameter dan perbaikan pipa dari korosi.

Hal ini dilakukan agar RI suplai air bertambah dan penyaluran ke daerah-daerah dapat berjalan lancar.

"Insyaallah, jika sudah diperbaiki nantinya daerah Tanjunguncang dan sekitarnya bisa terlayani. Bisa sehari sampai 10-18 jam, syukur-syukur 24 jam," ujar Tedi.

Selain itu, BP Batam juga tengah mencari alternatif lain untuk meningkatkan produksi air di Batam.

Bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI, BP Batam juga berencana akan membangun jaringan pipa dari Rempang dan Sei Gong untuk mengalirkan air ke Kota Batam.

"Jadi kita bukannya tidak mau melayani, memang kondisi saat ini kapasitas sudah maksimal dan belum bisa ditingkatkan lagi," tambah Tedi.

Mendengar penjelasan pihak SPAM Batam, para warga Perumahan Putra Jaya masih belum puas.

Warga mengaku sudah menunggu terlalu lama, yakni mencapai 20 tahun untuk mendapatkan pelayanan air bersih yang layak, namun belum kunjung terealisasi.

"Masa kami harus menunggu setahun lagi?" ujar salah satu warga yang hadir dalam rapat. (TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved