LIGA INDONESIA
Klasemen BRI Liga 1 - Gagal ke Puncak, Persib Bandung Malah Digusur Arema FC
Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts mengungkapkan kekecewaannya setelah menerima hasil buruk kala menghadapi Arema FC di laga pekan 14 BRI Lig
TRIBUNBATAM.id - Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts mengungkapkan kekecewaannya setelah menerima hasil buruk kala menghadapi Arema FC di laga pekan 14 BRI Liga 1 2021, Minggu (28/11/2021).
Bermain di Stadion Maguwoharjo, duel Persib Bandung vs Arema FC berakhir dengan skor 0-1.
Gol penentu kemenangan Arema FC dicetak oleh Dendi Santoso pada menit ke-17'.
Hasil ini membuat skuad Maung Bandung gagal menyalip Bhayangkara FC yang berada di puncak klasemen BRI Liga 1.
Alih-alih ke puncak, pasukan Robert Alberts justru harus turun satu peringkat.
Posisi Persib Bandung langsung digusur Arema FC.
Kekalahan ini membuat pelatih Persib Bandung Robert Alberts kecewa.
"Mengecewakan, sangat mengecewakan karena untuk kedua kalinya di musim ini kami sebenarnya bisa memuncaki klasemen di liga tapi lagi-lagi kami gagal mewujudkan itu," ungkap Robert Alberts seusai laga.
Menurut pelatih berkebangsaan Belanda ini, Persib tidak menunjukkan karakter sebagai pemenang di lapangan.
Baca juga: Arema FC Cukur Persib Bandung, Modal Bagus Lawan Bali United di Liga 1 2021
Baca juga: Kalahkan Persib Bandung, Arema FC Percaya Diri Hadapi Bali United, Almeida: Kuncinya Disiplin
Baca juga: Hasil Persib Bandung vs Arema FC, Gol Dendi Santoso Bawa Kemenangan Singo Edan
Banyak kesalahan-kesalahan yang semestinya tidak terjadi, hal itu harus dibayar dengan kehilangan tiga poin.
"Saya rasa kami tampil mengecewakan karena pemain tidak menunjukkan karakter dan intensitas di permainan terutama pada babak pertama dan itu dibayar dengan hilangnya tiga poin," kata Robert.
Malam itu Persib tidak menunjukkan kualitas sebenarnya. Instruksi tak berjalan sebagai mana mestinya.
Persib pantas kalah, tim harus belajar dari dua kekalahan pada seri kedua ini, terlebih Persib kerap kalah ketika menjalani laga big match bergengsi.
"Itu bukan intensitas permainan yang kami inginkan karena seharusnya permainan ngotot ditampilkan sejak menit pertama untuk memperlihatkan keseriusan ingin menjadi pemuncak klasemen."
"Saya rasa ini suatu hal yang harus harus dipelajari oleh tim dan mengubahnya di laga-laga berikutnya," beber Robert.