CORONA KEPRI
Polisi Turun Tangan Bujuk Siswa 6 Tahun di Bintan yang Menangis Tolak Disuntik Vaksin
Kenji (6) seorang siswa SDN 003 Bintim menangis ketakutan sembari memeluk tantenya. Kenji menolak disuntik vaksin sampai dibujuk 2 polisi di Bintan
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Dewi Haryati
BINTAN, TRIBUNBINTAN.com - Vaksinasi anak usia 6-11 tahun untuk wilayah Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), dimulai hari ini, Jumat (17/12/2021).
Plt Bupati Bintan, Roby Kurniawan menyaksikan langsung vaksinasi anak ini di SD Negeri 003 Kecamatan Bintan Timur.
Pada kesempatan ini, Roby mengatakan, bahwa vaksinasi anak berdasarkan Inmendagri no. 66 tahun 2021 mengenai pencegahan dan penanggulangan Corona Disease 2019 serta Keputusan Menteri Kesehatan tentang pelaksanaan vaksinasi covid bagi anak usia 6-11 tahun.
"Untuk di Kabupaten Bintan, vaksinasi anak umur 6 - 11 tahun resmi dimulai hari ini. Sasaran target untuk vaksinasi anak usia 6-11 tahun se-Kabupaten Bintan berkisar 19.215 anak," ujarnya, seusai melakukan peninjauan.
Roby menuturkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan merespons untuk menentukan strategi yang tepat untuk mendistribusikan vaksin bagi anak-anak.
Pemerintah akan membuka seluruh fasilitas kesehatan guna memenuhi target vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Bintan.
"Alhamdulillah antusiasme tadi luar biasa. Hari ini dilaksanakan vaksinasi bagi anak sebanyak 1.725 anak di beberapa lokasi," kata Roby.
Di antaranya di SDN 003 Bintan Timur, SDN 002 Bintan Utara dan Puskesmas Teluk Sasah. Roby menargetkan sebelum 1 bulan, vaksinasi anak usia 6-11 tahun ini sudah mencapai 100 persen.
Baca juga: Orang tua Rela Antre 3 Jam Demi Anaknya Dapat Vaksin Corona
Baca juga: 11.655 Anak Usia 6 hingga 11 Tahun di Kepri Divaksin Covid-19 saat Launching Vaksin Anak
Adapun jenis vaksin yang diberikan jenis Sinovac dengan dosis 0,5 ml. Ia meyakinkan vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun tersebut aman bagi tubuh.
"Dengan telah divaksin, ketahanan tubuh (herd imunity) bagi anak akan lebih baik terhadap ancaman Covid-19," jelasnya.
Roby juga tidak lupa mengajak masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan (Prokes) sekalipun sudah menerima vaksin Covid-19.
"Hal itu berguna memutus mata rantai penyebaran covid-19, baik warga yang telah divaksin maupun warga yang belum divaksin," ujarnya.
Polisi Bujuk Siswa
Pantauan Tribunbatam.id, ada momen tak biasa saat kegiatan vaksinasi anak berlangsung di SDN 003 Bintan Timur.
Saat itu seorang siswa, Kenji Altara (6) menangis ketakutan saat hendak disuntik petugas.
Tingkah Kenji menangis sembari memeluk tantenya karena menolak disuntik, menjadi perhatian dari pihak kepolisian.
Di antaranya Kabagops Polres Bintan, AKP Monang P Silalahi dan Kapolsek Bintan Timur, AKP Suardi yang mengawasi vaksinasi saat itu langsung membujuk dan menyemangati Kenji Altara agar mau divaksin.
Namun Kenji terus menolak dan memeluk erat tantenya sembari menangis.
"Mau apa, mau permen atau makanan apa," kata Monang kepada Kenji yang menangis.
Kenji tetap menolak dan memeluk tantenya sembari menangis lebih kuat.
"Nggak mau, nggak mau. Takut," ucap Kenji sembari menangis dan pergi bersama tantenya.
Alhasil ia tidak jadi mengikuti vaksinasi hari itu.
Tak hanya Kenji, seorang anak lainnya bernama Cesil juga menangis saat hendak disuntik vaksin.
Cesil menangis sembari memeluk kaki ibunya. Meski menangis, Cesil tetap mau disuntik vaksin.
"Ma, takut sakit," ucap Cesil.
Berbeda dengan Kenji dan Cesil, Yohana (10) satu dari ratusan anak yang divaksinasi saat itu tampak tidak takut saat disuntik vaksin.
Yohana mengaku, efek yang dirasakannya setelah disuntik seperti digigit semut dan tidak sakit.
"Tidak sakit, kayak digigit semut saja," terangnya.
Ibu Yohana, Ira menuturkan, di keluarganya memang tinggal Yohana yang belum divaksinasi.
"Kita rata-rata sudah divaksin. Karena Yohana masih usia 10 tahun, belum ada sebelumnya. Jadi saat ada vaksin untuk anak usia 6-11 tahun langsung kita ikutkan," terangnya.
Ketua Tim Pengelola Vaksin Puskesmas Kijang Daryani Haswinda mengatakan, ada 1.200 anak yang menjadi target vaksinasi di dua sekolah yang menggelar vaksinasi hari itu.
Selain di sekolah, vaksinasi anak ini juga dibuka di puskesmas.
“Cukup membawa KK dan juga KIA. Layanan vaksin di puskesmas juga kita buka,” katanya.
Dosis vaksin untuk anak sebanyak 0,5 ml vaksin sinovac yang merupakan stok milik Korem 003 WP.
“Insha Allah target hari ini akan tercapai sampai sore hari,” terangnya.
Daryani menambahkan, sebelum disuntik anak-anak itu dilakukan skrining kesehatan. Setelah disuntik pun, anak harus menjalani observasi minimal 10 menit.
“Setelah benar-benar tidak ada efek samping barulah kita perkenankan untuk pulang,”tutupnya. (tribunbatam.id/Alfandi Simamora)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Corona Kepri