Kapal Nelayan Hilang Kontak di Anambas Capai Belasan Kasus Selama 2020, Ini Kata Basarnas

Dari belasan laporan kapal nelayan hilang kontak itu, hampir keseluruhannya bisa ditemukan oleh tim SAR Anambas

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/RAHMA TIKA
Kapal nelayan hilang kontak di Anambas capai belasan kasus selama 2020. Foto Koordinator Pos SAR Anambas, Febri Beni (kanan) 

ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Kapal nelayan hilang kontak di Anambas capai belasan kasus selama 2020.

Selama 2020 Badan Search And Rescue Nasional (Basarnas) Kepulauan Anambas mencatat ada belasan laporan kapal nelayan hilang kontak saat melaut.

Dari belasan laporan nelayan hilang kontak itu, hampir keseluruhannya bisa ditemukan oleh tim SAR Anambas.

Kebanyakan laporan yang diterima tim SAR Anambas dari warga dan keluarga nelayan tersebut.

Koordinator Pos SAR Anambas, Febri Beni mengatakan, waktu paling rawan terjadinya kehilangan kontak nelayan saat kondisi cuaca seperti saat sekarang ini.

Baca juga: Waspada Angin Kencang! BMKG Prediksi Cuaca Anambas Diguyur Hujan hingga Malam Hari

"Sejauh ini bisa kita temukan, lama pencarian kapal nelayan yang hilang kontak di laut itu tergantung ya, ada yang lima hari bahkan seminggu," ujar Febri, Kamis (14/1/2021).

Febri juga mengungkapkan kendala yang ia alami bersama tim saat mencari kapal nelayan yang hilang kontak. Yakni lokasi nelayan yang cukup jauh.

"Kalau lokasi kapal mereka jauh, kita cukup sulit mencari karena jangkauan radio mereka terbatas.

Dulu kita jalur komunikasinya menggunakan hp, tapi kan mereka tidak bisa menggunakan hp di lokasi penangkapan ikan itu, tapi menggunakan pantulan radio," tuturnya.

Pada awal tahun 2021 ini, tercatat baru satu laporan yang diterima oleh Tim SAR Anambas. Yakni satu buah kapal dengan muatan empat nelayan yang sudah ditemukan dan dikawal pulang sampai ke wilayahnya masing-masing.

Kapal Tenggelam

Sementara itu, sebuah kapal kayu atau kapal pompong milik nelayan Kecamatan Palmatak, Anambas dikabarkan tenggelam sekira pukul 07.30 WIB, Kamis (14/1/2021).

Saat dikonfirmasi, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) wilayah Palmatak, Yopen membenarkan kejadian kapal tenggelam tersebut.

Tak hanya itu, ia juga ikut membantu evakuasi kapal nelayan yang tenggelam.

"Lokasinya di Tanjung Penes, Kecamatan Palmatak. Nelayan ini mau cari ikan, cuma dihantam gelombang dan kapal tenggelam," ucap Yopen saat dihubungi melalui telepon.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved