Puan Maharani Tak Hiraukan Intrupsi Anggota DPR RI, Fahmi: Gimana Mau jadi Capres
Karena Intrupsinya tidak didengarkan, Fahmi berseloroh terkait pencalonan Puan Maharani yang hendak Menjadi Capres di 2024 mendatang.
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA -- Nama Puan Maharani kembali menjadi Trending Topik di Twitter karena tidak mengindahkan seorang anggota DPR RI melakukan instrupsi.
Diketahui, yang hendak melakukan Intrupsi tersebut adalah anggota DRR RI dari Fraksi PKS Fahmi Alaydroes.
Bahkan karena Intrupsinya tidak didengarkan, Fahmi berseloroh terkait pencalonan Puan Maharani yang hendak Menjadi Capres di 2024 mendatang.
Sosok Ketua DPR RI, Puan Maharani kembali trending topik.
Baca juga: Puan Maharani Akui Presiden Jokowi Ajukan Jenderal Andika Perkasa Jadi Calon Panglima TNI
Baca juga: Kembali Terjadi Aksi Pengrusakan Baliho Milik Puan Maharani, Ada Tuliasan Kata-kata Kotor
Puan menjadi perbincangan warganet karena dianggap tidak mengindahkan interupsi dari anggota DRR RI dari Fraksi PKS Fahmi Alaydroes.
Alih-alih menanggapi interupsi, Puan justru mempercepat pidato dan buru-buru mengetuk palu menutup sidang.
Fahmi beberapa kali melakukan interupsi dan memohon waktu kepada Puan.
Pada saat bersamaan, Puan tengah melakukan penutupan Rapat Paripurna dengan mengucapkan terima kasih kepada hadirin dilanjutkan pembacaan salam.
Karena interupsinya terus dicuekin, Fahmi lantas menyindir soal rencana pencapresan Puan Maharani.
Pada saat itu pula, Fahmi kemudian menyinggung Puan terkait dengan pencapresan.
"Bagaimana mau jadi capres," celetuk Fahmi.
Mendengar hal tersebut, tampak sejumlah anggota DPR yang menengok mencari tahu keberadaan Fahmi. Bahkan terlihat dari balkon ruang sidang.
"Siapa itu yang ngomong-ngomong capres," ujar anggota lain menanggpi Fahmi.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan Utut Adianto yang duduk di barisan depan turut bereaksi atas celetukan Fahmi.
Trending topik
Akibat peristiwa itu, Puan menjadi sorotan publik hingga trending topik di Twitter.
Publik lantas menghubungkan dengan tindakan Puan mematikan mikrofon saat seorang anggota DPR dari Fraksi Demokrat mengajukan interupsi pada sidang DPR beberapa waktu lalu.
"Yang di depan mata saja tidak peduli, apalagi merihat rakyat yang jauh," tulis @azaleflow
"Mau dipasang baliho tiap meterpun saat tidak ditunjukan dengan prestasi, percuma dan nggk bakalan percaya sama ibuk," tulis @AbimSebastyan
"mgk dia ngga bisa jawab Interupsinya, makanya dia abaikan," tulis @Radensetiawan
Seperti diketahui, Rapat paripurna DPRI telah menyepakati Jenderal Andika Perkasa sebagai panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.
Pengambilan keputusan itu diambil dalam agenda tunggal rapat paripurna, Senin (8/11/2021) yang hanya dihadiri oleh 360 dari 575 anggota DPR.
"Berdasarkan daftar hadir rapat dihadiri oleh 360 anggota baik yang hadir langsung maupun secara online," kata Ketua DPR Puan Maharani yang memimpin rapat.
Sementara penjelasan dari Komisi I disampaikan oleh Ketua Komisi I Meutya Hafidz.
Ada dua keputusan yang disampaikan oleh Meutya, yaitu "pertama Komisi I memutuskan menyetujui atas pemberhentian dengan hormat Marsekal TNI Hadi Tjahnyo dan memberikan apresiasi. Yang kedua, menyetujui pengangkatan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI menggantikan Hadi Tjahjanto," kata Meutya.
Selanjutnya, Ketua DPR RI Puan Maharani menanyakan kepada peserta sidang untuk menyetujui laporan tersebut.
"Terima kasih kami ucapkan. Sekarang perkenankan kami menanyakan kepada sidang dewan yang terhormat apakah laporan Komisi I dapat disetujui?" tanya Puan.
"Setuju," jawab seluruh peserta Rapat Paripurna.
Namun sebelum acara berakhir, terdengar seorang anggota DPR mengajukan interupsi.
"Interupsi ketua," kata anggota DPR itu tanpa menyebutkan nama. Namun Puan seolah tak mendengar suara interupsi yang menjadi hak anggota DPR itu.
Suara minta interupsi terdengar lebih dari satu kali, namun suara Puan makin kencang dan makin cepat untuk segera mengakhiri sidang hingga palu ditanganya diketukan tiga kali tanda sidang berakhir
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Puan Trending usai Cuekin Interupsi dan Buru-buru Ketuk Palu, Warganet Singgung Insiden Matikan Mic