Apa Itu Covid-19 Varian Mu? Terdeteksi WHO, Kini Ada 9 Jenis Mutasi Virus Corona

Varian Mu masuk jajaran variants of interest yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang ditambahkan ke daftar sejak Juni tahun ini

Stocktrek Images/Getty Images
Apa Itu Covid-19 Varian Mu? Terdeteksi WHO, Kini Ada 9 Jenis Mutasi Virus Corona. Foto ilustrasi 

TRIBUNBATAM.id - Nama varian Covid-19 Mu belakangan jadi perbincangan masyarakat global.

Varian Mu sendiri masuk jajaran variants of interest yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Ini adalah varian pertama yang masuk dalam kategori variants of interest, yang ditambahkan ke daftar sejak Juni, ketika varian Lambda dimasukkan dalam daftar.

Varian Mu dipandang sebagai masalah potensial yang lebih kecil daripada strain Delta atau Alpha dari virus SARS-CoV-2, yang telah ditetapkan sebagai varian yang menjadi perhatian (variants of concern) karena virulensinya yang meningkat.

Adapun varian Mu dari Covid-19 juga dikenal sebagai varian B.1.621, pertama kali terdeteksi di Kolombia pada bulan Januari.

Masuknya varian Mu ke dalam variants of interest, membuat WHO sementara waktu menganggapnya layak untuk pemantauan khusus.

Baca juga: PPKM Kepri Berakhir Hari Ini, Pasien Covid-19 Aktif di Bintan Sisa Empat Orang

Baca juga: 7 Kecamatan di Batam Masuk Zona Hijau Covid, Kasus Baru Tambah 1, Sembuh 1 Orang

Paul Griffin, ahli penyakit menular dari Mater Health Services dan University of Queensland, mengatakan para ahli kesehatan terus-menerus mencari varian yang mungkin lebih mudah menginfeksi orang yang divaksinasi, melalui mutasi pada protein lonjakan virus.

"Jika protein lonjakan itu berubah secara signifikan, maka pasti ada potensi vaksin Covid-19 bekerja kurang baik," katanya.

"Kami pikir akan ada waktu di mana itu menjadi sangat mungkin, tetapi kami belum benar-benar melihatnya," imbuh Griffin.

WHO menekankan, bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami efek varian Mu, tetapi Dr Griffin mengatakan, belum ada bukti yang menunjukkan bahwa Mu cocok sebagai varian pelarian.

Menurut WHO, prevalensi varian Mu dalam infeksi Covid-19 global sebenarnya telah menurun sejak pertama kali terdeteksi, namun prevalensi di Kolombia (39 persen) dan Ekuador (13 persen) secara konsisten meningkat.

Varian ini menyumbang kurang dari 0,1 persen dari semua infeksi Covid-19 global, tetapi wabah B.1.621 juga telah dilaporkan di beberapa bagian AS dan Eropa.

Baca juga: Covid-19 Update in Aceh, North Sumatra, West Sumatra, Riau, Kepri, Jambi and Bengkulu October 15

Baca juga: Menolak Untuk Divaksin, Pasangan Suami Istri ini Meninggal Karena Covid-19

Sudah ada 9 varian Covid-19

Kini sudah ada sekitar 9 jenis mutasi virus corona, yang terbagi dalam variant of concern dan variant of interest.

Adapun yang terbaru adalah varian Mu, yang saat ini sedang dipantau Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

Varian Mu yang secara ilmiah dikenal sebagai B.1.621 dan diklasifikasikan sebagai variant of interest (VOI), pertama kali terdeteksi di Kolombia pada awal tahun 2021.

Varian Mu juga dilaporkan telah terdeteksi di negara-negara seperti Amerika Selatan (AS) dan Eropa.

Semua virus, termasuk SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 dilaporkan bermutasi dari waktu ke waktu.

Mengutip Channel News Asia, WHO menjelaskan varian itu memiliki mutasi yang menunjukkan risiko resistensi terhadap vaksin, dan menekankan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahaminya.

"Varian Mu memiliki konstelasi mutasi yang menunjukkan sifat potensial untuk lolos dari kekebalan," kata WHO, Selasa (31/8/2021) dalam buletin pandemi mingguannya.

Baca juga: Tanjungpinang PPKM Level 1, Pasien Covid-19 Sembuh Tambah 5 Orang, Kasus Baru 1

Sebelumnya kekhawatiran dalam penanganan pandemi dunia timbul setelah merebaknya varian Delta.

Varian ini memberikan dampak infeksi parah hingga kematian serta menghambat keampuhan vaksin.

Dengan terdeteksinya vasian Mu membuat sudah ada lima variants of interest yang antara lain:

1. Eta, pertama kali terdeteksi di beberapa negara pada Desember 2020

2. Lota, pertama kali terdeteksi di AS pada November 2020

3. Kappa, pertama kali terdeteksi di India pada Oktober 2020

4. Lambda, pertama kali terdeteksi di Peru pada Desember 2020

5. Mu, pertama kali terdeteksi di Kolombia pada Januari 2021

Sedangkan empat variants of concern yang dinilai berpotensi memperburuk pandemi adalah:

1. Alpha, pertama kali terdeteksi di Inggris pada September 2020

2. Beta, pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan pada Mei 2020

3. Gamma, pertama kali terdeteksi di Brasil pada November 2020

4. Delta, pertama kali terdeteksi di India pada Oktober 2020

Potensi Covid-19 terus bermutasi

Jumlah varian SARS-CoV-2 diperkirakan akan berubah seiring waktu, karena semakin banyak virus menyebar, maka akan semakin banyak peluang untuk bermutasi.

Dr Griffin, seorang ahli penyakit menular dari Mater Health Services dan University of Queensland mengatakan, bahwa cara terbaik untuk membatasi mutasi virus adalah dengan membatasi penyebarannya.

"Semakin banyak orang yang divaksinasi, semakin sedikit inang yang memungkinkan virus dapat terus hidup dan menjalani evolusi, serta menjadi lebih kuat," katanya seperti dikutip dari Kompas.

Baca juga: Covid-19 Update in Aceh, North Sumatra, West Sumatra, Riau, Kepri, Jambi and Bengkulu October 15

Baca juga: 12 Kecamatan Lingga Zona Hijau Covid-19

.

.

.

(TRIBUNBATAM.id)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved