BPS Gandeng BRIN, Gelar Desiminasi Hasil Penelitian Pekerja Migran di Batam

BPS menggandeng BRIN menggelar desiminasi hasil penelitian Pekerja Migran Indonesia di Batam. Kenapa dipilih wilayah Batam?

ISTIMEWA
BPS menggandeng BRIN menggelar desiminasi hasil penelitian Pekerja Migran Indonesia di Batam. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Pandemi COVID-19 dirasakan oleh semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali. 

Berbagai kebijakan dikeluarkan oleh pemerintah tentunya secara langsung maupun tidak memberikan pengaruh pada kehidupan masyarakat. 

Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah terkait pembatasan mobilitas penduduk seperti pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tentunya selain memberikan dampak pada berkurangnya pergerakan penduduk sehari-hari, juga berdampak pada aspek kehidupan lainnya misalnya berkurangnya pendapatan.

Kondisi penduduk beserta situasi sosial, ekonomi, kesehatan, dan penyebaran Covid-19 cukup bervariasi antar daerah. 

Oleh karena itu, untuk mendapatkan gambaran Indonesia secara lebih utuh, dilakukan kajian di dua belas provinsi terkait Kondisi Sosial Ekonomi dan Kesehatan Pekerja Migran pada Era Pandemi Covid-19 kasus Kota Batam yang merupakan hasil kerjasama antara BPS dengan BRIN

Dalam kesempatan ini pihaknya memaparkan langsung hasil kajian yang telah dilakukan di Provinsi Kepulauan Riau dengan mengangkat kasus pekerja migran di kota Batam

Ada tiga alasan pemilihan Batam sebagai salah satu lokasi penelitian. 

Di antaranya Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4, Level 3, Dan Level 2 Corona Virus Disease 2019 di wilayah Jawa Dan Bali menegaskan bahwa pintu masuk laut dari negara lain ke Indonesia hanya melalui pelabuhan Batam (Kepri) dan Nunukan (Kaltim). 

Selain itu, data Covid-19 Provinsi Kepri per tanggal 12 Agustus 2021 menunjukkan bahwa tingkat kematian akibat Covid-19 tercatat sangat rendag yakni 2,96 persen dan tingkat kesembuhan yang tinggi yakni mencapai 91,93 persen.

Baca juga: PROMO! Diskon Hemat Serba 50 Persen di Indomaret dan Alfamart Batam

Baca juga: Kejaksaan Negeri Natuna Musnahkan 45 BB Perkara Berkekuatan Hukum Tetap

Tak hanya itu, Kota Batam merupakan daerah tujuan migran internal dan daerah transit bagi PMI yang dipulangkan ke Indonesia masih relatif belum banyak dilakukan. 

"Penelitian di Kota Batam ini bertujuan untuk mengkaji latar belakang dan proses migrasi ke Batam, termasuk pekerja migran Indonesia (PMI) yang dipulangkan melalui Batam, mengkaji dampak pandemi terhadap kondisi sosial ekonomi dan kesehatan pekerja migran, mengkaji respon pemerintah terkait perlindungan terhadap pekerja migran di masa pandemi Covid-19 serta mengkaji strategi bertahan dan beradaptasi pekerja migran di era pandemi Covid-19," ucap Darwis Sitorus, Kepala BPS Provinsi Kepri.

Pihaknya berharap, hasil kajian ini mampu memberikan pemahaman secara mendalam tentang dampak pandemi Covid-19 terhadap kondisi sosial, ekonomi dan kesehatan para pekerja migran di Kota Batam termasuk pemahaman tentang respon pemerintah dan stakeholder terhadap tantangan permasalahan yang dihadapi pekerja migran ini.

"Harapan lainnya adalah semoga dapat menyuarakan berbagai kondisi kerentanan yang dihadapi pekerja migran kepada para stakeholders di tingkat lokal maupun pusat, sehingga bisa mendukung terciptanya kebijakan yang praktikel dan adaptabel sesuai kebutuhan para PMI beserta jenis migran lainnya," papar Rahmat Iswanto, Kepala BPS Kota Batam. (TRIBUNBATAM.id/Rebekha Ashari Diana Putri)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved