Terduga Teroris Ditangkap di Batam, M Sering Adakan Pengajian Tertutup di Rumah

Kurang lebih 2 tahun terakhir, warga melihat perubahan di diri M, terduga teroris yang ditangkap di Batam. Sikapnya makin tertutup.

Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/istimewa
Foto barang bukti yang diamankan Tim Densus 88 dari rumah terduga teroris di Kaveling Nato Sagulung Batam 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Tokoh masyarakat Sagulung, Parlaungan Siregar ikut bicara terkait penangkapan seorang terduga teroris di Batam berinisial M.

Diketahui Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri sebelumnya menangkap empat terduga teroris di kawasan Sagulung, Batam, Kepri pada Kamis (16/12/2021).

Mereka diduga berasal dari jaringan Jemaah Islamiyah (JI).

Seorang di antara terduga teroris itu berinisial M. Dia diamankan Tim Densus 88 di Kaveling Nato, Kecamatan Sagulung.

Parlaungan mengakui mengenal M. Itu karena M bekerja sebagai kepala sekolah di yayasan yang ikut didirikannya.

Di mata Parlaungan, M dikenal sebagai sosok yang baik. Namun tertutup dan tidak banyak bicara.

"Orangnya biasa saja, tidak banyak bicara. Kalau mengenai pekerjaannya ya kita tidak tahu," kata Parlaungan, Jumat (17/12/2021).

Ia menyebut, selama lebih kurang 6 tahun menjadi kepala sekolah di tempatnya, M tidak pernah terbuka.

Baca juga: Terduga Teroris Ditangkap di Batam, Ini Kesaksian Ketua RW saat Tim Densus 88 Datang

Baca juga: Terduga Teroris Ditangkap di Batam, Ini Kata Kapolda Kepri

"Ya, memang itu yayasan ada pengurusnya, kita hanya pendiri. Jadi paling rapat akhir tahun kita dilibatkan," katanya.

Ia melanjutkan, awalnya kepala sekolah di yayasan itu dijabat istri M. Namun istri M meninggal dunia.

"Pengurus yayasan melaksanakan rapat, dan menunjuk M, suami mantan kepala sekolah menjadi kepala sekolah," ujarnya.

Sementara itu, selain menjabat kepala sekolah, M diketahui sebagai pengurus di yayasan lain. M memasang plang nama sebuah yayasan di depan rumahnya.

Sepengetahuan Parlaungan, semenjak 1 atau 2 tahun terakhir ini, mulai banyak orang yang melakukan pengajian di rumah M.

Namun jemaahnya bukan dari orang sekitar, melainkan dari orang luar.

"Dulu sudah pernah kita pertanyakan karena setelah jemaahnya masuk ke rumah, pintu rumah ditutup," kata Parlaungan.

Lebih lanjut, dalam 2 tahun terakhir ini memang ada perubahan yang dilihat warga sekitar dari M.

Di antaranya, M sudah jarang atau tidak pernah melaksanakan ibadah di masjid dekat tempat tinggalnya lagi.

Sikap M juga semakin tertutup.

Di sisi lain, M kerap melaksanakan ibadah dengan kelompoknya yang tidak dikenal oleh masyarakat sekitar.

"Kita tidak tahu dimana mereka melaksanakan ibadah. Yang jelas mereka sering melaksanakan pengajian di rumahnya," kata Parlaungan.

Pantauan Tribun di lapangan, rumah terduga teroris M terlihat sepi. Hanya ada mobil carry di depan rumahnya.

Barang Bukti

Diketahui, ada sejumlah anak panah dan dua busur panah, serta dua laptop diamankan Tim Densus 88 dari rumah terduga teroris di Kaveling Nato, Kelurahan Sei Langkai, Kecamatan Sagulung, Kota Batam Provinsi Kepri.

Selain anak panah, Tim Densus 88 juga mengamankan berbagai buku bacaan, dua nota, dua unit parang, satu pisau dan dua sarung diduga senjata api.

Lalu satu unit handphone, beberapa kartu ATM dan uang tunai.

Terduga teroris di Kaveling Nato, diketahui memiliki beberapa jabatan di bidang keagamaan.

Jemaah Datangi Rumah Terduga Teroris

Rumah terduga teroris yang berada di Kavling Baru Nato Permata, Kelurahan Sei Langka, Kecamatan Sagulung terlihat dikunjungi sekitar 8 orang yang diduga jemaah, Jumat (17/12/2021).

