Nilai Ekspor Batam Naik Jelang Akhir Tahun, Paling Banyak Tujuan Singapura dan AS
Pada September 2021 dibandingkan Agustus lalu, kegiatan ekspor Batam naik senilai USD 38,93 juta atau 3,97 persen
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Menjelang akhir tahun 2021, kegiatan ekspor di Batam tampak mengalami kenaikan.
Pada bulan September 2021 dibandingkan Agustus lalu, kegiatan ekspor Batam naik senilai USD 38,93 juta atau 3,97 persen.
Hal tersebut disebabkan naiknya sektor nonmigas sebesar 4,83 persen.
Bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, ekspor Batam mengalami kenaikan senilai USD197,55 juta atau 24,01 persen.
Kenaikan nilai ekspor September 2021 dibanding September 2020 disebabkan kenaikan ekspor sektor migas sebesar 57,99 persen dan sektor nonmigas sebesar 20,81 persen.
Secara kumulatif, total ekspor dari Januari hingga September 2021 Batam adalah sebesar USD8.288,62 juta.
Jika dibanding dengan total ekspor kumulatif Januari hingga September 2020 mengalami kenaikan senilai USD1,36 miliar atau 19,55 persen.
Baca juga: Kegiatan Impor Batam Naik 15 Persen, Didorong Hasil Industri Manufaktur
Baca juga: Wakil Menteri Keuangan RI Datangi Kantor BC Batam, Tatap Muka dengan Pelaku Usaha
Naiknya nilai ekspor Januari hingga September 2021 disebabkan naiknya ekspor kumulatif sektor nonmigas sebesar 17,32 persen.
Nilai kumulatif ekspor Batam menyumbang 71,63 persen dari total kumulatif ekspor Kepulauan Riau yang senilai USD11.571,34 juta.
Untuk ekspor nonmigas menurut golongan barang selama bulan Januari hingga September 2021 komoditas ekspor nonmigas Batam terbesar nilai ekspornya adalah golongan barang mesin atau peralatan listrik yaitu senilai USD3.107,53 juta, dengan perannya 41,82 persen.
Ekspor kumulatif non migas Batam menyumbang 82,84 persen dari ekspor kumulatif Januari hingga September Kepulauan Riau senilai USD8.970,94 juta.
Komoditas berikutnya yang mempunyai peran cukup besar terhadap ekspor nonmigas Batam adalah mesin-mesin atau pesawat mekanik senilai USD881,69 juta atau 11,86 persen, bahan bakar mineral senilai USD864,19 juta atau 11,63 persen, berbagai produk kimia senilai USD476,00 juta atau 6,41 persen.
Kemudian benda-benda dari besi dan baja senilai USD424,57 juta atau 5,71 persen, Kokoa atau Coklat senilai USD199,72 juta atau 2,69 persen, plastik dan barang dari plastik senilai USD192,56 juta atau 2,59 persen, perangkat optik senilai USD184,97 juta atau 2,49 persen, Kendaraan dan bagiannya senilai USD178,60 juta atau 2,40 persen dan bahan kimia organik senilai USD127,39 juta atau 1,71 persen.
Komoditas ekspor ikan dan udang secara kumulatif mengalami kenaikan yang sebesar 27,30 persen bila dibandingkan Januari hingga September 2020, dengan sumbangan 0,21 persen terhadap total ekspor nonmigas Kota Batam Januari hingga September 2021.
Sementara, eskpor migas menurut negara tujuan, negara tujuan ekspor Batam bulan September 2021 dengan nilai terbesar ke negara Singapura yaitu mencapai USD411,17 juta.
Ekspor ke Singapura pada bulan ini mengalami kenaikan dibanding keadaan bulan Agustus 2021, yaitu naik sebesar 3,61 persen dan naik 26,32 persen jika dibandingkan September 2020.
Tujuan ekspor Batam dengan nilai terbesar kedua selama bulan September 2021 yaitu ke negara Amerika Serikat, yaitu mencapai USD195,61 juta atau turun 18,61 persen dari bulan sebelumnya.
Pada periode Januari hingga September 2021, Singapura merupakan negara tujuan ekspor dengan peranan terbesar dengan nilai USD3.447,93 juta atau 41,60 persen.
Hal ini menunjukkan lonjakan sebesar 27,77 persen dari periode sebelumnya.
Amerika Serikat merupakan negara tujuan ekspor yang memiliki peranan terbesar kedua dengan nilai USD1.542,92 juta atau 18,61 persen.
Negara tujuan ekspor terbesar ketiga sampai dengan kesepuluh Batam berturut-turut adalah Tiongkok, Jepang, Jerman, Australia, India, Perancis, Mesir, dan Belanda. Kesepuluh negara tujuan ekspor Kota Batam tersebut mempunyai peran sebesar 83,14 persen terhadap total ekspor Kota Batam Januari hingga September 2021.
Sedangkan ekspor menurut pelabuhan di Kota Batam pada bulan September 2021 terbesar ialah melalui Pelabuhan Batu Ampar yaitu dengan nilai ekspor USD610,94 juta.
Nilai ekspor tersebut mengalami lonjakan 15,05 persen jika dibandingkan dengan bulan Agustus 2021 dan naik 24,45 persen jika dibandingkan dengan bulan September 2020.
Total ekspor kumulatif Januari hingga September 2021 terbesar melalui Pelabuhan Batu Ampar yaitu sebesar USD4.625,24 juta, terbesar kedua adalah Pelabuhan Sekupang USD1.609,65 juta, diikuti Pelabuhan Kabil atau Panau USD1.181,50 juta, Pelabuhan Belakang Padang USD705,89 juta dan Pelabuhan Pulau Sambu USD163,34 juta.
Kontribusi kelima Pelabuhan tersebut adalah sebesar 99,96 persen dari kumulatif ekspor Januari hingga September 2021 Kota Batam. Nilai ekspor di lima Pelabuhan utama naik 19,82 persen dibanding periode sebelumnya.
Volume ekspor menurut pelabuhan muat utama di Batam September 2021 yaitu melalui Pelabuhan Belakang Padang yaitu dengan volume ekspor 231,98 ribu ton atau turun 3,21 persen dari bulan lalu.
Total volume ekspor kumulatif Januari hingga September 2021 terbesar melalui Pelabuhan Belakang Padang yaitu sebesar 1.635,47 ribu ton, terbesar kedua adalah Pelabuhan Batu Ampar sebesar 1.054,59 ribu ton.
Pelabuhan dengan volume ekspor terbesar ketiga sampai dengan kelima berturut-turut adalah Pelabuhan Kabil atau Panau 982,44 ribu ton, Pelabuhan Pulau Sambu atau 457,03 ribu ton dan Pelabuhan Sekupang 123,35 ribu ton.
Kelima pelabuhan tersebut memiliki kontribusi 100 persen terhadap volume kumulatif Januari hingga September 2021. Bila dibandingkan dengan periode sebelumnya, volume kelima pelabuhan naik 0,97 persen.
(*/TRIBUNBATAM.id/Rebekha Ashari Diana Putri)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita tentang Batam