CORONA KEPRI

Virus Corona Serang PMI di Batam Lagi, 94 Pahlawan Devisa Dipindah ke RSKI Covid-19 Galang

Puluhan PMI di Batam terpaksa dipindah ke RSKI Covid-19 Galang setelah positif terpapar virus corona.

TribunBatam.id/Ian Sitanggang
Rusun tempat karantina Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berlokasi di Tanjunguncang batam, Kepri. Foto diambil belum lama ini. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Puluhan pekerja migran Indonesia (PMI) yang menjalani karantina pada 3 rumh susun (rusun) di Tanjunguncang dipindahkan ke RSKI Covid-19 Galang.

Langkah ini terpaksa dilakukan setelah hasil swab menunjukkan mereka positif covid-19.

Ini bukan pertama kalinya PMI di Batam yang sedang menjalani karantina sebelum dipulangkan ke daerah asal positif covid-19.

Tenaga medis yang menangani PMI di rusun Tanjunguncang, dr Anggita mengungkapkan, terdapat 94 PMI dari total 642 PMI yang dibawa ke fasilitas kesehatan rujukan untuk penanganan covid-19 di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) itu.

Ratusan PMI ini menjalani karantina ssuai waktu yang ditentukan pada 3 rusun yang telah disiapkan.

Di antaranya Rusun Batamec, Rusun Putra Jaya dan Rusun BP Batam.

Baca juga: Tempat Karantina Pasien Covid-19 di Batam Penuh,  6 Wilayah Kepri PPKM Level 3

Baca juga: Inilah Kelompok Orang Paling Rawan Terjangkit Virus Corona Varian Baru, Simak Kata Peneliti WHO

"Untuk PMI yang terpapar Covid-19, ada yang swab kedua dan ada juga yang swab pertama," ungkap dr.Anggita, Rabu (2/3/2022).

Pemindahan ke RSI Covid-19 Galang menurutnya sudah dilakukan sejak siang tadi.

Ini bertujuan untuk menghindari terjadinya transmisi lokal PMI yang dinyatakan positif Covid-19.

Dia menjelaskan untuk PMI lainnya yang masih menjalani karantina kondisinya sehat.

"Kami tetap melakukan pengawasan dan pemantauan kesehatan para PMI, yang masih menjalani karantina," sebutnya.

TEMPAT Karantina Penuh

Grafik perkembangan kasus Covid-19 di Provinsi Kepri sebelumnya dilaporkan terus menanjak cukup signifikan dalam beberapa hari terakhir.

Bahkan, Kota Batam saat ini menerapkan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) level 3.

Selain Batam, Kota Tanjungpinang, Kabupaten Bintan, Karimun, Natuna, Kabupaten Kepulauan Anambas juga PPKM level 3.

Hanya Kabupaten Lingga yang menerapkan PPKM Level 2.

Hal ini sesuai dengan dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2022 tertanggal 28 Februari 2022.

Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Karimun Terapkan PPKM Level 3 hingga 14 Maret 2022

Baca juga: MELONJAK! Kasus Probable Omicron di Batam Selama Februari 2022 Mencapai 730 Kasus

Data harian Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepri, Selasa (1/3), terdapat 332 kasus dalam 24 jam terakhir, tersebar di tujuh kabupaten/kota.

Kota Batam menjadi penyumbang tertinggi dengan 158 kasus, menyusul Kota Tanjungpinang (85), Kabupaten Karimun (36), Bintan (35), Anambas (16), dan Natuna (2).

Sementara, Kabupaten Lingga bertambah satu kasus, namun belum masuk data Satgas Kepri.

Kasus di Kepri sebenarnya menunjukkan trend menurun dalam lima hari terakhir, terutama Kota Batam yang mulai turun di bawah 200 kasus per hari.

Namun, tingginya angka kasus aktif membuat sejumlah tempat karantina atau isolasi penuh dan kewalahan menampung pasien.

"Jumlah kasus baru agak menurun, tapi masih capai ratusan kasus per hari," ujar Ketua Bidang Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Kota Batam, Didi Kusmardjadi, Selasa (1/3/2022).

Meskipun tidak ada penyekatan wilayah, namun kebijakan PPKM level 3 ini membatasi sejumlah aktivitas publik, terutama pembatasan jumlah orang dalam area atau kegiatan.

Misalnya, kapasitas pusat perbelanjaan/mal, restoran dan kafe dibatasi 50 persen dari kapasitas.

Begitu juga kapasitas rumah ibadah.

