NATUNA TERKINI

JADI Satu-satunya Akses Penghubung 2 Kampung, Jembatan Setungkuk Natuna Rusak dan Rapuh

Jembatan Sungai Setungkuk yang berada di Desa Sedanau Timur, Kecamatan Bunguran Batubi, Kabupaten Natuna kondisinya sangat memprihatinkan.

TRIBUNBATAM.id/MUHAMMAD ILHAM
Kondisi Jembatan Sungai Setungkuk di Desa Sedanau Timur, Kecamatan Bunguran Batubi, Kabupaten Natuna, rusak parah, sering makan korban, Sabtu (22/1/2022). 

"Tiap tahun usulan prioritas kami hanya satu, itulah jembatan Setungkuk tidak ada usulan lain, namun hingga kini belum terealisasi, alasannya dana tidak cukup dan kegiatan dipangkas," kata Tarmizi di kediamannya.

Dikatakan Tarmizi angin segar perbaikan jembatan Setungkuk selalu ada dari pemerintah daerah, namun dari tahun ke tahun tidak pernah terlaksana. Hingga kini jembatan Setungkuk tetap saja masih rusak parah dan bahkan sering memakan korban.

"Kemaren tahun 2021 sempat masuk usulan perbaikan jembatan Setungkuk Rp 1,7 miliar di APBD Natuna, namun dipangkas menjadi Rp 1 miliar, anehnya hingga penghujung tahun tidak ada terlaksana dan hilang begitu saja," tuturnya.

Menurutnya, panjang jembatan Setungkuk secara keseluruhan kurang lebih sekitar 800 meter, Kondisi jembatan yang rusak parah saat ini sepanjang 700 meter. Dengan kemampuan dana desa hanya bisa dilakukan perbaikan alakadarnya, untuk perbaikan secara keseluruhan harus mendapat dukungan dari APBD Natuna.

"Kalau untuk rehap sudah sering kita anggarkan, namun hanya untuk sementara karena dana desa sangat terbatas. Tahun lalu saya alokasikan Rp 15 juta untuk mengganti papan-papan yang sudah rapuh," ucap Tarmizi.

Dikarenakan jembatan Setungkuk merupakan satu-satunya akses jembatan antara kampung Sebauk dan Kampung Setungkuk di Desa Sedanau Timur, ia berharap agar jembatan tersebut secepatnya mendapat perhatian dari pemerintah daerah.

"Karena jembatan itu merupakan jantung ekonomi warga," katanya.

"Saya kalau melintas ke sana tidak berani lagi naik sepeda motor, cuma berani jalan kaki itupun harus hati-hati karena banyak lubang, dan papan-papannya kebanyakan sudah rapuh, dan bahkan banyak warga saya jatuh di sana," kata Tarmizi.

Tarmizi berharap jembatan Setungkuk mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah, sebelum jembatan tambah parah dan lebih banyak memakan korban. Anak-anak sekolah sangat membutuhkan akses jembatan itu termasuk warga sekitar dalam beraktivitas.

"Saya selalu sampaikan usulan kami hanya satu jembatan Setungkuk, kalau tidak bisa dibangun sekaligus bertahap pun tidak apa-apa, jangan hilang begitu saja, dan jangan sampai menambah korban jatuh di jembatan itu," harapnya. (TRIBUNBATAM.id/Muhammad Ilham)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google 

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved