RATUSAN Orang Tinggalkan Batam, Anak-anak Nangis Kepanasan di Pelabuhan Batu Ampar

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Minggu (30/1/2022) siang ratusan orang meninggalkan Batam dengan menaiki KM Kelud dari Pelabuhan Batu Ampar Batam menuju Pelabuhan Belawan, Medan.

Mereka bahkan sudah memadati tempat parkir kendaraan di pelabuhan sejak pagi hingga siang hari.

Pada umumnya sedang berteduh di bawah pohon yang daunnya cukup lebat tepatnya di depan pintu masuk ruang tunggu agar terhindar dari panasnya terik matahari.

Jelang pukul 12.30 WIB calon penumpang terus berdatangan ke pelabuhan itu.

Tidak hanya calon penumpang saja. namun beberapa pengantar, pengunjung juga ikut berkumpul di lokasi yang dijadikan parkiran tersebut.

Tampak satu sama lain calon penumpang larut dalam keceriaan dan saling canda tawa. 

Beberapa di antara mereka bahkan harus meneteskan air mata lantaran harus berpisah dengan sanak saudara mereka.

Baca juga: PALING Banyak Warga Batam, Kasus Aktif Covid-19 di Kepri Kini 64 Orang

Baca juga: Deretan Lampion Percantik Wajah Kota Batam Sambut Imlek 2022

Tidak hanya buruh bagasi saja yang terlihat sibuk memikul barang milik penumpang.

Namun beberapa petugas Ditpam BP Batam juga tampak sibuk melakukan penjagaan baik kendaraan yang datang maupun hendak keluar dari pelabuhan Batu Ampar.

Pukul 13.50 WIB para penumpang sudah mulai di perbolehkan masuk ke dalam ruang tunggu yang mana mereka harus melewati beberapa pemeriksaan seperti pemerintah surat antigen, surat vaksinasi oleh petugas kesehatan pelabuhan.

Tidak berhenti sampai di situ barang-barang mereka juga tidak luput dari pemeriksaan secara ketat oleh Bea Cukai Batam baik menggunakan X-ray maupun anjing pelacak.

Penumpang yang masuk maupun keluar dari ruang tunggu pelabuhan Batu Ampar tampak teratur dan disiplin sesuai dengan arahan petugas keamanan dan Pelni.

Hari ini sebanyak 968 orang yang memilih untuk tinggalkan Kota Teh Obeng dengan tujuan pelabuhan Belawan Sumatera Utara.

Seorang calon penumpang KM Kelud tujuan Belawan bernama Gaspar (34) mengeluhkan atas minimnya fasilitas di pelabuhan Batu Ampar.

"Kasian di pelabuhan tidak ada tempat untuk bersantai dan berteduh jika hujan ataupun panas," keluh Gaspar kepada TRIBUNBATAM.id, Minggu (30/1/2022).

Dikatakannya, tadi pada saat di pelabuhan anak saya nangis terus karena kepanasan dan tidak ada tempat berteduh yang layak untuk para calon penumpang.

Ia mengaku tidak hanya calon penumpang yang mengalami minimnya fasilitas di pelabuhan Batu Ampar namun penumpang yang turun atau baru saja tiba di pelabuhan Batu Ampar juga mengalami hal yang sama.

Ia berharap kepada Pemerintah Kota Batam agar segera memperbaiki fasilitas umum khususnya yang ada di pelabuhan Batu Ampar itu.

Jika tidak bisa di perbaiki silahkan di pindahkan saja, karena pelabuhan Batu Ampar saat ini jauh dari kata layak bagi penumpang. (TRIBUNBATAM.id/Ronnye Lodo Laleng)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google