Deretan Lampion Percantik Wajah Kota Batam Sambut Imlek 2022
Jelang Imlek 2022, deretan lampion dan pernak-pernik khas Imlek lainnya mulai dipasang warga dari rumah hingga jalanan di Batam
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Dalam hitungan hari, masyarakat Tionghoa akan merayakan Tahun Baru Imlek 2022 yang jatuh pada 1 Februari.
Pantauan TribunBatam.id di lapangan, pernak-pernik Imlek seperti lampion sudah mulai terpasang, baik di rumah-rumah warga yang beretnis Tionghoa, sejumlah mal, jalan atau pun vihara.
Pada malam hari, deretan lampion yang berjejer di jalan itu tambah mempercantik wajah Kota Batam.
Tahun Baru Imlek kali ini merupakan tahun macan air yang dipercaya melambangkan kekuatan dan keagungan dalam budaya China.
Memang, mendekorasi rumah secara tradisional pada Tahun Baru Imlek merupakan keharusan. Namun tetap bisa menerapkan sentuhan kontemporer.
Merah merupakan warna paling khas dalam menyambut perayaan Imlek. Menurut kebudayaan Tionghoa, warna ini dipercaya sebagai simbol keberuntungan.
Adapun pernak-pernik tersebut seperti lampion, hiasan dinding bertemakan shio maupun angpao. Tempat-tempat publik juga dihias dengan hiasan berwarna merah.
Jadi jangan heran penjual pernaik pernik imlek ramai dikunjungi warga Kota Batam, khususnya warga beretnis Tionghoa. Mulai dari beranekaragam lampion, hiasan tempelan dinding dan angpao.
Salah satu penjual pernak-pernik Imlek, Wati menuturkan, penjualan tahun ini lebih meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini seiring menurunnya kasus Covid-19 di Batam.
Baca juga: Budaya Tiongkok Dulu sampai Sekarang Jelang Imlek, Semua tentang Tahun Baru China Macan Air 2022
Baca juga: Kuliner Khas Imlek Wajib Ada di Spring Festival, Dipercaya Bawa Keberuntungan untuk Orang Tionghoa
"Penjualan tahun ini lebih ramai," ujar Wati, belum lama ini.
Diakuinya, shio tahun ini merupakan shio harimau air. Sehingga hampir seluruh hiasan dan angpao bertemakan harimau.
"Tahun ini, merupakan tahun harimau. Artinya garang, segala yang buruk pergi dari kita. Dan kita berani semua sehat," ujar Wati.
Wati menuturkan untuk lampion dijual dari harga Rp 600 ribuan hingga jutaan. Sementara untuk hiasan dinding dijual dengan harga Rp 8 ribu hingga Rp 60 ribu.
"Kita lihat dari bahan apa. Biasa kalau ada bulu lebih mahal. Kalau yang biasa aja lebih murah," katanya.
Sementara angpao dibanderol dari harga Rp 2 ribu hingga puluhan ribu. Tergantung jumlah isi angpao dan ukurannya.
"Barang-barang kami diimpor dari China," katanya.