SELEB TERKINI
Kunjungi Masyarakat Korban Gunung Semeru, Baim Wong Sempat Membisu Saat Baca Tulisan Ini
Baim Wong berikan pesan dan kisah mendalam soal kunjungannya ke lokasi erupsi Gunung Semeru. Ia berikan kesaksiannya di Instagram miliknya.
TRIBUNBATAM.id, BATAM- Masyarakat Indonesia masih merasakan duka akibat erupsi gunung Semeru.
Kesedihan juga dirasakan oleh sejumlah artis, satu di antaranya Baim Wong.
Suami Paula Verhoven ini bahkan turun langsung menemui korban erusi gunung Semeru di Lumajang Jawa Timur.
Seperti baru-baru ini ayah Kiano Tiger Wong dan Kenzo Eldrago Wong mengungkapkan berbagai kesaksian dan cerita pilu yang ditemukan di Semeru.
Ia unggah kisah syahdu dan mendalam tersebut di Instagramnya hari ini 15 Desember 2021.
Semula, Baim Wong bercerita tentang seorang ayah yang menahan tangis mencari anaknya.
Sosok ayah dan anak tersebut sejatinya berlari bersama buah hatinya saat erupsi Semeru.
Sayang, sang anak tiba-tiba tertinggal di tengah perjalanan
Selain cerita soal ayah yang mencari buah hatinya, ada juga kisah mengenai seorang nenek di sebuah rumah yang selamat dari erupsi Semeru.
Meski berada dalam kondisi kesehatan yang kurang baik karena sedang terkena stroke, sang nenek masih diberi kesempatan untuk melanjutkan hidupnya.
"Cerita lain datang dari sebuah rumah kecil yang penuh dengan debu erupsi. Beberapa hari sebelumnya, di rumah itu ada seorang nenek dan 7 orang lainnya. Saat banjir lahar dingin datang, nenek itu tak bisa melakukan apa-apa, Ia stroke dan terlalu renta untuk berlari. Tujuh orang lainnya berupaya menyelamatkan diri. Tapi, takdir berkata lain, 7 orang itu berpulang sementara sang nenek selamat," tulis Baim Wong.
Kemudian menurut Baim Wong, di dekat rumah itu ada tulisan berukuran besar yang berbunyi 'Allah Berkata Lain'.
Baim Wong dan rekannya lantas terdiam cukup lama saat membaca tulisan tersebut.
"Bagi kami ini juga sebuah rencana lain, tak pernah terpikir mendatangi tempat yang penuh perasaan sedih. Hanya karena kami membawa bantuan bukan berarti kamilah yang membantu. Justru kami yang dibantu disadarkan akan kebesaran Allah."
"Kami ingin sekali kembali ke Semeru, kembali untuk berkenalan, bukan mengenang kepergian. Kita mungkin punya banyak rencana hebat, tapi jika Allah berkata lain, kita tak bisa berbuat apa-apa."