Baca juga: Covid-19 Batam Cetak 350 Kasus Dalam Sehari, Satgas Corona Kepri: Batam Zona Oranye

Baca juga: Ayo Vaksin! Cek Lokasi Vaksinasi Covid-19 Dosis 1 hingga Booster di Kabupaten Karimun, Selasa (1/3)

Seluruh wilayah mainland di Kota Batam dalam sepekan terakhir zona merah. Tiga kecamatan di hinterland berzona kuning.

Wali Kota Batam Amsakar Achmad mengatakan, naiknya level PPKM Kota Batam karena jumlah kasus harian dalam seminggu terakhir yang tinggi.

"Hari ini (Selasa kemarin-red) angkanya sudah 2.173 yang positif.

Khusus hari ini saja ada 158 orang,” kata Amsakar, kemarin.

Kendati demikian, lanjut dia, tingkat kesembuhan di Batam juga cukup besar. Kemarin ada 207 orang yang dinyatakan sembuh.

"Jadi yang membuat level 3 itu, karena kasus konfirmasi tinggi, kemudian tingkat bed occupancy rate (BOR) rumah sakit juga tinggi. Kalau kasus tinggi otomatis rumah sakit juga tinggi," ujarnya.

Amsakar menuturkan, trend Covid-19 ini meningkat lantaran pihaknya gencar melakukan tracing.

Angka tracing di Batam rata-rata 16.4 atau di atas standar 15 orang. Dalam aturan, setiap saqtu kasus konfirmasi, harus dilakukan tracing atau pelacakan minimal 15 orang.

"Seperti hari ini ada 158 orang yang terpapar. Nah 1 orang dikali 15 orang, berarti ada ribuan orang yang dilacak oleh tenaga Puskesmas kita," katanya.

Penerapan PPKM level 3, sesuai dengan Inmendagri serta SE Walikota Batam No.14/2022, juga mensyaratkan pengaktifan kembali posko Satgas Covid-19 di berbagai satuan terkecil, baik di lingkungan masyarakat maupun lembaga/insitusi dan perkantoran.

Baca juga: Omicron Masih Merajalela, Ini Syarat & Ketentuan Naik Pesawat Garuda Selama PPKM Gegara Corona

Baca juga: PASIEN Covid-19 di Tanjungpinang Tambah 117 Kasus, Satu Orang Meninggal Dunia

Hal ini untuk memastikan protokol kesehatan (prokes) tetap terjaga.

Terutama sekali memakai masker, menjaga jarak, mengurangi mobilitas dan kerumunan serta rajin cuci tangan.

Hal ini yang terlihat mulai terlihat kendor di tengah masyarakat saat ini.

Sehingga, menyebaran virus terus meningkat, terutama sekali varian Omicron yang menular lebih cepat.

Untungnya, tingkat vaksinasi di Provinsi Kepri tertinggi nasional sehingga jumlah kasus yang saat ini semakin tinggi di luar Jawa-Bali, tidak terlalu menekan BOR rumah sakit. Hanya karantina terpadu yang naik penghuninya.

Di Kota Batam, misalnya, saat ini banyak pasien menjalani isolasi mandiri (isoman).

Dari jumlah kasus aktif saat ini 2.173 orang, 942 orang menjalani isoman. Hal ini karena isolasi terpadu (isoter) yang disediakan penuh.

"Sebenarnya isolasi mandiri itu harus kita hindari, tapi tempat yang kita siapkan memang tidak mencukupi," ujar Amsakar.

Baca juga: Batam Tambah 2 Kasus Baru Virus Corona, 5 Kecamatan Zona Kuning Covid-19

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Polsek Sekupang Awasi Keramaian 5 Objek Wisata di Batam

Pasien di isoter Asrama Haji yang diutamakan untuk pasien bergejala rinfan sebanyak 384 orang, sisanya tersebar di beberapa rumah sakit.

"Provinsi Kepri BOR-nya tinggi. Ini komunikasi kami dengan Menko (Perekonomian) terakhir. Kami disarankan untuk menyiapkan tempat tidur tambahan di rumah sakit sebagai antisipasi,” katanya.

Tidak hanya pemerintah, kepolisian juga kembali akan “menumpangkan” prokes dalam Operasi Seligi 1-14 Maret ini, selain razia tertib lalulintas.

Kapolsek Lubuk Baja Kompol Budi Hartono mengatakan, pengendara sepeda motor yang melintas di wilayahnya, akan ditanyakan bukti vaksin.

"Jika belum vaksin, langsung diarahkan untuk vaksinasi di Polsek Lubuk Baja," ujar Budi.(TribunBatam.id/Ian Sitanggang)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Corona Kepri

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved