INFO CUACA

Prakiraan BMKG, Cuaca Pulau Bintan Besok Berawan dan Berpotensi Hujan Lokal

BMKG memprediksi kondisi cuaca di Pulau Bintan umumnya berawan dan dapat berpotensi terjadi hujan ringan, Rabu (16/2) besok

Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Dewi Haryati
DOK TRIBUNWOW
Prakiraan BMKG, Cuaca Pulau Bintan Besok Berawan dan Berpotensi Hujan Lokal. Foto Ilustrasi Info Cuaca 

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang memprakirakan cuaca untuk wilayah Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), Rabu (16/2/2022) besok.

Analisis dinamika, suhu muka laut (Sea Surface Temperature atau SST) per tanggal 12 Februari 2022 di sekitar Perairan Kepulauan Riau khususnya di Perairan Pulau Bintan umumnya masih dalam kondisi yang cukup hangat berkisar antara 28 - 29°C dan anomali SST positif di wilayah perairan Kepulauan Riau yang bernilai antara 0.5 s.d. 2.0°C.

Indeks ENSO terupdate masih bernilai -0.72 dan dalam kondisi La Nina Lemah, sehingga dapat memberikan dampak terhadap peningkatan aktivitas konveksi di wilayah Indonesia, namun kurang berpengaruh di wilayah Kepulauan Riau. Diprakirakan kondisi La Nina Lemah - Netral akan berlangsung hingga Maret - April 202

"Indeks Dipole Mode (DMI) terupdate juga masih bernilai -0.76 dalam kondisi negatif. Diprakirakan kondisi kembali netral hingga Agustus 2022. Kondisi tersebut untuk saat ini tidak berpengaruh terhadap peningkatan aktivitas konveksi di wilayah Indonesia termasuk wilayah Kepulauan Riau," ujar prakirawan BMKG Tanjungpinang, Robbi A Anugerah, Selasa (15/2/2022)

Ia menyebutkan, analisis per tanggal 12 Februari 2022 menunjukkan MJO berada dalam fase 2 dan diprediksi akan aktif menuju wilayah Benua Maritim hingga pertengahan dasarian III Februari 2022, yang mengindikasikan pada kondisi tersebut memberikan cukup pengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan awan konvektif di Indonesia terutama di wilayah Barat Indonesia termasuk Kepulauan Riau.

Pada dasarian II Februari 2022 aliran massa udara di wilayah Indonesia umumnya masih didominasi angin baratan. Pola siklonik diprediksi terjadi di sebelah barat Sumatera dan Barat Kalimantan.

Daerah belokan angin, serta pertemuan angin (konvergensi) terdapat di bagian utara ekuator dan sekitar ekuator.

"Angin Monsun Asia dipredikisi masih tetap kuat pada bulan Februari – Maret serta mendominasi sebagian besar wilayah Indonesia dan diprediksi akan melemah pada bulan April. Kondisi ini mendukung untuk pembentukan awan di wilayah utara Indonesia khususnya wilayah Pulau Bintan dan sekitarnya," terangnya.

Untuk prakiraan kelembapan udara lanjutnya, relatif (relative humidity) di wilayah Pulau Bintan dan sekitarnya dasarian II Februari 2022 untuk lapisan permukaan diatas 85% hingga dasarian 1 Maret, sedangkan pada lapisan 850 dan 700 mb berkisar antara 80 – 90%.

Kondisi tersebut mengindikasikan adanya ketersediaan pasokan uap air yang cukup di wilayah Kepri, khususnya disekitar wilayah Pulau Bintan yang dapat mendukung pertumbuhan awan konvektif penghasil hujan.

Baca juga: Jadwal Kapal di Pelabuhan SBP Tanjungpinang, Hari Ini (15/2) 13 Trip Ke Batam hingga Pukul 17.30 WIB

Baca juga: Bintan Belum Bebas Corona Tapi Tetap Jadi Daerah Travel Bubble, Kadinkes Kebut Vaksinasi

"Untuk peringatan dini yang harus diwaspadai tingginya gelombang laut yang mengalami peningkatan yang dapat mencapai 2,5 meter di Perairan Bintan sebelah utara hingga timur," ungkapnya.

Diterangkannya, berdasarkan analisis dinamika atmosfer pengaruh fenomena cuaca skala global (ENSO, IOD) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan aktivitas konveksi di wilayah Pulau Bintan dan sekitarnya.

MJO yang diprediksi mulai aktif di dasarian II Februari hingga dasarian III Februari memberikan cukup dampak terhadap peningkatan pertumbuhan awan-awan konvektif di Indonesia terutama sebelah Barat Indonesia, termasuk Kepuauan Riau.

"Nilai SST yang hangat dengan anomali SST positif cukup tinggi berperngaruh terhadap peningkatkan pasokan uap air ke atmosfer untuk mendukung pertumbuhan awan konvektif di wilayah Pulau Bintan," jelasnya.

Fenomena cuaca skala lokal berupa adanya belokan angin (shearline), serta pertemuan angin (konvergensi) masih dapat terjadi di sekitar wilayah Kepulauan Riau.

Selanjutnya, kondisi kelembaban atmosfer pada lapisan bawah hingga menengah yang diprakirakan cukup basah mendukung adanya ketersediaan pasokan uap air di wilayah Pulau Bintan.

Namun hembusan angin yang relatif masih cukup kencang pada lapisan atas atmosfer dapat menghambat pembentukan awan-awan konvektif penghasil hujan.

"Oleh karena itu, secara umum kondisi cuaca di Pulau Bintan umumnya berawan dan dapat berpotensi terjadi hujan ringan hingga sedang pada pagi-sore hari yang sifatnya lokal atau tidak merata," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved