Warga Ngada NTT Hilang saat Melaut, Nelayan Hanya Temukan Sampan Kosong
Kapolsek Aimere mengungkapkan, warga Kabupaten Ngada NTT bernama Martinus Lawe alias Tinus hilang setelah berangkat melaut Kamis (30/9).
NGADA, TRIBUNBATAM.id - Warga Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Martinus Lawe dilaporkan hilang saat melaut di perairan Aimere.
Pria 60 tahun warga RT 003, Dusun 1 Pali, Desa Warupele II, Kecamatan Inerie itu diketahui pergi melaut Kamis (30/9) sekira pukul 16.00 WIB menggunakan kowa kepok (sampan).
Peristiwa tersebut pertama kali dilaporkan oleh seorang nelayan Petrus Bhara (50), Jumat (1/10).
Warga asal RT 001, Dusun 1 Pali, Desa Warupele II itu membuat laporan ke Polsek Aimere.
Plh Kapolsek Aimere, Ipda Juliardi Sinambela, SH, menjelaskan, Martinus Lawe alias Tinus hilang saat melaut.
Baca juga: Kecelakaan Laut di Batam, 2 Nelayan Hilang Pasca Tabrakan Kapal di Perairan Batu Besar
Baca juga: Nelayan Hilang saat Melaut Ditemukan Selamat, Berlindung di Pulau Gegara Cuaca Buruk
“Orang Hilang tersebut diperkirakan hilang pada saat melaut ( mancing ikan) dengan menggunakan Kowa kepok ( perahu kecil) ukuran panjang 3 meter, lebar 50 cm dan dengan menggunakan sayap kayu kiri dan kiri,’’ujar Ipda Juliardi seperti dikutip POS-KUPANG.COM, Minggu 3 Oktober 2021 malam.
Ipda Juliardi menyebutkan Antonius Lado alias Anton bersama Benediktus Zenge hendak pulang ke darat setelah melaut di perairan Aimere dengan menggunakan perahu motor sekitar panjang 7 m lebar 1.20 m dan melihat ada Kowa kepok (perahu) pada Jumat (1/10) sekira pukul 06.00 Wita.
Ia menyebutkan Antonius Lado bersama Benediktus Zenge mendekati Kowa tersebut dan melihat tidak ada orang.
Mereka hanya melihat peralatan pancing dan ikan parang sekitar 4 ekor dan posisi tali senar menyangkut di sayap Kowa kepok (perahu).
“Setelah tiba di darat dan sampai rumah, kemudian Antonius Lado menghubungi Nelis Riwa dengan menggunakan Hp dan meminta untuk mengecek di Lekogoko siapa yang punya perahu kecil itu.
Mereka hanya menemukan sejumlah barang.
Namun orangnya tidak ada dalam posisi senar tersangkut di kayu sayap Kowa kapok.
Nelis Riwa menyampaikan kepada Petrus Bhara dan Petronela Pea untuk menanyakan langsung ke istri Martinus Lawe apakah pergi melaut atau tidak.
“Kemudian om Petrus Bhara bersama Matias Gelu menuju ke kampung Foa di rumahnya Martinus Lawe namun rumah tertutup dan tidak ada orang.
Baca juga: Dua Nelayan Hilang Kepri Ditemukan Tak Bernyawa, Basarnas Tanjungpinang Tutup Pencarian
Baca juga: Nasib Nelayan Hilang di Kepri, Syahrizal Gunawan Ditemukan Tak Jauh dari Kelong
Kemudian menuju ke pantai untuk mencek Kowa Kepok (perahu kecil) milik Martinus Lawe dan melihat Kowa kepok tidak ada,’’ ujarnya.
Ia menjelaskan Petrus Bhara menyampaikan kepada tetangga rumah Martinus Lawe atas nama Anastasia Gili dan Modesta rumah bahwa apakah Martinus Lawe pergi melaut atau tidak.
Ia menjelaskan istri Martinus, Yasinta Nedo, juga menyampaikan bahwa suaminya atas nama Martinus Lawe, Kamis tanggal 30 September 2021 sekira pukul 16.00 Wita melaut dengan menggunakan kowa kepok (sampan kecil).
Sampai Jumat tanggal 1 Oktober 2021 sekitar pukul 08.00 Wita belum pulang kerumah.
“Kemudian Om Matias Gelu bersama Basilus Milo menuju ke pantai kali tiga Desa Waesae, Kecamtan Aimere dan melihat Kowa kepok milik Martinus Lawe sedang berlabuh di laut yang jaraknya sekitar 600 meter dari bibir pantai,’’ ujarnya.
