Siapa Sebenarnya Baphomet, Sosok yang Dianggap Simbol Satanic Dunia
Jika selama ini kelompok Satanic hanya dianggap mitos kehadiran mereka di aksi Little Rock, Arkansas Amerika Serikat tahun 2018 membuka mata dunia...
TRIBUNBATAM.id - Jika selama ini kelompok Satanic hanya dianggap mitos, kehadiran mereka dalam aksi di Little Rock di Arkansas, Amerika Serikat (AS) tahun 2018 membuka mata dunia bahwa kelompok itu benar ada.
Dalam bukunya Dogme et ritual de la haute magie (1861; Transendental Magic: Its Doctrine and Ritual ), okultis Prancis yang berpengaruh Eliphas Levi menciptakan Baphomet yang telah menjadi ikon okultisme yang diakui.
Bagian depan buku itu adalah gambar Baphomet yang dibayangkan sebagai "Kambing Sabat", sosok manusia bersayap hermafrodit dengan kepala dan kaki kambing yang dihiasi berbagai simbol esoteris.
Levi menjelaskan arti dari setiap elemen gambar, yang ditentukan oleh dualitasnya yang mendalam.
Okultis Inggris, Aleister Crowley juga mengadopsi Baphomet, terutama dalam "Misa Gnostik"-nya
Kelompok pemuja setan The Satanic Temple sendiri identik dengan simbol Baphomet.
Sejarah Baphomet berasal dari masa Perang Salib, ketika anggota Ksatria Templar didakwa dengan bid'ah karena diduga hidup bersama dengan Muslim.
Baca juga: Inilah Satu di Antara Geng Berbahaya dan Paling Kejam di Dunia, Pemuja Setan dan Kini Diburu AS
Baca juga: FAKTA-FAKTA Sosok Muhammad Kece? Tersangka Penista Agama yang Ditangkap Polisi di Bali
Baphomet adalah simbol ketidaksesuaian gender, perubahan seksual, dan penyimpangan agama hingga abad ke-20, menjadi sangat terkait dengan Setanisme modern setelah Gereja Setan menciptakan simbolnya pada 1960-an.
Penyebutan Baphomet sendiri pertama yang diketahui adalah dalam sebuah surat yang ditulis pada tahun 1098 oleh Anselmus dari Ribemont yang menjelaskan Pengepungan Antiokhia selama Perang Salib Pertama.
Anselmus menyatakan bahwa orang Turki "menyeru Baphomet dengan keras".
Kebanyakan cendekiawan percaya bahwa kata itu merujuk pada Muhammad.
Dikutip dari Intisari, pada tahun 1307, Philip IV dari Prancis menangkap setiap Ksatria Templar di Prancis.
Ia menuduh mereka melakukan tindakan sesat seperti penyembahan berhala dari kepala laki-laki berjanggut yang disebut Baphomet.
Pada abad ke-19 Freemason juga (secara keliru) dikatakan menyembah Baphomet.
Baca juga: Pria di Sumbar Bacok Ayah Kandung dan Teriak Setannya Sudah Aku Bunuh, Kini Diperiksa Dokter Jiwa
Baca juga: Fakta Pembunuhan Satu Keluarga Diduga Kerasukan Setan, Gadis 16 Tahun Tewas Digorok Ayah Kandung
.
.
.
.
(TRIBUNBATAM.id)