Sikap Gubernur Kepri Soal Rencana Proyek Ekspor Listrik bright PLN Batam ke Singapura

Gubernur Kepri dukung rencana proyek ekspor listrik bright PLN Batam ke Singapura. Meski begitu, ia minta kebutuhan energi di Kepri tetap prioritas

Penulis: Endra Kaputra | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Endra Kaputra
Sikap Gubernur Kepri Soal Rencana Proyek Ekspor Listrik bright PLN Batam ke Singapura. Foto Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad 

KEPRI, TRIBUNBATAM.id - Bright PLN Batam mulai menjajaki lahan dan perizinan lainnya terkait rencana kerja sama proyek ekspor listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), dengan daya mampu 1 gigawatt peak (GWp) ke Singapura.

Rencananya mega proyek tersebut akan dikerjakan dengan PT Trisurya Mitra Bersama dan perusahaan pengembang energi baru asal Singapura.

Menanggapi hal itu, Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad mengatakan, utama dalam persyaratan yang diminta oleh Pemprov Kepri ialah harus benar-benar mendahulukan kebutuhan energi di daerah Kepri.

"Paling utama kita ingin pemenuhan kebutuhan energi listrik di Kepri harus jadi prioritas. Jangan sampai dibangun mega proyek, tapi listrik di Kepri malah tak cukup," pinta Ansar, Senin (8/11/2021).

Menurutnya, bila pasokan listrik di Kepri cukup akan menjadi salah satu faktor penarik minat para investor ke daerah Kepri.

"Karena kan perkembangan investasi di Kepri akan terus meningkat optimis kita. Apalagi para investorkan salah satu faktor mau berinvestasi, tentu kalau listrik di daerah kita maksimal," ujarnya memberikan alasan.

Mantan Anggota DPR RI ini juga menyebutkan, problem besar dalam mega proyek tersebut adalah ketersedian lahan. Dimana lahan yang dibutuhkan tidak sedikit.

Baca juga: bright PLN Batam Siap Ekspor Daya Listrik PLTS ke Singapura

Baca juga: bright PLN Batam Teken MoU dengan PT McDermott Indonesia, Manfaatkan PLTS Rooftop

"Rata-rata lahan yang dibutuhkan ada sekitar 1000 hektare dan itu memang tidak mudah. Kecuali kalau konsorsium-konsorsium sudah menguasai lahan di Kepri dalam jumlah besar, bisa itu jadi lebih mudah. Kita menawarkan juga ke mereka untuk mengembangkan ini di atas laut, hanya saja mereka berat karena hitung-hitungan biayanya," ucapnya.

Dengan tegas Ansar menyampaikan, Pemprov Kepri pastinya mendukung dan tetap memfasilitasi rencana tersebut.

"Kita tetap fasilitasilah. Sekarang mana yang lebih cepat progresnya, kita bantu dorong itu segera terlaksana. Ini kan menyambut green energi ya," ucapnya mendukung.

Butuh Lahan 1.000 Hektare

Sebagai salah satu syarat dalam MoU yang telah ditandatangai dengan Energy Market Authority (EMA) Singapura, kerjasama antara bright PLN Batam, PT Trisurya Mitra Bersama (Suryagen), dan perusahaan pengembang energi baru terbarukan Singapura, Sembcorp Industries (Sembcorp) membutuhkan lahan dengan luasan total 1.000 hektare.

Lahan ini untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). 

"Saat ini hal itu juga menjadi konsen kami, dalam menjawab tantangan dalam menghadapi lelang yang diisyaratkan oleh EMA Singapura," ujar Direktur Utama bright PLN Batam, Nyoman S. Astawa, Jumat (5/11/2021).

Diakuinya untuk mencapai target itu bright PLN Batam sudah melaksanakan beberapa tahapan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved