Letusan Gunung Berapi Bawah Laut Picu Tsunami di Tonga sampai Jepang
Tsunami mencapai Jepang pada Sabtu-Ahad dini hari waktu setempat. Hokkaido serta wilayah barat daya Kochi dan Wakayama juga dilanda tsunami 0,9 meter
TRIBUNBATAM.id - Tsunami mencapai Jepang pada Sabtu-Ahad dini hari waktu setempat.
Hokkaido serta wilayah barat daya Kochi dan Wakayama juga dilanda tsunami setinggi 0,9 meter.
Badan Meteorologi Jepang mengatakan, tsunami setinggi 1,2 meter mencapai pulau selatan terpencil Jepang, Amami Oshima pada Sabtu (15/1/2022) malam waktu setempat.
Setelah itu, tsunami lebih kecil mencapai daerah lain di sepanjang pantai Pasifik Jepan dilansir AFP.
Pemerintah Jepang mengeluarkan peringatan tsunami dan penyiar NHK berseru kepada penduduk untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Letusan gunung berapi bawah laut raksasa di Pasifik telah memicu gelombang tsunami di Tonga.
Awalnya, muncul peringatan tsunami di beberapa negara akibat letusan gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha’apai, termasuk Tonga dan Selandia Baru pada Sabtu (15/1/2022).
Baca juga: Kenang 17 Tahun Tsunami Aceh, Kuburan Massal Korban Tsunami Dikunjungi Peziarah
Baca juga: Mengenang 17 Tahun Tragedi Tsunami Aceh, Berikut Deretan Faktanya
Di Tonga, gelombang tsunami menyapu wilayah pesisir dan menerjang beberapa rumah sebagaimana dilansir BBC.
Ibu kota Tonga, Nuku’alofa terletak hanya 65 kilometer di sebelah utara gunung berapi tersebut.
Letusan gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha'apai terdengar hingga Pasifik Selatan, Selandia Baru, dan Australia.
Seorang warga Tonga, Mere Taufa, mengatakan bahwa letusan terjadi saat keluarganya sedang mempersiapkan makan malam.
Adiknya mengira ada bom meledak di dekatnya.
"Naluri pertama saya adalah berlindung di bawah meja, saya meraih adik perempuan saya, dan berteriak pada orang tua saya dan orang lain di rumah untuk melakukan hal yang sama," kata dia dikutip Stuff.co.nz.
Setelah letusan terdengar, Taufa mengatakan, kemudian air mengalir deras ke rumah mereka.
"Anda hanya bisa mendengar teriakan di mana-mana, orang-orang berteriak untuk keselamatan, agar semua orang bisa naik ke tempat yang lebih tinggi," tambah Taufa.