PT Infineon Technologies Batam Raih Penghargaan Nasional Smart Factory dari Kemenperin
Menutup tahun 2021, PT Infineon Technologies Batam menorehkan prestasi dengan mendapat penghargaan nasional untuk Industri 4.0 kategori Smart Factory
TRIBUNBATAM.id - PT Infineon Technologies Batam dianugerahi penghargaan nasional INDI 4.0 2021 untuk kategori “Smart Factory”, Kamis (2/12/2021) lalu di Gedung Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jakarta.
Adapun empat indikator perusahaan yang memenuhi kategori "Smart Factory" ialah Connected, Self Optimized, Transparent, Agile.
Perusahaan yang masuk ke dalam kategori ini, harus saling terhubung antara mesin dan juga sistem di dalam pabrik maupun antar pabrik.
Selain itu mengoptimasikan proses produksi yang akan, maupun yang sedang berlangsung dan seluruh mesin atau proses produksi dapat dimonitor secara real-time, kapan saja dan dimana saja melalui perangkat komputer.
Sehingga pabrik secara mudah dan cepat bisa mengkonfigurasi sendiri sesuai dengan kondisi dan variasi produk yang dihasilkan.
Penghargaan ini diserahkan oleh Menteri Perindustrian, Dr Agus Gumiwang Kartasasmita, M.Si, kepada Direktur PT Infineon Technologies Batam, Aldrin Purnomo, selaku perwakilan manajemen.
“Saya bangga PT Infineon Technologies Batam diakui oleh Kementerian Perindustrian RI sebagai penerima penghargaan INDI 4.0 dengan skor tertinggi kategori Smart Factory," kata Managing Director PT Infineon Technologies Batam, Budi Amron.
Ia melanjutkan, pencapaian ini merupakan cerminan bahwa proses produksi yang berlangsung di PT Infineon Technologies Batam telah berjalan secara fleksibel, optimal, efektif dan efisien.
Baca juga: PT Infineon Technologies Batam Berjuang Lawan Corona, Sempat Tutup Dua Hari Akibat Covid-19
"Mari kita lanjutkan transformasi digital dan terus tingkatkan keterampilan kita untuk bersiap menghadapi masa depan,” ujarnya.
Pemilik proyek, Kane Low, beserta Tesar Himawan selaku manajer proyek dari gugus tugas Industri 4.0 menambahkan, bahwa proses transformasi digital di PT Infineon Technologies Batam telah diawali sejak tahun 2013 dengan dibentuknya tim gugus tugas Industri 4.0.
Transformasi digital PT Infineon Technologies Batam ini dibagi ke dalam empat pilar yakni integrasi sistem produksi, data analisis, otomasi, serta kompetensi digital karyawan yang diharapkan dapat menunjang visi Infineon Batam untuk menjadi perusahaan semikonduktor kelas dunia.
Sesuai dengan roadmap Making Indonesia 4.0 yang digagas Presiden Jokowi pada 2018, untuk merevitalisasi sektor manufaktur Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai 10 negara ekonomi terbesar dunia di tahun 2030, Kementerian Perindustrian mengambil langkah dengan menyusun indeks untuk mengukur tingkat kesiapan industri menuju Industri 4.0 yang disebut Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0).
“Proses seleksi menuju penghargaan INDI 4.0 ini dibagi menjadi dua tahapan. Tahapan pertama dilakukan dengan metode survei online yang diikuti dengan verifikasi kunjungan ke industri. Tahapan selanjutnya yakni presentasi di hadapan para ahli Industri 4.0,“ tutur Manajer Digital Transformasi PT Infineon Technologies Batam, Valentinus Bagas Atibrata.
Untuk diketahui, PT Infineon Technologies Batam merupakan sebuah perusahaan Jerman yang bergerak di bidang semikonduktor dan telah beroperasi sejak Maret 1996 di kawasan Batamindo Industrial Park.
Saat ini, PT Infineon Technologies Batam memiliki sekitar 2000 karyawan dan termasuk perusahaan semikonduktor terbesar di Indonesia.
Infineon terdaftar dalam indeks 30 DAX dari bursa saham frankfurt dan di bursa saham New York dengan simbol IFX.
Penghargaan INDI 4.0 Oleh Kemenperin
Penghargaan INDI 4.0 yang diberikan oleh Kemenperin sendiri telah berlangsung sejak 2019 dengan harapan dapat menjadi pemacu bagi industri untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kapasitas melalui Industri 4.0.
Industri manufaktur di Indonesia dinilai telah memiliki daya saing yang cukup kuat dalam menghadapi persaingan pasar global. Hal ini seiring dengan upaya implementasi teknologi industri 4.0 di sejumlah sektor yang memacu inovasi dan produktivitas.
Langkah-langkah strategis penerapan teknologi industri 4.0 tersebut sesuai dengan arah peta jalan Making Indonesia 4.0 yang diluncurkan pada 4 April 2018 oleh Presiden Joko Widodo. Melalui roadmap ini, Indonesia berupaya merevitalisasi sektor manufaktur dan membangun ekonomi berbasis inovasi.
“Sebab, inovasi dan teknologi industri 4.0 dapat mendongkrak produktivitas dan kualitas industri secara lebih efisien, sehingga sektor industri akan terus berkontribusi besar terhadap ekonomi nasional," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual pada acara Penganugerahan INDI 4.0 award Tahun 2021 dan Conference Industry 4.0.
Ada beberapa indikator kunci sektor industri pada triwulan III 2021 yang memperlihatkan kemajuan cukup signifikan pada sektor manufaktur, antara lain pertumbuhan sektor manufaktur yang tercatat sebesar 4,12 persen sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3,51 persen.
Berikutnya, sektor industri pengolahan nonmigas kontribusinya terhadap PDB nasional mencapai 17,33 persen lebih tinggi dibandingkan dengan sektor ekonomi lainnya. Nilai investasi sektor industri pada Januari hingga September 2021 tercatat sebesar Rp236,79 triliun atau memberikan kontribusi 35,9 persen pada total investasi nasional sebesar Rp659,4 triliun.
Selain itu, sepanjang Januari-Oktober 2021, industri pengolahan mencatatkan nilai ekspor sebesar USD143,76 miliar atau meningkat 35,53 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu.
Dari capaian tersebut, memberikan kontribusi terbesar hingga 77,16 persen dari total nilai ekspor nasional selama sepuluh bulan tahun ini yang mencapai USD186,32 miliar.
“Selanjutnya, PMI Manufaktur Indonesia yang tercatat di posisi 53,9 pada bulan November 2021. Indeks tersebut masih menunjukkan bahwa sektor industri di tanah air masih dalam tahap ekspansi, meskipun di tengah dampak pandemi,” sebut Airlangga.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan, salah satu aspek dalam strategi dan kebijakan Kementerian Perindustrian, yaitu peningkatan daya saing melalui penerapan teknologi industri 4.0. Sejak tahun 2019, Kemenperin telah meluncurkan Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) dan melakukan asesmen INDI 4.0 yang mengacu Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pengukuran Tingkat Kesiapan Industri dalam Bertransformasi Menuju Industri 4.0.
“Pelaksanaan acara INDI 4.0 tahun 2021 ini telah memasuki tahun ketiga. Melalui acara penganugerahan INDI 4.0 Award, Pemerintah memberikan apresiasi dan menunjukkan kepada masyarakat dan dunia atas perkembangan implementasi industri 4.0 di Indonesia yang pesat,” tutur Menperin.
Selain itu, hasil INDI 4.0 menunjukkan pencapaian journey transformasi industri 4.0 di perusahaan manufakur yang berdampak positif pada bisnisnya. “Salah satu upaya pemerintah dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional melalui akselerasi transformasi industri 4.0 di Indonesia,” imbuhnya.
Sejak diluncurkan, program INDI 4.0 award telah diberikan penghargaan kepada lima perusahaan industri pada tahun 2019 dan 13 perusahaan industri pada tahun 2020.
Pelaksanaan tahapan kegiatan INDI 4.0 Award pada tahun 2021 telah diawali pada bulan Agustus 2021 dengan menerima usulan calon penerima INDI 4.0 Award sebanyak 40 perusahaan. Kemudian dilanjutkan ke tahap verifikasi lapangan terhadap hasil self-assessment INDI 4.0 yang telah disampaikan perusahaan melalui platform Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas) Kemenperin.
(*/TRIBUNBATAM.id/Rebekha Ashari Diana Putri)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google