Ia menjelaskan Matias Gelu bersama Basilus Milo menuju ke laut dengan menggunakan sampan warga nelayan Desa Waesae.
Setelah tiba di lokasi dan melihat ternyata benar Kowa tersebut milik Martinus Lawe.
Ia menjelaskan mereka hanya melihat keadaan Kowa kepok hanya peralatan mancing, ikan, mantel, senar, sendal, tempat nasi dan parang.
Baca juga: Nelayan Hilang di Lingga, Niza Kaget Hanya Temukan Pakaian Suami saat Bangun Tidur
Baca juga: UPDATE Nelayan Hilang di Lingga, Warga Desa Tajur Biru Ditemukan Tewas di Pulau Nyamuk
Sedangkan Martinus Lawe tidak ada.
“Karena panik, sehingga om Matias Gelu dan bapak Basilius Milo langsung menarik senar yang menyangkut pada kayu sayap Kowa dan langsung membawa Kowa kepok ke darat di pantai kali tiga.
Kemudian om Matias Gelu dan bapak Basilius Milo menuju ke Polsek Aimere untuk menceritakan kejadian tersebut,’ ’ujarnya.
Ia menyebutkan pihaknya langsung menerima laporan dan mendatangi TKP serta mencari saksi-saksi.
Selain itu personel Polsek Aimere bersama warga dan keluarga mencari keberadaan korban dengan menggunakan perahu motor.
Ia menyatakan hingga Minggu 3 Oktober 2021 malam, Martinus Lawe belum ditemukan.
“Kapolsek dan anggota Polsek Aimere turut melaksanakan pencarian dibantu dengan perahu nelayan sekitar tempat perahu ditemukan.
Malam ini saya susul dengan pencarian bersama Basarnas yang siang tadi datang,’’ sebutnya.
PENCARIAN Tim Basarnas
Ia menyebutkan, Minggu 3 Oktober 2021 dilanjutkan pencarian.
Pencarian orang hilang atas nama Martinus Lawe dilakukan oleh Tim Sar Basarnas Sikka, Ende dan BPBD Ngada di Perairan Laut Aimere.
“Pada hari ini Minggu tanggal 03 Oktober 2021 pukul 10.50 Wita.
Baca juga: Kapal Nelayan Hilang Kontak di Anambas Capai Belasan Kasus Selama 2020, Ini Kata Basarnas
Baca juga: Nelayan Hilang di Perairan Mepar Lingga
Bertempat di Pesisir pantai kali tiga, Desa Waesae, Kecamatan Aimere, Kabupaten Ngada dan perairan laut Aimere berlangsung kegiatan Pencarian orang hilang dilaut Aimere atas nama Martinus Lawe.
Korban Martinus Lawe dilaporkan hilang oleh keluarga pada hari Jumat tanggal 01 Oktober 2021 pukul 09.45 Wita,’’ jelas dia.
Pencarian Korban hilang di pimpin oleh Ketua Penanggung jawab Basarnas yaitu Riswan Dwi Putra.
Hadir dalam kegiatan pencarian Basarnas Maumere 5 orang, Basarnas Ende 2 orang. Total 7 orang. BPBD dan Tagana Kabupaten Ngada 8 orang.
Sekretaris Camat Aimere Ambrosius Suri bersama aparat pemerintah Kecamtan Aimere. Anggota Polsek Aimere 4 orang, relawan serta keluarga korban.
Ia menjelaskan pencarian pada hari pertama dilaksanakan pada, pencarian di bagian laut radius teluk perairan Aimere dengan menggunakan satu unit perahu karet.
Pencarian kearah pesisir pantai Desa Waesae, Kecamatan Aimere, Kabupaten Ngada.
Ia menyebutkan terkait dengan cuaca di lokasi saat dilaporkan cuaca dalam keadaan mendung dan posisi air laut sedikit arus dan gelombang.
“Kegiatan tersebut diatas tetap berpedoman pada peraturan pemerintah tentang Protokoler Kesehatan Covid-19,’’ ujarnya.
Ia menyebutkan operasi pencarian dan pertolongan oleh Tim Sar Basarnas dilakukan sebanyak 7 hari.(TribunBatam.id) (PosKupang.com/Thomas Mbenu Nulangi)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Nelayan Hilang
Sumber: PosKupang.com