CORONA KEPRI
PALING Banyak dari Batam, Kasus Aktif Covid-19 di Kepri Ada 17 Orang, 4 Daerah Zona Hijau
Berdasarkan data perkembangan Covid-19 di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada Minggu 9 Januari 2022, masih terdapat kasus aktif sebanyak 17 orang.
Penulis: Endra Kaputra |
Ahli biologi molekuler Indonesia, Ahmad Utomo mengatakan, tingginya populasi masyarakat Indonesia yang memiliki titer antibodi SARS-CoV-2 ini mungkin kombinasi vaksinasi dan paparan infeksi alami saat lonjakan Covid-19 infeksi varian Delta, beberapa bulan lalu.
Baca juga: Seberapa Bahaya Varian Omicron? Ini 5 Kabar Terbaru tentang Mutasi Virus Corona Itu
Baca juga: BTKLPP Batam Belum Temukan Varian Baru Covid Omicron di Kepri, Masih Alpha dan Delta
Namun, untuk menyebutkan bahwa super immunity sudah terbentuk cukup sulit.
"Super immunity ini bukan istilah scientific karena bisa misleading. Apakah 'super immunity' ini terbukti mampu meredam serbuan Omicron, kita lihat saja nanti," tambahnya.
Hingga saat ini belum ada konsensus kadar antibodi yang dianggap proyektif karena ada komponen lain dari imunologi seperti kadar sel T sitotoksik yang sulit diukur, tapi penting untuk memusnahkan sel yang terinfeksi virus.
Oleh karena itu, meski sudah ada dugaan 'super immunity', tetap harus diselaraskan dengan tindakan pencegahan yang selama ini telah dijalankan, yakni penerapan protokol kesehatan Covid-19.
"Apakah kadar antibodi itu tinggi menimbulkan kekebalan terhadap ancaman Omicron? Kita berharap demikian, namun jangan terlalu yakin sehingga lalai prokes," tegasnya.
Ia pun menegaskan, seluruh masyarakat tetap harus menjalankan protokol kesehatan sampai pandemi ini benar-benar dinyatakan telah berakhir.
Sebab, saat ini telah ada varian baru dari Covid-19 yaitu varian Omicron yang dinyatakan lebih cepat menular dan telah menginfeksi masyarakat Indonesia, bahkan secara transmisi lokal.
Selain itu, vaksinasi, terutama pada orang-orang yang saat ini masih belum mau divaksinasi, tetap harus diupayakan.
Masyarakat bisa belajar dari apa yang terjadi di United Kingdom, Eropa dan Amerika Serikat.
Serbuan Omicron sangat berdampak buruk pada mereka yang belum divaksin.
“Cakupan vaksinasi di beberapa daerah masih ada yang kurang dari 50 persen," ucap dia.
Ahli Epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman pun menekankan bahwa ada standar tinggi untuk bisa menyebutkan bahwa super immunity telah terbentuk.
Super immunity adalah adanya imunitas yang kuat terhadap banyak varian yang berkembang saat ini.
"Jangan disebut kuat karena varian yang ada (saat ini), tetapi juga harus kuat terhadap potensi varian baru,” katanya.