Konflik Belum Berakhir, Anggota NATO Dapat Lampu Hijau Kirim Jet Tempur ke Ukraina
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengatakan, anggota NATO diberikan lampu hijau untuk mengirim jet tempur ke Ukraina untuk menstabilkan amunisi
TRIBUNBATAM.id - Konflik Rusia dan Ukraina masih berlanjut.
Terbaru, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengatakan, anggota NATO diberikan lampu hijau untuk mengirim jet tempur ke Ukraina.
Hal ini diungkapkannya di acara Face Nation yang ditayangkan oleh CBS, Minggu (6/3/2022),
"Mereka (anggota NATO) mendapatkan lampu hijau. Faktanya, kita berdiskusi dengan Polandia saat ini terkait apa yang mungkin harus dilakukan untuk membantu kebutuhan mereka."
"Kenyataannya, mereka memilih untuk disediakan jet tempur untuk Ukraina," kata Blinken dilansir dari Tribunnews.com.
"Apa yang dapat kita lakukan? Bagaimana kita dapat memastikan mereka mendapatkan bantuan berupa pesawat yang dibutuhkan oleh Ukraina?" imbuhnya.
Dikutip dari CBS, perwakilan dari Gedung Putih mengatakan, perintah Biden adalah mengevaluasi kemampuan untuk dapat menyediakan jet tempur dan dikirimkan ke Polandia jika memang diputuskan agar dikirimkan ke Ukraina.
Hanya saja, terkait keputusan ini, terdapat beberapa pertanyaan seperti cara mengirim jet tempur tersebut dari Polandia dan Ukraina.
Baca juga: Israel Coba Mediasi Konflik Rusia - Ukraina, Sebelumnya Ikut Mengutuk Invasi Vladimir Putin
Baca juga: Jenderal Bintang 2 Rusia Paling Disegani Tewas oleh Sniper Ukraina
Di sisi lain, Duta Besar (Dubes) Ukraina untuk AS, Oksana Markarova berharap memperoleh kiriman jet tempur dari Polandia secepat mungkin.
“Kita bekerja sama dengan Amerika khususnya sebagai teman dan sekutu untuk menstabilkan pasokan amunisi, senjata lain, serta pesawat.”
“Pasokan ini dalam rangka untuk semakin mengefektifkan pertahanan dari negeri kita,” kata Markarova.
Sebelumnya, pada Sabtu (5/3/2022), Presiden Ukraina, Volodmyr Zelensky hadir dalam pertemuan virtual dengan pihak AS.
Dalam pertemuan tersebut, Zelensky mendesak pihak AS untuk menyediakan pesawat militer serta menjatuhkan sanksi berupa embargo terhadap minyak Rusia.
Zelensky juga menegaskan kembali kepada pihak AS bahwa kemungkinan buruk jika dirinya akan mati sebentar lagi.
Pernyataan ini, menurut Zelensky, menjadi peringatan akan pemimpin negara-negara di Eropa.