Norizan Warga Kepri di Lingga Butuh Uluran Tangan, Tak Bisa Operasi Dana Terbatas
Norizan, warga Kepri di Lingga tak bisa berbuat banyak. Akibat cedera saraf tulang belakang dan tuberkulosis, kini dia hanya bisa terbaring lemah
Penulis: Febriyuanda | Editor: Dewi Haryati
LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Norizan warga Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, kini hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur.
Penyakit cedera saraf tulang belakang dan tuberkulosis yang diidapnya selama 7 bulan, membuat pria asal Desa Bakong, Kecamatan Singkep Barat ini tidak bisa berbuat banyak.
Kondisi tubuhnya kurus. Untuk mengurus dirinya sendiri saat ini, ia tak mampu. Norizan harus ditolong orang.
Lokasi rumah Norizan yang jauh dari perkotaan, membuatnya jauh dari perhatian publik.
Akibat penyakit yang diidapnya itu, Norizan juga susah buang air, hingga mengharuskan dirinya memakai pampers atau popok setiap hari.
Dengan kondisi ekonomi terbatas, ia hanya bisa berharap dari hasil patungan pihak keluarga untuk memenuhi kebutuhan obatnya.
Norizan bercerita, ia sempat berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Dabo Singkep, Kabupaten Lingga.
Ia pun menjalani pengobatan serta perawatan dari tenaga kesehatan.
Baca juga: Waspada Kebakaran Hutan dan Lahan! Ada Empat Titik Rawan Karhutla di Lingga
Baca juga: POTRET Warga Lingga Antre Dapatkan Air Bersih, Usulan Musrenbang Tak Jua Terealisasi
"Awalnya saya sakit sudah 6 bulan dan hanya berobat kampung. Tapi tak kunjung sembuh, hingga saya dibawa berobat ke Rumah Sakit Dabo singkep," ungkap Norizan terbata-bata, Senin (17/1/2022).
Karena kondisinya yang tidak kunjung membaik, pihak RSUD Dabo Singkep menganjurkan dirinya bisa dirujuk ke RSUD Tanjungpinang.
Meski sudah dilakukan perawatan di Tanjungpinang, namun belum ada perubahan terhadap kesembuhan pria 33 tahun ini.
"Lalu saya dianjurkan lagi oleh Dokter RSUD Tanjungpinang untuk menjalani operasi saraf tulang belakang di Jakarta," tambahnya.
Karena keterbatasan biaya, ia mengurungkan niatnya untuk dioperasi. Norizan dan keluarganya lalu memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya di Desa Bakong.
"Ya, kami memikirkan untuk cari solusi, bagaimana bisa berangkat dan berobat ke Jakarta untuk bisa dioperasi," ujarnya.
Saat ini ayah dari dua orang anak itu hanya bisa berharap bantuan dari Pemerintah Kabupaten Lingga.
Penyakit yang merenggut kesehatannya, kini membuatnya hanya bisa berdoa setiap waktu.
Berharap kondisinya bisa pulih. Rasa empati dari keluarga dan tetangga, membuatnya bisa bertahan hingga saat ini. (TribunBatam.id/Febriyuanda)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google