LIGA INDONESIA
Komentar I Putu Gede Setelah PSS Sleman Bermain Imbang Kontra Persita Tangerang
Pelatih PSS Sleman, I Putu Gede buka suara soal hasil kurang memuaskan tim Super Elja saat melawan Persita Tangerang di pekan 30 BRI Liga 1 2021-2022
TRIBUNBATAM.id - Pelatih PSS Sleman, I Putu Gede buka suara soal hasil kurang memuaskan tim Super Elja saat melawan Persita Tangerang di pekan 30 BRI Liga 1 2021-2022, Jumat (11/3/2022) lalu.
Bermain di Stadion I Gusti Ngurah Rai, duel PSS Sleman vs Persita Tangerang berakhir dengan skor 0-0.
Hasil itu sekaligus memperpanjang rentetan hasil kurang memuaskan tim berjuluk Elang Jawa di putaran kedua Liga 1.
Sejumlah elemen suporter PSS Sleman pun mulai mempertanyakan kualitas pelatih I Putu Gede.
Diketahui, sejak kursi kepelatihan diambil alih I Putu Gede di paruh musim, PSS Sleman baru mencatatkan 3 kemenangan, 3 seri, dan 6 kekalahan.
Tim kebanggaan warga Sleman itu pun tak beranjak di papan bawah klasemen dengan menduduki posisi ke-14 dengan koleksi 33 poin.
Selepas pertandingan, pelatih PSS Sleman, I Putu Gede tak bisa menyembunyikan kekecewaannya.
Menurut dia, rencana PSS Sleman yang sudah disiapkan saat latihan kurang berjalan efektif karena situasi dan kondisi saat pertandingan.
Meski begitu, I Putu Gede menilai anak asuhnya bermain lebih baik dari laga-laga sebelumnya.
Baca juga: Jadwal Timnas Indonesia U-19 TC di Korsel, PSSI Lepas 32 Pemain, Marselino Ferdinan Menyusul?
Baca juga: Hasil BRI Liga 1 - Tak Tercipta Gol, PSS Sleman Ditahan Imbang Persita Tangerang
Baca juga: Hasil BRI Liga 1 - Persib Bandung Tekuk Madura United FC 3-2, Bruno Cantanhede 2 Gol
“Rencana yang disepakati di latihan enggak jalan karena situasi lapangan juga. Enggak jalan dan jauh dari harapan," kata I Putu Gede.
"Tapi mereka sekarang lebih berkonsentrasi dan fokus untuk mau lakukan. Walau belum bisa tapi mau mereka lakukan ini yang saya apresiasi dari pemain,” ujar mantan pelatih Persekat tegal.
Selain itu, Putu Gede juga menilai penampilan disiplin pemain belakang Persita Tangerang membuat timnya kesulitan memecah kebutuan.
Ia sedikit menyinggung tim-tim yang menghadapi PSS selalu bermain bertahan padahal di laga sebelumnya mereka bermain lebih ofensif dan terbuka.
“Saya berpikir dan analisa lawan kita, justru lebih banyak bertahan. Ini sering setiap melawan PSS, mereka bermain bertahan,” tutur pelatih berdarah Bali.
“Jadi karena disiplinnya pemain Persita, kita kesulitan bikin gol mulai dari crossing dan shooting juga kita kesulitan dan minim sekali karena mereka disiplin di belakang,” ujarnya.