TREVEL BUBBLE DI KEPRI
Kadispar Kepri Buralimar Pastikan Wisman Singapura Tetap Berada di Kawasan Travel Bubble
KaDispar Kepri, Buralimar menegaskan, wisman asal Singapura akan tetap berada di kawasan travel bubble dan tak akan keluar kawasan.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Wisatawan mancanegara (wisman) Singapura dipastikan tetap berada di kawasan travel bubble.
Demikian ditegaskan Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Buralimar.
“Mereka (para wisman) dipastikan tetap berada di kawasan travel bubble,” ujar Buralimar, Kamis (24/2/2022).
Diakuinya setiap resort atau hotel memiliki satuan tugas (satgas) yang mengawasi pergerakan para wisman ketika berada di kawasan mereka. Selain itu, satgas dari kelurahan juga dikerahkan.
“Tugas mereka memastikan wisman tidak ke luar kawasan. Satgas kelurahan saja kisaran ada 30 orang,” katanya.
Walaupun begitu, lanjutnya, wisman Singapura dapat dikunjungi oleh keluarganya di tempat mereka menginap.
Namun, ada persyaratan yang harus dipenuhi.
Setiap keluarga yang ingin berkunjung wajib menunjukkan hasil negatif Rapid Antigen atau Polymare Chain Reaction (PCR).
“Boleh berkunjung, tapi harus tes Covid-19, dan itupun tidak boleh ke luar dari kawasan bubble,” katanya.
Baca juga: TRAVEL BUBBLE Dimulai, Kadisbudpar Berharap 28 Wisman Bisa Yakinkan Wisman Lain Jika Batam Aman
Baca juga: Bank Riau Kepri Siapkan Layanan Bayar Zakat Lewat Fitur ZISWaf
Untuk Kota Batam, kawasan travel bubble yang dipilih yaitu kawasan wisata Nongsa.
Namun juga masih tetap dibatasi untuk beberapa tempat saja, yaitu Batam View Ressort, Montigo Ressort, Turi Beach Ressort, Nongsa Point Marina dan Tering Bay.
Sebelumnya diberitakan, pada pelayaran perdana travel buble di Batam, total 28 orang wisman Singapura tiba di Pelabuhan Nongsa Pura untuk berlibur di kawasan travel bubble.
Anggota Komisi II DPRD Kota Batam, Udin P Sihaloho mempertanyakan sistem pengawasan, yang akan dilakukan bagi para Wisman di area Travel Bubble.
Hal itu karena, menurut Udin kewenangan pengawasan wisman dikembalikan ke masing-masing managemet Resort, yang menjadi lokasi karantina.
"Saya merasa pertanyaan ini wajar. Kenapa? Karena saya merasa ada ketidakharmonisan komunikasi antara Satgas Kota dan Provinsi," ujar Udin saat ditemui di DPRD Batam, Kamis (24/2/2022).
Diakuinya ketidakharmonisan ini, akibat perbedaan sistem pengawasan antara dua kawasan koridor Travel Bubble Nongsa Sensation Batam, dengan koridor Travel Bubble Lagoi Bintan.
Sementara itu, pada koridor Travel Bubble Lagoi Bintan, diketahui bahwa area tersebut kini telah disterilkan, dengan keberadaan petugas Satgas yang dibantu TNI-Polri pada area masuk dan keluar kawasan.
Hal berbeda kemudian terjadi di koridor Travel Bubble Nongsa Sensation, dimana Tim Satgas berada di kawasan masing-masing Resort, dan pengawasan dilakukan dengan memberdayakan seluruh petugas keamanan area.
"Satu yang perlu diingat, dari dulu sebelum pandemi. Wisman Singapura atau dari Negara manapun, tidak sah rasanya ke Batam, jika belum ke daerah Nagoya. Yang kita minta saat ini, adalah kepastian. Apakah memang apa yang dilakukan Kota saat ini, benar-benar bisa menjamin Wisman tidak akan berjalan-jalan ke daerah di luar Travel Bubble selama mereka karantina," paparnya.
Dengan adanya aturan karantina sementara bagi Wisman, sebelum diperbolehkan untuk mengunjungi daerah lain di Batam. Udin melihat ketatnya pengawasan memang sangat diperlukan, dan menjadi poin penting.
"Bukan tidak memperbolehkan mereka ke daerah lain. Tapi kan memang ada aturan karantina sementara, makanya koridor Travel Bubble hadir," katanya. (TRIBUNBATAM.id/Roma Uly Sianturi)