KESEHATAN
Orangtua Wajib Tahu, Ini 5 Gejala Anak Kekurangan Gizi, Waspadai Anak Terlambat Bicara
Anak-anak yang mengalami kekurangan nutrisi akan berdampak buruk. Mulai dari terganggunya kesejahteraan mental, kekurangan energi, dan lainnya.
TRIBUNBATAM.id - Anak yang sehat dan tumbuh dengan sempurna sesuai dengan usia menjadi dambaan orangtua.
Asupan gizi dan nutrisi menjadi poin penting untuk tumbuh kembang anak.
Agar tumbuh kembangnya optimal, orangtua perlu memastikan asupan nutrisi anak terpenuhi dengan baik.
Sayangnya, kebutuhan gizi anak tidak sejalan dengan asupan makanan harian yang didapatkan.
Tidak semua anak suka mengonsumsi makanan yang sehat.
Ada anak yang pemilih ketika makan, ada yang tidak suka sayuran, buah, ikan ataupun daging-dagingan.
Padahal, makanan sehat mengandung kecukupan nutrisi seperti vitamin dan mineral tertentu yang dibutuhkan oleh tubuh.
Baca juga: 3 Cara Mengatasi Kecanduan Game pada Anak, Orangtua Wajib Tegas
Baca juga: IDAI Rekomendasikan Anak Usia 6-11 Tahun Divaksin Covid-19, Begini Syaratnya
Jika anak-anak mengalami kekurangan nutrisi, ada banyak dampak buruk yang bisa terjadi.
Mulai dari terganggunya kesejahteraan mental, kekurangan energi, hingga menurunnya sistem kekebalan tubuh.
Sayangnya, dampak-dampak ini tidak muncul secara langsung ketika anak kekurangan nutrisi.
Maka dari itu, orangtua perlu mengetahui apa saja tanda-tanda yang mungkin dialami anak-anak saat mereka kekurangan gizi, seperti berikut ini.
1. Kulit kering dan kuku rapuh
Ketika anak-anak mengeluhkan kulitnya gatal karena kering dan memiliki kuku yang rapuh, itu adalah tanda mereka kekurangan nutrisi di dalam tubuh.
Menurut Everyday Health, kedua kondisi tersebut biasanya terjadi karena anak-anak kekurangan vitamin C, omega-3, kalsium, vitamin B, dan biotin.
Untuk memperbaikinya, mereka perlu banyak mengonsumsi makanan bernutrisi seperti ikan, keju, yogurt, susu, dan makanan mengandung vitamin B yang tinggi lainnya.
Sementara itu, vitamin C dapat ditemukan di dalam sejumlah sayur dan buah-buahan seperti stroberi, buah jeruk, dan sayuran hijau.
Kekurangan kalsium juga dapat diatasi dengan mengonsumsi lebih banyak produk olahan susu, almond, dan kacang-kacangan.
Kemudian, omega-3 dapat dikonsumsi dengan cara makan ikan berminyak seperti salmon, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Mungkin perlu beberapa waktu untuk menyembuhkan tubuh yang kekurangan vitamin dan mineral.
Baca juga: 10 Tanda dan Gejala Penyakit Ginjal yang Sering Diabaikan para Wanita, Hati-hati Kulit Sering Gatal
Baca juga: 5 Cara Jitu Mendisiplinkan Anak, Jangan Pakai Hukuman Fisik!
Namun, setelah masa pemulihan, tubuh anak akan menjadi lebih baik dan tampak lebih berenergi.
2. Sering pilek
Apabila anak-anak terus-menerus terkena pilek, sistem kekebalannya mungkin melemah.
Karena itu, mereka membutuhkan makanan yang khusus untuk membangun sistem kekebalan tubuh.
Menurut Consumer Reports, membangun kembali sistem kekebalan tidak akan terjadi dalam semalam.
Tapi untuk membangunnya kembali, mengonsumsi makanan yang kaya vitamin A, vitamin B, dan vitamin C adalah kunci untuk memastikan sistem kekebalan tubuh kuat.
Itu berarti mereka harus banyak mengonsumsi makanan seperti sayuran hijau, ubi jalar, wortel, tomat, stroberi, dan banyak lagi.
Ketika makanan ini dikonsumsi secara konsisten, sistem kekebalan tubuh akan lebih efektif dalam melawan pilek dan secara keseluruhan membuat anak tetap sehat.
3. Gigi berlubang
Kebanyakan orangtua percaya bahwa alasan anak-anak memiliki gigi berlubang adalah karena mereka tidak cukup menyikat gigi atau mereka terlalu banyak mengonsumsi makanan manis.
Meski itu mungkin menjadi faktor yang berkontribusi untuk memiliki gigi berlubang, tapi kekurangan nutrisi juga dapat berperan penting membuat masalah pada gigi.
Nah, menurut Artistic Touch Dentistry, untuk memperkuat gigi, anak-anak harus memastikan mereka mengonsumsi makanan yang mengandung fosfor.
Baca juga: TRIK dari Google untuk Amankan Password Akun Online dari Hacker
Baca juga: Harga Emas Antam Turun Tipis, Cek Rincian Harga Emas di Pegadaian pada Jumat 5 November 2021
Ini artinya mereka harus makan banyak sayuran berdaun hijau gelap dan produk susu untuk mencegah gigi berlubang, serta mungkin mengurangi sedikit gula yang dapat membantu.
4. Depresi atau kecemasan
Anak-anak yang tiba-tiba mulai menderita depresi dan kecemasan mungkin tidak selalu memiliki peristiwa yang memicu emosi tersebut muncul ke permukaan.
Menurut Body + Soul, seiring waktu ketika asam amino tidak banyak dikonsumsi dalam makanan bisa menyebabkan depresi dan kecemasan pada anak-anak terjadi secara berlebihan.
Untuk memerangi depresi dan kecemasan pada anak-anak, pastikan mereka secara konsisten diberikan sumber protein setiap kali makan.
Makanan yang mengandung protein sangat baik bagi kesehatan mental mereka agar lebih kuat.
5. Terlambat berbicara
Ketika bayi mulai berbicara sekitar usia satu tahun, mereka hanya mampu mengucapkan beberapa kata.
Saat mencapai usia 18 bulan, menurut Healthline, mereka bisa mengucapkan 10 kata.
Dan setelah itu, mulai sekitar 24 bulan, perbendaharaan kata mulai berkembang dengan mampu mengucapkan 50 kata.
Meski demikian, beberapa anak tidak dapat mengikuti garis waktu ini.
Karena itu, banyak yang diuji untuk autisme dan hasilnya menunjukkan bahwa autisme bukanlah penyebabnya.
Dan bagi sebagian anak, masalah keterlambatan bicara mungkin disebabkan oleh kekurangan vitamin B12.
Menurut Pharmacy Times, anak-anak yang kekurangan B12 biasanya akan mengalami keterlambatan bicara dan bahasa.
Jika kekurangan tersebut tidak segera ditangani, hal-hal seperti penurunan IQ, gagal tumbuh, kejang, dan banyak lagi dapat terjadi.
Oleh karena itu, untuk membantu mengatasi kekurangan B12, anak-anak harus banyak mengonsumsi makanan seperti ikan, susu, telur, dan lainnya yang dapat membantu meningkatkan fungsi otak.
Pada gilirannya makanan ini juga akan membantu mengubah anak yang kurang bicara menjadi lebih aktif. (*)