DAFTAR 9 Jenis Pajak dan Retribusi di Batam Bisa Bayar Pakai QRIS, Gratis!

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Sekretaris Kota Batam, Jefridin Hamid secara resmi membuka sosialisasi QRIS PT Bank Riau Kepri di Lingkungan OPD Kota Batam di Kantor Pemko Batam Lantai IV Ruang Engku Hamidah, Jumat (8/10/2021).

"Masyarakat Batam, kita harapkan sudah menerapkan pembayaran non tunai ini. Selain aman, cepat, mudah dan juga sebagai salah satu berkurangnya kerumunan dan menekan penyebaran Covid-19," ujar Jefridin, Jumat (8/10/2021).

Menurutnya dari sisi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), penggunaan QRIS ini sangat tepat. Sehingga pendapatan baik pajak ataupun retribusi bisa menggunakan QRIS.

"Alhamdulilah Bank Riau Kepri sudah ada QRIS-nya. Kita lagi di rumah pun bisa bayar pajak. Batam sebagai daerah yang lebih maju dari daerah lain harus paling maju dalam penerapa QRIS ini," ujarnya.

Jefridin menegaskan di lingkungan Pemko Batam OPD Penghasil wajib menggunakan QRIS.

Baik untuk transaksi pajak ataupun pendapatan demi mengoptimalkan pendapatan daerah. Bank Riau sebagai Kas Daerah.

"Selama ini sudah diterapkan tapi belum maksimal," katanya.

Baca juga: ADA Semua Merek Vaksin, Serbuan Vaksinasi Akabri 1999 Digelar di Semua Polsek Batam

Baca juga: JUMLAH Kasus Turun, 5 Rumah Sakit di Batam Masih Rawat Pasien Covid-19

Di tempat yang sama, Direktur Utama Bank Riau Kepri Andi Buchari mengatakan dari hasil sosialisasi ini, diketahui ada 9 jenis pajak daerah dan retribusi daerah di Kota Batam yang bisa pembayarannya melalui QRIS BRK.

Tak hanya itu, keunggulan lainnya diseluruh merchant, pembayarannya bisa melakukan QRIS BRK.

Jadi masyarakat cukup membawa handphone.

Menariknya setiap transaksi tak ada biayanya, jadi lebih makin efisien.

"Masyarakat bisa melakukan pembayaran kewajiban pajak dan retribusi daerah lebih mudah dan cepat. Bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Uangnya pun bisa langsung masuk daerah," katanya.

Ia menambahkan apalagi apabila masyarakat memiliki rekening di BRK akan lebih mudah lagi.

Mereka tinggal membuka mobile banking BRK mobile.

"Debet rekening kemudian pindah buku ke rekening kas daerah. Jadi lebih efisien,"katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD) Kota Batam, Raja Azmansyah sangat mendukung pembayaran melalui QRIS ini. Lantaran tidak memiliki biaya administrasi.

"Jadi berapa tagihannya itulah yang dibayarkan. Tak seperti metode pembayaran lainnya," kata Azmansyah.

Mengenai pajak apa saja yang bisa dibayar lewat QRIS antara lain, parkir tepi jalan.

Sebagaimana diketahui, parkir tepi jalan merupakan salah satu sumber PAD yang memiliki potensi cukup besar, namun dalam pelaksanaannya masih rendah.

Pemerintah Kota (Pemko) Batam sedang melakukan pemantapan retribusi parkir tepi jalan.

Sehingga kedepan bisa diterapkan pembayaran non tunai ataupun menggunakan QRIS.

Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD) Kota Batam, Raja Azmansyah mengatakan potensi parkir tepi jalan mencapai Rp 50 miliar.

Setiap tahun Dinas Perhubungan ditargetkan Rp 30 miliar, sedangkan yang tercapai hanya Rp 5 miliar lebih atau berkisar 20 persen.

Sehingga hal ini perlu upaya untuk memaksimalkan capaian tersebut.

"Penggunaan non tunai ini diharapkan didukung masyarakat sehingga bisa mendongrak capaian PAD. Ke depan ini yang akan disosialisasikan, dan rencananya akan diterpakan," ujarnya.

Berikut ini 9 jenis pajak dan retribusi di Batam yang bisa dibayar pakai QRIS dan gratis alias tanpa biaya administrasi :

Parkir tepi jalan

Pajak hotel

Pajak restoran

Pajak hiburan

PBB

BPHTB

Parkir mineral bukan logam

Reklame

PPK

QRIS juga diharapkan mempermudah masyarakat dalam melakukan pembaruan ke depannya.

Saat ini pemerintah tegah mendorong cashless, yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan uang cash.

Azmansyah mengaku ada 9 sasaran pendapatan asli daerah (PAD) yang akan diuji coba menggunakan aplikasi nontunai.
Hal ini diharapkan bisa mendongkrak PAD dari sembilan komponen pajak dan retribusi daerah.

"Non tunai mendorong capaian menjadi lebih baik tentunya. Seperti diketahui setiap tahun target untuk retribusi dan pajak mengalami kenaikan. Untuk itu, perlu pemetaan dan upaya agar target tersebut dicapai," ujar Azmansyah. (TRIBUNBATAM.id/Roma Uly Sianturi)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google