NATUNA TERKINI
Natuna Terima Bantuan Dua Unit Mesin PLTD dari Kementerian BUMN
Kementerian BUMN telah mengalihkan dua unit mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dari PLN Tembilahan Riau ke Natuna.
NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menanggapi upaya Pemerintah Kabupaten Natuna untuk mendapatkan tambahan daya bagi pembangkit listrik di Natuna.
Akhirnya, Kementerian tersebut telah mengalihkan dua unit mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dari PLN Tembilahan Riau ke Natuna.
Keberhasilan upaya itu memberikan harapan baru terkait ketersediaan listrik di Natuna.
Terutama menjadi nilai tambah dalam menjaring calon investor ke Natuna.
Bupati Natuna, Wan Siswandi mengatakan, ketersediaan listrik yang cukup merupakan salah satu dari pembangunan infrastruktur yang dikejar dalam pemerintahannya.
"Salah satunya pembangunan infrastruktur itu adalah di bidang kelistrikan. Dan Alhamdulillah ketika kami bertemu dengan Kementrian BUMN direspon positif. Dan kita mendapat bantuan 2 unit mesin sebesar 2 megawatt," ujar Bupati Natuna Wan Siswandi, Selasa (25/1/2022).
Baca juga: Presiden Jokowi Ungkap Hasil Pertemuannya dengan PM Singapura Lee Hsien Loong di Bintan
Baca juga: Plt Bupati Bintan : Warga Bahagia Dikunjungi Presiden Jokowi saat Vaksinasi
Namun hingga saat ini, dua unit PLTD tersebut masih belum dipindahkan ke PLN Ranai, Natuna.
Padahal sudah hampir sebulan pihak Kementerian BUMN menanggapi keinginan Pemerintah Kabupaten Natuna untuk mendapatkan tambahan daya listrik tersebut.
Kepala Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Ranai, Boni Sofianto mengatakan PLN wilayah Riau dan Kepulauan masih melakukan proses lelang kapal sebagai transportasi pengangkut.
"Kemaren saya sudah koordinasi dengan PLN di Tembilahan. Masih proses lelang transportasi pengangkutnya. Jadi belum dapat kapal yang akan mengangkut ke Natuna,'' jelas Boni.
Selain itu, kondisi cuaca di Kabupaten Natuna saat ini yang cenderung ekstrem.
Hal itu menjadi pertimbangan untuk membawa PLTD tersebut ke Natuna dengan menggunakan kapal laut karena beresiko tinggi.
"Ya mungkin itu juga sebabnya maka lelang baru dilaksanakan," kata Boni. (TRIBUNBATAM.id/Muhammad Ilham)
.Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
