20 Ribu Anak Usia 6-11 Tahun di Bintan Jadi Target Vaksinasi Covid-19

BINTAN, TRIBUNBINTAN.com - Sedikitnya 20 ribu anak usia 6-11 tahun di Kabupaten Bintan ditargetkan mendapat vaksinasi covid-19.

Pelaksanaan vaksinasi ini mengacu pada Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 66 Tahun 2021.

"Data awal sasaran kita ada sekitar 20 ribu jiwa. Namun data itu masih akan kita verifikasi," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bintan, dr Gama Af Isnaeni, Rabu (15/12/2021).

Dari informasi Dinkes Kepri, rencana pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun akan segera dimulai akhir tahun ini.

"Intinya kita menunggu arahan saja. Sebab mereka masih menyusun juknisnya serta terkait logistiknya," tuturnya.

Gama belum bisa memastikan berapa jatah vaksin yang didapat Bintan terkait vaksinasi anak usia 6-11 tahun.

"Kita masih mendapatkan informasi awal secara internal saja. Terkait berapa vial vaksin yang akan kita terima, belum sampai ke sana," ungkapnya.

Gama menambahkan, jenis vaksin yang akan diberikan nantinya Sinovac dengan dosis 0,5 ml.

Baca juga: BATAM Sempat Nol Kasus, Kini Ditemukan Kasus Covid-19 Baru, Total Ada 2 Kasus Aktif

Baca juga: Tribun Batam Podcast: Vaksinasi Covid-19 dan Efeknya Bagi Anak

Ia meyakinkan vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun aman bagi tubuh.

Pasalnya, hingga saat ini tidak ada hal serius terkait efek samping vaksin tersebut.

"Dengan telah divaksin, ketahanan tubuh anak akan lebih baik terhadap ancaman Covid-19," jelasnya.

Gama tidak lupa mengajak masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan (Prokes) sekalipun sudah menerima vaksin Covid-19.

"Hal itu berguna memutus mata rantai penyebaran covid-19, baik warga yang telah divaksin maupun warga yang belum divaksin," katanya.

Sementara itu,terkait rencana vaksinasi anak usia 6-11 tahun ini, sejumlah orang tua di Bintan memberikan tanggapan berbeda.

Seorang warga Toapaya, Ayu misalnya. Ia kurang setuju anak usia 6-11 tahun divaksinasi.

Ia khawatir. Sebab anak usia 6-11 kondisi tubuhnya masih lemah, sehingga dikhawatirkan ada efek samping ke depan.

"Contoh saja, saya dulu habis divaksin itu sempat demam dua hari. Apalagi sama anak-anak saya yang kini baru berusia 6 tahun. Saya khawatir ada efek sampingnya," katanya.

Ayu bukannya tak mendukung langkah pemerintah dalam pencegahan covid-19.

"Saya sangat mendukung penuh, tapi apakah vaksin covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun ini dapat dipastikan aman, dan tidak ada efek samping ke depan. Harusnya pemerintah melakukan sosialisasi kepada warga supaya tidak khawatir seperti saya ini sebagai seorang ibu," jelasnya.

Di tempat terpisah, warga Kawal, Juwono yang memiliki anak usia 9 tahun, mengaku mendukung rencana pemerintah yang akan melakukan vaksinasi covid-19 terhadap anak usia 6-11 tahun.

"Saya sangat mendukung, itu juga demi kebaikan anak saya dalam hal menghadapi situasi pandemi Covid-19 saat ini,"ungkapnya.

Keyakinannya itu karena sebelumnya, anak Juwono yang berusia 13 tahun sudah menerima vaksin covid-19 dosis lengkap dan tidak ada efek serius.

"Saya yakin vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun nanti akan aman. Sebab pemerintah pasti sudah menguji vaksin itu terlebih dahulu, sebelum diberikan kepada anak-anak," ungkapnya.

Meski begitui, Juwono berharap pemerintah melakukan sosialisasi terlebih dahulu terkait rencana ini.

"Setidaknya para orangtua yang memiliki anak usia 6-11 tahun tahu manfaat dan keamanan vaksin ini. Soalnya tidak sama semua pola pikir orangtua. Seperti saya sendiri memang percaya aman, tapi ada orangtua yang awam mengenai vaksin pasti ada kekawatiran," tutupnya. (tribunbatam.id/Alfandi Simamora)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google