Razia Perut Lapar Bripka Zulhamsyah Sampai ke Ibu Kota Indonesia di Jakarta
Tak cuma di Tanjungpinang, anggota Polres Tanjungpinang Bripka Zulhamsyah juga gelar razia perut lapar di ibu kota Indonesia saat kegiatan dinasnya
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Dewi Haryati
TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Anggota Polres Tanjungpinang, Bripka Zulhamsyah Putra beraksi lagi.
Di sela perjalanan dinas di Ibu Kota Negara Republik Indonesia, Jakarta, Bripka Zulhamsyah tetap menebarkan kebaikannya lewat Razia Perut Lapar (RPL).
Bagi warga Tanjungpinang, Razia Perut Lapar yang dilakukan personel polisi itu bukan sesuatu yang baru. Namun lain halnya bagi warga Jakarta.
Tampak wajah haru bercampur bahagia dari warga DKI Jakarta yang menerima makanan dari Bripka Zulhamsyah.
Razia itu digelar di lokasi Monas, Masjid Istiqlal, Lapangan Banteng, taman kota dan pinggiran kali.
Bagi Bripka Zulham, ia lebih baik bersedekah dari pada menghabiskan uang di mal.
"RPL ini insyaallah akan tetap berjalan. Selain untuk sedekah kesembuhan ibu saya, juga dapat menolong mengisi perut saudara-saudara kita saat ini," kata Zulhamsyah, Senin (22/11/2021).
Baca juga: Aksi Bripka Zulhamsyah Putra, Setelah Razia Perut Lapar, Kini Pasar Berjalan Rp 1000
Baca juga: Masih Ingat Razia Perut Lapar Bripka Zulhamsyah Putra? Kini Buka Warung Makan
Sebelumnya diberitkan, aksi sosialnya ini juga dilakukan dengan menyulap mobil Jeep hitam kesayangannya menjadi warung kelontong lengkap dengan kebutuhan pokok sehari-hari yang selalu menjadi rebutan para ibu-ibu.
Bahkan, Zulham juga beberapa kali mengunakan pompong (kapal boat kayu) ke Pulau Penyengat dan Kampung Bugis.
Dimana isi dalam mobil Jeep hitam itu berubah menjadi "pasar kecil' berisikan beras, sayur-sayuran, cabai, minyak, telur, kopi, susu, mi instant, teh, garam, gula, dan aneka sembako lainnya.
"Cukup bayar Rp 1000 boleh ambil apa saja di mobil saya ini," kata Zulham seraya memperlihatkan dagangannya yang lengkap itu kepada awak media, Rabu (25/8/2021).
Hal ini ia lakukan setiap akhir pekan dengan masuk ke pelosok kampung yang ada di Tanjungpinang dan Bintan.
Ide itu dilakukannya, karena ada keluhan dari beberapa warga yang didatanginya.
"Pak kami dapat beras, tapi kami nak makan pakai apa. Tak ada yang bisa kami masak pak," begitu pertanyaan dari warga kepada dirinya.
Dari pertanyaan tersebut Zulham terpikirkan langsung untuk membuat Pasar Berjalan agar masyarakat terbantu, tak hanya mendapatkan sembako, tapi juga mendapatkan sayuran, cabai, susu, gula dan lainnya.