BATAM TERKINI
DIHUNI 11 Orang, Kapolda Kepri dan Danrem Kunjungi Pulau Pelampung Batam
Gubernur Kepri, Ketua DPRD Kepri, dan Kapolda Kepri Irjen Pol Aris Budiman serta Danrem 033/ Wira Pratama mengunjungi Pulau Pelampung Batam.
Penulis: Beres Lumbantobing |
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Pulau terluar di ‘Selat Malaka’ yakni, Pulau Pelampung itu kini mulai dilirik untuk dikunjungi Pemerintah.
Senin (15/11/2021) siang, Gubernur Kepri Ansar Ahmad, Ketua DPRD Kepri, Jumaga Nadeak dan Kapolda Kepri Irjen Pol Aris Budiman serta Danrem 033/ Wira Pratama Brigjen TNI Ramoz Manalu mendatangi pulau tersebut.
Tak lain dari bentuk sinergitas, kunjungan itu juga memperkuat posisi keberadaan pulau pelampung milik NKRI yang dihuni hanya 3 Kepala Keluarga.
"Kunjungan ke pulau terluar oleh bapak Kapolda Kepri merupakan bentuk perhatian dan dukungan terhadap masyarakat yang tinggal dan menetap disana,” ujar Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhardt.
Kunjungan ke pulau terluar, kata dia, kali ini tak hanya pulau Pelampung juga pulau Nipah.
Sementara di tempat yang sama Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak mengatakan kehadiran pihaknya sebagai bentuk dukungan dari kegiatan yang direncanakan Kapolda Kepri dan Danrem 033/ Wira Pratama.
“Saya hanya mendukung saja apa yang dilakukan oleh Kapolda Kepri Irjen dan Danrem 033/ Wira Pratama,” ujarnya.
Baca juga: Covid-19 di Tanjungpinang Tersisa Satu Kasus Aktif dan Nol Kasus Baru
Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 di Kepri Tinggal 20 Orang
Dalam kegiatan itu pemerintah menyerahkan beberapa bantuan sosial dan melaksanakan silaturahmi kepada masyarakat yang ada di pulau itu.
Harapannya, bantuan sosial yang telah diberikan ini dapat mengurangi beban masyarakat yang berada di Pulau Terluar khususnya di wilayah provinsi Kepri.
Pulau Pelampung merupakan pulau terluar Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Singapura, kondisi Pulau Pelampung yang terletak di kawasan Belakang Padang, Kota Batam itu dapat terbilang sangat memprihatinkan.
Pulau yang sebelumnya dihuni kurang lebih 6 Kepala Keluarga (KK) itu kini hanya tersisa 3 KK dengan total 11 jiwa penduduk.
Selain itu, Pulau Pelampung yang dahulunya memiliki luas +-10 ribu M2 tersebut, kini hanya tersisa luas tanah kurang lebih 7 ribu M2 itu pun bukan semuanya berbentuk tanah gundukan atau pasir.
Untuk sarana penunjang kebutuhan lainnya seperti air bersih dan listrik, warga yang tinggal disana harus berupaya secara mandiri dengan menampung air hujan dan menggunakan mesin ganset sebagai penerangannya.
Sangat ironis sebagai pulau terluar yang hanya dihuni 3 KK tetapi fasilitas dan penunjang hidup nya pun sangat terbatas.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari hari mereka harus menempuh rute yang cukup jauh yaitu ke pulau belakang Padang untuk berbelanja beras dan lainnya.