Pantauan Tribunbatam.id di lokasi, saat berada di halaman rumah terduga teroris ini, sejumlah perempuan tampak keluar beriringan, setelah itu disusul oleh dua orang pria di belakangnya.

Mereka keluar dan langsung meninggalkan rumah, terlihat enggan diwawancarai oleh wartawan.

Setelah orang itu pergi, pintu rumah segera ditutup, dan aktivitas pun kembali sepi. Tidak ada tanda-tanda kegiatan di dalam rumah. Bahkan kaca jendela pun ikut ditutup rapat.

Saat dikonfirmasi kepada beberapa tetangga yang berada tidak jauh dari lokasi, seorang ibu-ibu yang tidak ingin disebutkan namanya enggan berkomentar banyak.

Bahkan terang-terangan tidak mau ikut campur dengan kasus tetangganya tersebut.

“Ya kenallah, orang tetangga. Saya nggak tahu, nanti salah ngomong. Memang benar kemarin ramai yang datang ke sini, sekitar pukul 11.00 WIB gitu. Ya kita lihat lah,” ujar wanita tersebut.

Tetangga lainnya yang berada di seberang rumah terduga teroris ini, juga menyampaikan hal senada.

“Saya baru tinggal di sini, nggak tau apa-apa. Kalau sama yang di depan ya kenal, tapi ngga dekat,” ujarnya seraya pergi.

Hingga saat ini belum ada penyegelan garis kuning dari pihak berwajib di rumah terduga teroris tersebut.

Sebelumnya, Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Polda Kepri Kompol Robby Topan Manusiwa mengatakan, dalam penangkapan itu, petugas mengamankan sejumlah barang bukti dari kediaman para terduga teroris.

Keempat orang itu diduga berasal dari jaringan Jemaah Islamiyah (JI).

Barang bukti yang berhasil diamankan berupa dua busur beserta puluhan anak panah, senjata tajam berbagai jenis dengan penutup yang bertuliskan bahasa Arab, laptop, serta berbagai buku.

Menurut Topan, selain di Kavling Kamboja, penangkapan juga di Kavling Nato Permata, Perumahan Buana Raya Cluster Bougenville, kemudian Kampung Tua Dapur 12, Kecamatan Sagulung.

Selain di Batam, Densus juga menangkap 25 orang di wilayah Sumatera Utara. Namun yang dirilis resmi oleh Mabes Polri hanya sembilan orang.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes (Pol) Ahmad Ramadhan mengatakan, ada tujuh orang yang ditangkap di Kabupaten Langkat, Kota Binjai, dan Medan dan dua lainnya di Tanjung Balai.

Satu orang lagi ditangkap di Provinsi Sumsel.

Penangkapan salah satunya dilakukan di Medan, Tanjungbalai, Deliserdang dan Langkat.

Seperti dilansir Tribun Medan, seorang pria bernama NG (50), seorang pemilik bengkel las diamankan di Jalan Singosari, Kelurahan Pahang, Kecamatan Datuk Bandar, Kota Tanjungbalai.

Kepala lingkungan setempat, Syafrizal menyebut, NG merupakan pendatang yang tinggal di daerah itu sejak tahun 2006.

Ia terkejut ketika NG diamankan Kamis pagi karena pria itu selama ini cukup bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.

"Bermasyarakat bagus, anggotanya juga banyak di bengkel," katanya.

Selama ini NG tinggal sebatang kara karena sudah bercerai dengan istrinya.

Hanya adiknya yang biasa membantunya untuk membersihkan rumah serta memasak untuk NG bersama anak buahnya.

Penangkapan lain dilakukan di Lingkungan XVII Kelurahan Mangga, Simalingkar, Kecamatan Medan Tuntungan.

Yuda Prabowo, Kepala Lingkungan setempat mengatakan, pria yang ditangkap Densus berinisial D (37).

Petugas sudah datang jam 5 WIB pagi dan mengamankan pria tersebut di Jalan Kapas Raya Nomor 45.

Pria itu baru dua tahun menetap di kawasan itu dan bekerja sebagai tabib tradisional bekam. (TRIBUNBATAM.id/ Pertanian Sitanggang/Rahma Tika/tribun medan)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved