BINTAN TERKINI

MAFIA Tanah Punya Banyak Antek, Kades dan Mantan Kades di Bintan Ditahan

Seorang kepala desa berinisial S dan mantan Pj Kades berinisial IH di Kabupaten Bintan terjerat kasus mafia tanah di kawasan Bintan Bunyu, Bintan.

tribunnews.com
Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil menyebut, kasus sengketa tanah di seluruh Indonesia dalam dua tahun terakhir mencapai 8.625 kasus dan sebagian adalah kasus mafia tanah. 

BINTAN, TRIBUNBATAM.id - Kasus mafia tanah terus menjadi sorotan. Tidak hanya yang dialami artis Nirina Zubir, tetapi juga banyak terjadi di seluruh Indonesia, termasuk Provinsi Kepri.

Pelakunya, mulai dari aparat pemerintahan, notaris, bahkan ada pejabat Badan Pertanahan Nasional (BPN) setingkat kepala kanwil.

Di Bintan, misalnya, Satreskrim Polres Bintan saat ini sedang menyidik kasus mafia tanah di kawasan Bintan Bunyu.

Satu orang yang diduga terlibat adalah seorang kepala desa berinisial S dan mantan Pj Kades berinisial IH.

Kasat Reskrim Polres Bintan, AKP Dwihatmoko, Kamis (18/11/2021) mengatakan, IH saat ini sudah diamankan.

Berarti, sudah sembilan orang yang diamankan dalam kasus ini.

Dua lainnya perangkat desa berinisial RJ dan MI, kemudian lima warga sipil berinisial AK, JI, SD, MD, AD.

Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil menyebut, kasus sengketa tanah di seluruh Indonesia dalam dua tahun terakhir mencapai 8.625 kasus dan sebagian adalah kasus mafia tanah.

Ia tidak menampik bahwa banyak oknum di Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang terlibat dalam kasus mafia tanah ini.

Bahkan ada yang menduduki posisi Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) atau pejabat setingkat provinsi.

"Kami akui masih ada oknum aparat BPN yang terlibat dalam kasus pertanahan, bahkan ada pejabat setingkat Kakanwil," kata Sofyan dalam konferensi pers di Mercure Hotel Ancol, Jakarta, Rabu (17/11/2021) malam.

Keberadaan oknum nakal itu ibarat buah apel dalam keranjang.

Baca juga: NASIB Pulau Kepala Jeri Batam, Kian Lama Kian Sepi

Baca juga: Sudah 3 Hari Tanjungpinang Nihil Kasus Baru Covid-19, 2 Pasien Masih Jalani Perawatan

Di dalam 'keranjang' Kementerian ATR/BPN sekarang itu ada 38 ribu pegawai.

Dari jumlah itu ada beberapa yang busuk sehingga ia terus berupaya membuang apel busuk itu.

Sofyan mengatakan, pihaknya terus memerangi oknum mafia tanah yang menurutnya memiliki banyak antek tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved