BATAM TERKINI
600 Warga Batam Jadi Sampel Survei Kekebalan Tubuh Covid-19, Pulang Bawa Beras 10 Kg
Kepala Dinas Kesehatan Batam, Didi Kusmarjadi mengatakan, sebanyak 600 warga Batam dijadikan sampel dalam survei kekebalan tubuh di Batam.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Sudah sebanyak 600 warga Batam yang dijadikan sampel dalam survei kekebalan tubuh.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi mengatakan dari total sampel yang diambil, 450 diantaranya diambil darah sekaligus diwawancarai.
"Sedangkan 150 sampel hanya diwawancarai saja,” ujar Didi, Selasa (26/10/2021).
Diakuinya survei kekebalan tubuh terhadap virus Sars-Cov-2 bagi masyarakat Kota Batam ini sudah mulai dilakukan, Senin (25/10/2021) lalu.
Dari sampel darah yang diambil, kemudian akan dicek kadar antibodi dari masing-masing sampel darah, dengan ukuran minimal 136 unit/ml supaya dikatakan imun tubuhnya tinggi.
“Proses uji sampel darahnya berlangsung cepat, hasilnya bisa langsung keluar,” katannya.
Didi melanjutkan warga yang dijadikan sampel sudah ditentukan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Batam secara random (acak).
“Bagi warga yang menjadi sampel, maka akan diberikan beras 10 kilogram,” katanya.
Sementara itu, Camat Belakangpadang, Yudi Admadjianto mengatakan ada 9 warganya yang terpilih menjadi sampel untuk survei kekebalan tubuh. Namun saat realisasinya, hanya diikuti oleh 7 orang.
Baca juga: CATAT! Terowongan Pelita Batam Bakal Ditutup Total Selama 2 Hari Mulai 29 Oktober 2021
Baca juga: CGV Hadirkan Korea Indonesia Film Festival 2021, Wadah Tukar Budaya Korea - Indonesia
“Warga yang dijadikan sampel yaitu dari usia paling terkecil yaitu 2 tahun, kemudian pelajar sekolah SD,SMP, dewasa, dan lansia,” ujar Yudi.
Untuk proses pengambilan sampel darah, Yudi menjelaskan hal itu dilakukan di Puskesmas Belakangpadang, dan diambil oleh tenaga kesehatan (nakes).
“Prosesnya tadi berjalan lancar, 2 orang warga yang tidak hadir karena berada di pulau lain, jadi belum bersedian datang ke belakangpadang,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan Pemerintah Kota (Pemko) Batam terus membahas rencana uji kadar imun tubuh bagi masyarakat Kota Batam.
Rencana ini sudah dirapatkan oleh Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, bersama dua asisten Pemko Batam, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, ahli epidemiologi serta perwakilan dari Klinik Prodia Batam.
Menurut Amsakar, rencana ini masih perlu penelitian lebih lanjut secara metodologis.
Uji kadar imun tubuh nantinya diharapkan dapat membuktikan hipotesa awal bahwa rata-rata masyarakat Batam yang sudah divaksin memiliki imunitas tubuh yang tinggi.
"Dari aspek metodologinya saya coba dalami dan sampaikan dalam rapat kemarin, harus ada tujuh kategori sampel dari tujuh klaster masyarakat yang akan diuji," jelas Amsakar ketika ditemui di Gedung DPRD Batam, Senin (18/10/2021) lalu.
Adapun ke tujuh kategori sampel yang akan diuji ialah, sampel orang berusia 18 tahun ke atas yang sudah divaksin dosis satu; sampel orang berusia 18 tahun ke atas yang sudah divaksin dosis dua; sampel orang berusia 12-1 tahun yang sudah divaksin dosis satu; sampel orang berusia 12-1 tahun yang sudah divaksin dosis dua; sampel orang berusia 18 tahun ke atas yang belum divaksin; sampel orang berusia 12-17 tahun yang belum divaksin; dan sampel orang yang tidak diwajibkan vaksinasi.
Amsakar mengakui, uji kadar imun tubuh ini belum sampai pada tahap survei. Pihaknya ingin mendalami terlebih dahulu keefektivan metode yang akan digunakan dalam survei tersebut. Saat ini, tim survei yang dipimpin oleh Asisten II Pemko Batam, Pebrialin, tersebut sedang berupaya menyusun kuesioner yang menjadi materi survei.
"Belum survei, sekarang tim masih memformulasikan kuesioner dan mendefinisikan secara konkrit sampling dalam penelitian ini," ujar Amsakar. (TRIBUNBATAM.id.id/Roma Uly Sianturi)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google